webnovel

CEO Termiskin di Dunia

Posisi Hanjo sebagai CEO terusik setelah kematian Moina, istrinya. Betul, kedudukan di kursi eksekutif tertinggi itu didapatkannya setelah menjadi suami ketiga janda bergelimang harta itu. Namun Hanjo tidak bisa menerima ketika dalam surat wasiatnya, Moina yang biasa dipanggilnya Mamoi itu, hanya menyisakan sebuah rumah kecil dan mobil tua untuknya. Selebihnya untuk kedua anaknya. Lucya dan Melina. Hanjo bukanlah pria dengan modal tampang semata. Ia menduduki jabatan sebagai CEO juga ditunjang oleh kemampuan dan kemauannya untuk belajar. Ia punya banyak kawan. Pandai bergaul. Terjadilah perseteruan dengan Lucya dan Melina. Hingga ia kehilangan posisi sebagai CEO. Ia masuk penjara. Menjadi CEO termiskin. Mampukah Hanjo keluar dari belitan masalah? Apakah ia menjadi CEO termiskin selamanya? Apa yang dilakukannya?

Rehano_Devaro · Hiện thực
Không đủ số lượng người đọc
147 Chs

Usahakan Bagaimana Pun Caranya 

"Kalau sudah memutuskan jangan ragu," kata Pak De seakan tahu dengan perubahan pikirannya.

Hanjo merasa berat lidahnya berbicara melihat Karim dengan mata ingin tahu. "Rim, kamu beli makanan. Pak De juga sudah lapar tampaknya." Hanjo mendapat ide menyuruh Karim menjauh. Ia menyebutkan restoran yang jauh dari rumah. "Di sana yang enak. Jangan di tempat lain," ujarnya mewanti-wanti.

Karim berangkat. Hanjo merasa lebih terbuka mulutnya. Ia duduk makin mendekat ke depan Pak De.

"Saya ragu. Ayahnya polisi," jelas Hanjo.

"Wah, bagus itu. Polisi. Tak ada yang berani menyentuh Pak Hanjo."

"Tapi saya juga takut main-main dengan anaknya."

"Ya, jangan permainkan dia."

"Maksud saya itu bukan mempermainkan dia. Pak De paham sendirilah bagaimana kehidupan ini tidak selalu sesuai dengan keinginan."

Pak De tersenyum. "Masih menginginkan yang lain?"

Hanjo tidak menjawab pasti. "Bisa begitu juga, Pak De."

Pak De berguman. Ia mengangguk-angguk seperti burung balam yang memikat lawan jenis.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com