webnovel

Cinta sebatas angan

Bella dan putri merupakan anak dari alvino Alexander serta Fara Alexander namun ketika kedua orang tuanya berpisah akhirnya Bella dan putri dirawat oleh neneknya yang bernama nenek Salma mereka berdua hidup dalam sebuah kemewahan karena almarhum kakaknya Alexander mempunyai perusahaan yang bergerak di bidang batubara jadi tidak perlu diragukan lagi kekayaannya. Namun ternyata itu semua tidak membuat bella dan putri selalu senang terkadang mereka itu berfikir kalau mereka juga membutuhkan sosok kedua orang tuanya seperti halnya teman-teman mereka, namun mereka juga sadar kalau itu semua sudah menjadi takdir Allah mereka pun hanya bisa menerima. namun lambat laut jika Bella semakin lama semakin sedikit nakal dikarenakan mungkin dia terlalu merindukan sosok kedua orang tuanya selain itu juga Dia hidup bersama neneknya itu terlalu disiplin dan banyak aturannya sehingga membuat bela pun terkadang merasa tertekan karena dia itu tipe orang yang tidak suka diatur dan ditekan. hingga suatu hari dia bertemu dengan sosok laki-laki yang bernama Alvaro argantara seorang pria yang pintar disiplin dan tegas awalnya sih dia biasa aja makan sedikit kesal karena sikap Faro namun sampai akhirnya dia pun menjadi luluh dan suka sama varo Tapi siapa sangka ternyata kakak satu-satunya itu juga menaruh rasa terhadap pengaruh bela pun menjadi bingung di sisi lain dia sangat menyayangi baru namun dia juga sangat menyayangi kakaknya dan tidak ingin membuat kakaknya sedih akankah bela merelakan varo dengan kakaknya itu atau sebaliknya kakaknya yang merelakan varo untuk adiknya?

Pinky_01 · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
267 Chs

bab 26

Jika kita mempunyai teman yang tulus sama kamu pertahankan, jaman sekarang susah mencari teman yang bisa bener-bener tulus sama kita.

***

Setelah sampai di parkiran seperti biasanya Citra pun sudah di dijemput sama sopirnya tapi sebelum dia pulang, Citra memutuskan untuk menunggu bela mendapatkan taksi kasian dia kalau nunggu sendiri disini. Tuh kalau boleh nanti nggak ada taksi ataupun ojek yang ada di sana kan setidaknya nanti Citra bisa mengantarkan bela pulang ke rumah ya meskipun dia tahu kalau pasti bela nggak akan mau diantar pulang.

"Aku temani kamu sembari menunggu taksi ya, biar Kamu nggak sendirian di sini kasihan kamu, aku enggak tega kalau harus melihat kamu sendirian nunggu taksi," ucap Citra kepada bela yang tengah menunggu taksi.

"Eh nggak usah sebaiknya kamu langsung pulang aja kan kamu juga udah dijemput sama supir pribadi kamu, kasihan juga kalau semisal supir kamu terlalu lama nungguin kamu, tuh pasti kamu hari ini juga udah sangat capek kan," ucap bela seperti itu karena dia nggak mau kalau Citra sampai tahu bahwa dirinya bukan sedang menunggu taksi melainkan dia bicara begitu karena dia tidak ingin Citra mengantarnya dia pulang ke rumah neneknya.

"Nggak papa kok bel, lagian kan sopir aku juga pastinya kakak nurut apa yang aku katakan, tuh aku juga nggak capek kok lagian kalau aku pulang duluan pasti aku nanti di rumah nggak akan tenang soalnya mikirin kamu yang masih disini, kita kan temenan masa aku ninggalin kamu sendirian di sini namanya bukan temen dong," balas Citra.

Bela pun bingung harus bagaimana lagi kenapa sih Citra orangnya sangat pintar dan sulit sekali untuk dibohongin kalau dia tetap berada di sini bisa-bisa sampai nanti malam mereka akan tetap di sini tuh lagian bela tidak ada uang untuk naik taksi.

"Beneran gak usah kasihan sama kamunya kalau harus nunggu aku lama lagian aku gak papa kok di sini sendirian, toh masih banyak juga kan siswa-siswa yang berlalu-lalang di sekitar sini, jadi kamu nggak usah khawatir sama keadaan aku, kalau semisal kamu mau pulang sekarang nggak papa kok," jelas bela masih berusaha membujuk kita agar segera pulang ke rumahnya.

"Pokoknya aku nggak mau pulang sebelum kamu mendapatkan taksi nanti, kalau nggak aku yang akan antar kamu pulang Kamu mau pilih yang mana?" Tegas Citra yang mungkin dalam diri dia sudah ada rasa solid terhadap temannya itu bela karena meskipun yang kita tahu kalau Bella itu anak orang biasa tapi Citra tidak pernah membeda-bedakan temen-temennya dan dia pun juga udah sangat nyaman berteman dengan Bella.

