webnovel

Gadis Beruntung Itu Tidak Mungkin Kamu, Kan?

Dịch giả: Wave Literature Biên tập viên: Wave Literature

Kata-kata ini terdengar seperti humor gelap dari Cinderella yang mencari sepatu kacanya.

Dengan sekali sentakan, Sintia langsung menarik kakinya ke bawah meja.

Tindakan sederhana ini terlihat oleh mata Yumi Latif yang ada di sebelahnya. Yumi pun mengerutkan kening, 'Apa yang membuat Sintia gugup?'

Julian Yazeed dipilih oleh seorang mahasiswi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya pada 1 Juli lalu.

Sintia juga diminta pihak kampus ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk mendapat pasangan pada 1 Juli.

Sebuah pemikiran gila tiba-tiba muncul dalam benak Yumi, 'Bukan Sintia kan yang memilih Julian Yazeed?'

'Bagaimana mungkin?'

'Kudengar pasangan yang dipilih oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil didasarkan pada analisis data besar untuk mencocokkan kondisi satu sama lain. Jadi pada dasarnya, setiap pasangan akan memiliki status dan latar belakang sosial yang sama.'

'Julian Yazeed dan Sintia sangat bertolak belakang, mereka seperti langit dan bumi. Jika Julian adalah matahari di langit, maka Sintia adalah debu di bumi.'

'Bahkan sekalipun Sintia memiliki hidup yang sangat beruntung, tapi dia tidak mungkin mendapatkan seorang Julian Yazeed!'

'Kalau aku menerima Yuda, tapi justru memberi keberuntungan untuk Sintia dan membuatnya mendapatkan Julian Yazeed di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, bukankah itu sama saja dengan mencekik diriku sendiri?'

Namun, Yumi masih gelisah. Dia tiba-tiba membuka suara lalu berkata, "Sintia, kenapa tumitmu terluka? Pada tanggal 1 Juli kamu juga ikut memilih nomor di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Surabaya, gadis beruntung yang memilih Julian Yazeed tidak mungkin kamu, kan?"

Begitu kata-kata itu terlontar, semua rekan senior di Departemen mengalihkan perhatian mereka pada Sintia.

Qinara Caesar juga mendekatinya, "Sintia, kamu memilih nomor di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tanggal 1 Juli?"

"Eh… hehe… yah, tapi bagaimana aku bisa seberuntung itu bisa mendapatkan Julian Yazeed?"

Qinara cukup peka terhadap sebuah berita, dia berpikir sejenak sebelum berkata, "Yumi bilang kakimu terluka? Angkat dan tunjukkan padaku."

Sintia tidak mau mengangkat kakinya, tapi semua seniornya seperti bala tentara saat ini, mereka semua mengelilinginya dan menunggunya untuk mengangkat kaki.

Dalam keadaan yang tidak berdaya, Sintia pun hanya bisa mengangkat kakinya.

"Hei, kenapa aku merasa foto ini sangat mirip dengan luka yang ada di tumit Sintia?"

"Sintia, apa kamu yakin yang ada di foto ini bukan kamu? Siapa pasangan yang kamu pilih?"

Sintia sangat gugup hingga hanya bisa tertawa kering, "haha… kenapa kalian bisa berpikir begitu? Sepatu ini masih baru, jadi masih tidak nyaman. Sebagai seorang gadis yang berasal dari pulau terpencil, bagaimana mungkin aku bisa mendapatkan seorang Bos besar seperti Julian Yazeed?"

Yumi merasa lega dan berkata sambil tersenyum, "Betul, data besar yang digunakan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil selalu menekankan pasangan yang setara dalam segala hal. Gadis beruntung yang memilih Julian Yazeed pasti seorang putri konglomerat dengan penampilan, kepribadian dan aspek-aspek yang cocok dengan Julian Yazeed. Sedangkan, Sintia sangat biasa dan sangat bertolak belakang dengan Julian Yazeed."

'Apanya yang bertolak belakang?'

Sintia tidak suka mendengar kata-katanya.

'Jika Yana Xila bisa menjadi wanita yang tak terjangkau di hati semua lelaki Indonesia, maka aku, yang bahkan lebih cantik dari dia pasti tidak akan kalah darinya!'

Selain itu, Sintia juga….

Sintia menggigit bibirnya dan tidak memikirkannya lagi. Karena dia tidak mau menerima identitas mulia itu dalam hidupnya.

Namun, bahkan data besar pun menganggapnya pantas untuk Julian Yazeed. Mungkin datanya benar-benar cerdas!

Saat dia sedang berpikir, Zayn tiba-tiba menelponnya.

Dia segera keluar dari kantor lalu berdiri di koridor untuk menjawab telepon tersebut.

"Nona Yazid, apakah Anda melihat berita yang sedang trending?"

"Hm."

"Jika kita membiarkan masalah ini terus berkembang, itu pasti akan mempengaruhi reputasi Tuan Julian kemudian akan berdampak juga pada tingkat dukungan Tuan Sebastian di hati rakyat. Oleh karena itu, saya harap Anda dapat bekerja sama untuk meminimalisir dampaknya."