-Rio-
"APA YANG KAU BILANG RIO..." Ucap rossa dengan marah entah mengapa ia sangat marah hanya karena rio mengatakan hal tersebut.
"ya, Tak akan ada yang mau dengan perempuan Seperti mu, Perempuan LUMPUH" Ucapku yang mungkin membuat Rossa tersinggung.
aku pun pergi dari sana karena aku tau bahwa ucapan ku tadi dapat membuatnya menangis dan benar apa yang ku tebak ia menangis di dalam tundukkan kepala nya.
"Maafkan aku tuhan telah menghina ciptaan mu" ucap ku dan pergi entah kemana.
Karena tak ada pilihan lain aku pun datang kerumah sahabatku..
"Man....Riman...."ucapku dari luar memanggil sahabatku. tak lama kemudian Riman pun keluar dengan bertelanjang dada.....
"wow, Papa Riman Sexy...."ucapku dan masuk kedalam rumahnya..
"Najis gue kalau lo yang bilang gue sexy mendingan istri gue deh.mau ngapain lo kesini.....?"
"Mau main, males gue dirumah..."
"Emang kemana istri lo...?"
"pergi ama teman nya gue ditinggalin di rumah" Ucapku berbohong pada Riman.
"oh...yaudah maaf yah gue lagi olahraga barengan istri gue..."
"Bacot lo..."
Dari siang sampai sore aku habya ada di dalam rumah riman.
hari sudah sore pun namun, pikiran ku hanya pada rosa dan tentang bagaimana perasaan nya yang terluka karena perkataanku.
"Kenapa aku jadi memikirkan nya. apa yang telah merasuki ku..." ucapku sambil meremas rambutku dan bertingkah seperti orang pusing.
tak lama kemudian. Riman yang melihatku bertanya apa yang sudah terjadi aku pun hanya menggeleng kepala saja....
"Gak mungkin lo baik-baik aja pasti ada masalah dalam rumah tangga lo bukan...?"tanya Riman.
"Entahlah gue gak tau dengan jalan pemikiran gue...."
"Emang lo kenapa lagi sama Rosa, sih?"
"Jadi begini sejak pertama gue gak suka dia dan gak Sama sekali perhatian. Namun, kalau dia nangis karena gue.
gue gak tahan dia nangis dan juga gue udah buat nangis sebelum gue kesini. makin lama gue makin bersalah sama dia gak kaya gue biasa nya..."
"berarti lo udah tertarik sama dia"
"gak mungkin. mana ada gue tertarik Sama dia malahan gue makin benci. karena fisik nya." tolakku.
"Dan itu juga bukan lo. yang gue tau lo itu sayang banget sama perempuan dan gak mau ngeliat mereka nangis bukan begitu"
"Entahlah, Rosa itu berbeda dengan yang lain dan lo tau sendiri rasa sayang gue cuman buat meraya. perempuan yang udah lama pengen gue jadiin istri tapi, malah Rossa yang jadi istri gue"
"Yaudah ikutin ajah apa maunya hati lo semua keputusan lo gue dukung"
"Thanks Riman"
"Sama-Sama Sekarang lo pulang pasti rossa nungguin lo.yakin sama gue"
"yaudah gue balik.. Nin gue balik..." teriakku dan pergi dari rumah tersebut. Sesampai dirumah....