Bella pun kembali dibuat bingung dengan Citra yang sedikit keras kepala kenapa sih Citra tetap kekeh menunggu dia sampai mendapatkan taksi, kenapa dia nggak pulang aja kalau gini kan bakal sulit sekali untuk dia menghindar dari Citra, oh dia juga takut kalau tiba-tiba papanya melintas di daerah ini bisa bisa Citra tahu kalau dirinya itu cucu pemilik dari sekolahan ini.

Namun selang beberapa menit kemudian datanglah supir pribadinya Citra yang turun dari mobil dan menghampiri mereka berdua.

"Maaf non tadi saya dapat telepon dari nyonya untuk bilang sama non, non di suruh pulang sekarang soalnya mau diajak sama nyonya pergi," seru sopir pribadi Citra tiba-tiba alhasil bela yang mendengar hal itu pun sontak merasa lega, karena kalau gini kan nanti pastinya kita akan segera pulang.

"Kok mendadak sih pak, bagian perasaan tadi pagi Mama nggak bilang apa-apa sama aku tapi kenapa baru sekarang?" Balas Citra sedikit merasa bingung karena tadi pagi aja mamanya tidak bilang sesuatu sama dia untuk mengantarkan dia pergi tapi kenapa tiba-tiba sekarang namanya malah nelpon supir pribadinya untuk meminta dia segera pulang.

"Saya juga nggak tahu tapi tadi nyonya nelpon saya seperti itu, nyonya juga bilang sama saya kalau tadi dia juga udah berusaha menghubungi non tapi katanya HP non tidak aktif," jelas supir pribadi nya citra.

"HP aku memang sedang mati sih soalnya kehabisan baterai," balas citra.

"Ya udahlah ciy kamu pulang aja ,tuh kasihan Mama kamu juga kan! kamu nggak usah pikirin aku di sini soalnya aku pun juga pastinya bakal baik-baik saja kok, sekarang lebih baik kamu pulang aja pasti di rumah mama kamu juga udah nungguin kamu," seru bela.

"Tapi kan kasihan kamu kalau harus di situ sendirian, dan aku pun juga enggak tega kalau harus meninggalkan kamu di sini, atau sebaiknya sebelum aku pulang aku antar kamu ke rumah kamu dulu ya," tukas citra merasa sangat berhati-hati jika harus meninggalkan bela sendirian di sini.

"Udahlah nggak usah lagian kamu kan harus cepat-cepat pulang, toh mungkin sebentar lagi juga taksi atau ojek juga bakal datang kok! jadi kamu nggak usah peduliin aku yang terpenting sekarang kamu pulang karena pasti Mama kamu udah nungguin kamu dari tadi," jelas bela.

"Ya udah deh kalau begitu aku pulang sekarang, nanti kalau semisal ada apa-apa kamu coba hubungin aku mungkin habis ini aku bakal charger handphone aku kok," ujar Citra.

"Iya iya santai aja deh kamu nggak usah terlalu dipikirkan akunya, dan kamu juga nggak perlu khawatir," tutur Bella.

"Aku pulang sekarang ya! Bay," ujar Citra sembari berjalan menuju ke mobil nya bersama supir pribadi nya itu. Setelah itu citra pun pergi meninggalkan bela sendirian disana.

Sekarang bela pun tengah bingung harus bagaimana caranya agar dia bisa pulang ke rumah neneknya itu, uang dia kan udah tinggal 10.000 apa cukup untuk pulang nanti?.

"Sekarang aku pulang nya Gimana ini, mana uang ku tinggal segini lagi, apa ini cukup buat naik ojek nanti? Kalau mau naik taksi itu pun pasti tidak akan cukup," ucap bela bingung harus bagaimana lagi sebenarnya kalau Bun dia tidak datang ke rumah neneknya nggak papa sih Tapi dia nggak mau cari masalah sama papanya itu, dan mungkin papanya sekarang udah ada di sana dan sedang menunggu dirinya.

Namun tak lama kemudian kak putri pun datang, karena dia pun juga baru keluar dari kelasnya. Ketika dia melihat bela yang tengah berdiri sendiri sontak kak putri pun memutuskan untuk menghampiri nya.

"Dek kamu lagi ngapain?" Tanya kak putri, namun bela pun hanya diam tanpa ada niatan untuk menjawab pertanyaan kak putri.

Bela lalu memilih untuk berjalan meninggalkan kak Putri sendirian di sana mungkin karena dirinya masih ada rasa marah sama kak Putri sehingga bila pun masih belum bisa untuk menerima dia kembali. Namun kak Putri nampaknya tidak menyerah ia pun lalu mengejar perginya Bella karena dia tahu di sini dia salah makanya dia mau minta maaf atas kesalahan yang tidak sengaja diperbuat itu.