webnovel
#ROMANCE
#WEREWOLF
#CINTA
#FANTASI
#KEHIDUPAN
#PENGORBANAN
#KENANGAN

Cinta Sang Lycan

SEKUEL KEDUA DARI CINTA SANG MONSTER. *************************** “Kekuatan jiwa dari para Guardian Angel akan bernafas di kehidupan baru dari anak manusia. Tiga Guardian Angel akan lahir ke dunia terrestrial dan sekali lagi, kalian bertiga akan menjadi pelindung mereka.” “Kau akan membuat kami menjadi budak dari makhluk lemah seperti mereka?!” Torak bertanya dengan tidak percaya. “Tidakkah dirimu takut kalau kami akan mematahkan mereka menjadi dua?” Para Guardian Angel itu sangatlah rapuh dan mereka, sebagai Lycanthropes, sangat tidak mengapresiasi segala bentuk kelemahan. “Tidak, kamu tidak akan melakukan itu.” Selene berkata dengan sangat sabar. “Kalian tidak akan menjadi budak mereka ataupun meyakiti para Guardian Angel, kalian akan menghargai mereka dalam hal apapun.” Tapi, suara Selene selanjutnya di selimuti dengan sebuah kebahagiaan saat dia berbicara. “Kalian tidak akan pernah menyakiti pasangan jiwa kalian.” ==== Ini adalah cerita werewolf dan Lycanthropes (dan sudah pasti fantasi)! Didalam cerita ini ada beberapa istilah yang merujuk pada dewa dan dewi yunani kuno. Kalau kalian suka membaca tentang fiksi makhluk supernatural pasti ada beberapa istilah yang tidak asing bagi kalian. Pertanyaan mengenai hal yang kurang jelas dan saran dapat ditulis di kolom komentar, sebisa mungkin akan author jawab. ************************ Update setiap hari Pkl. 13.00 wib. ************************ Meet me on instragram : jikan_yo_tomare

jikanyotomare · Huyền huyễn
Không đủ số lượng người đọc
421 Chs
#ROMANCE
#WEREWOLF
#CINTA
#FANTASI
#KEHIDUPAN
#PENGORBANAN
#KENANGAN

TETAPI AKU TIDAK

Hope masih ingat bahwa sebelumnya dia sedang terlelap di pangkuan Kace, namun ketika dia bangun, dia tidak merasakan apa pun di bawah kepalanya.

Dia pun terkesiap dengan keras tatkala dia membuka kedua matanya dan tersadar bahwa dia sudah tidak lagi berada di tempat di mana sebelumnya dia tidur dan sosok Kace tidak terlihat di mana pun.

"Kace!?" Suaranya dipenuhi dengan kepanikan selagi ia segera mengamati keadaan di sekelilingnya, namun tidak ada yang berubah, dia tetap tidak bisa melihat apa pun selain kegelapan yang pekat.

Hope menggerakkan kedua tangannya dan jari jemari serta telapak tangannya menyentuh sesuatu yang keras, sebuah beton dingin terhampar di bawah tubuhnya. Hawa udara dingin yang lembab menerpa wajahnya selagi ia merasakan bahunya yang berdenyut-denyut, rasa sakit yang sebelumnya telah membangunkannya.