Matahari telah menunjukkan pesonanya. Arman menikmati segarnya udara pagi ini. Bi sum menyirami tanaman yang indah hingga dedaunan dan semua tanaman basah kuyup.
"Ayah...!" panggil Luna seraya menuruni anak tangga dengan sangat hati-hati.
"Iya!" sahut Arip yang berada di ruang olahraga.
"Ayah, Luna harus ke Jakarta hari ini,", kata Luna seraya wajahnya sangat panik.
"Kok dadakan?" tanya Arip
"Wawancara di pindahkan jadwalnya," jawab Luna.
Arman mendengar keributan di dalam rumah segera melihat dan memastikan semua baik-baik saja.
"Kenapa, Pak?" tanya Arman.
"Ini si Luna, harus ke Jakarta hari ini. Katanya wawancaranya di ubah jadwalnya," jelas Arip.
"Saya juga balik ke Jakarta hari ini," kata Arman.
"Loh, kok pada dadakan." Arip bingung menghadapi dua anak muda di hadapannya.
"Urusan saya sudah selesai kan kemarin, pak. Jadi saya putuskan untuk kembali ke Jakarta hari ini," ungkap Arman.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com