benar apa yang telah dikatakan pria tua yang dapat ku sebut dengan ayah mertua .
aku akan melepaskan masa sendiri ku dalam waktu sebulan.
setelah lamaranku beberapa minggu yang lalu...
pernikahan ku dan rio di selenggarakan di belakang rumah nya yang bertemakan outdoor wedding.
Rio pun tidak tangung-tangung mengundang semua rekan kerja, teman, sahabat ataupun klien dari perusahaan nya.
dengan demikian acara pernikahan ku semakin ramai walaunpun hari sudah mau menjelang malam.
Saat masih dalam acara aku takut apabila aku tak pernah di akui oleh suamiku sebagai istrinya.
walaupun, kami sudah menikah.
dalam acara pernikahan aku menjadi tontonan Semua orang. karena aku menjadi seorang istri yang cacat dari suamiku yang sempurna.....
Banyak yang berbisik-bisik tentang ku dengan rio.
"apakah rio yakin istrinya seperti itu kau tahu pacar nya meraya lebih cantik di banding perempuan itu..."
"benar aku yakin ia pasti menyesal" ucap manusia satu lagi.
"kalau aku menjadi diri nya aku akan kabur karena hanya menjadi duri bagi orang di sekitarnya..."
Mendengar semua ucapan mereka membuat Diriku menahan Semua air mataku....
karena tak ada yang membawaku pergi dari mereka yang mengoceh tentangku.
Aku tak ingin mejadi bahan tertawaan orang yang di undang oleh suamiku....
Akhirnya aku pun berkata kepada orang yang disampingku yang Sudah menjadi suamiku 30 menit yang lalu...
"Rio, aku cape aku mau kekamar.." Ucapku.
"yaudah Sana ke kamar sendiri.. bisakan..." jawab Rio acuh.
melihat keterbatasan ku. bukan kah, seharusnya ia menolongku.
karena aku tak mau membuat masalah aku pun menjawabnya....
"ya, aku bisa sendiri...." Jawabku yang tidak yakin...
dan pergi meninggal kan Rio yang sedang sibuk berbicara dengan teman kolega nya.
setelah masuk kedalam yang sudah menjadi rumahnya.
aku pun ke dapur dan meminta tolong kepada pelayan untuk mengambilkan dua Gelas Air Hangat.
pelayan tersebut pun datang dengan membawa nampan yang berisi 2 gelas air hangat seperti yang telah ku pesan.
Lalu tak lupa aku mengucap terimakasih.
Aku menaruh nampan tersebut kepangkuan ku dan mendorong kursi roda dengan Hati-hati.
setelah beberapa kemudian terjadi suara ribut
dari samping rumah yang se pengetahuanku acara pernikahan ku di belakang rumah tepat nya di taman belakang....
kenapa ada orang di depan dan tak mau bergabung di taman belakang.
Dengan pelan-pelan mendorong kursi rodaku dan aku mendengar percakapan mereka....
"Kenapa sih kamu menikah nya bukan sama aku saja. rio kamu "GAK" suka lagi sama aku...."
samar-samar percakapan yang aku dengar dan kenapa Perempuan tersebut menyebutkan nama Rio.
"Bukan seperti itu sayang.aku masih suka sama kamu tapi dia itu pilihan papah.dan aku tak mungkin menyukainya karena dia sendiri cacat....." ucapan yang di ucap suamiku membuat hatiku teriris ternyata tak ada suami yang menyukai istrinya yang cacat....
terutama juga suamiku....
"Tapi kenapa kamu harus menikah sama dia? apa bagusnya dia. mendingan kamu ceraikan dia saja" pinta perempuan tersebut yang memojokkan rio untuk menceraikan aku.
"KENAPA...? Aku baru saja menikah dan sekarang aku akan bercerai dengan suamiku..."ucap batinku dan aku masih saja mengintip dan melanjutkan mendengar apa yang mereka berdua katakan dari dalam.
"Aku menikah dengan nya karena permintaan terakhir papahku sebelum ia meninggal.aku hanya harus bertanggung jawab dengan semua yang telah terjadi perempuan tersebut walaupun bukan aku yang menabraknya."
"kamu gila. aku saat ini sedang menggelar pernikahanku dengan Perempuan itu dan sekarang kamu bilang buat ceraikan dia. Dasar perempuan Sinting..."ucap rio dengan frustasi
karena menurut rio perempuan yang disampingnya adalah pemaksa dan childish.
Ternyata dia melakukan pernikahan dengan paksaan dan sekedar tanggung Jawab baginya....
ia sangat membenci situasi seperti ini yang membuat nya seperti barang yang akan dibuang jika tidak berguna lagi.
Sudah cukup yang semua ia dengar....
Ia harus bertahan pada tahap pernikahan nya....
Karena sudah cukup dari apa yang ia dengar.
Rossa memutar balikkan kursi rodanya dan masuk kembali sebelum beranjak ia mendengar ucapan suaminya yang terakhir.....
"Aku akan bercerai dengan dia setelah aku mendapatkan anak darinya. Dan segera aku akan menceraikannya...."
Itulah kalimat terakhirnya yang di keluarkan dari mulut suaminya yang menjadikannya sebuah Permainan yang akan dibuang setelah Bosan.