"Kalau sudah memutuskan jangan ragu," kata Pak De seakan tahu dengan perubahan pikirannya.
Hanjo merasa berat lidahnya berbicara melihat Karim dengan mata ingin tahu. "Rim, kamu beli makanan. Pak De juga sudah lapar tampaknya." Hanjo mendapat ide menyuruh Karim menjauh. Ia menyebutkan restoran yang jauh dari rumah. "Di sana yang enak. Jangan di tempat lain," ujarnya mewanti-wanti.
Karim berangkat. Hanjo merasa lebih terbuka mulutnya. Ia duduk makin mendekat ke depan Pak De.
"Saya ragu. Ayahnya polisi," jelas Hanjo.
"Wah, bagus itu. Polisi. Tak ada yang berani menyentuh Pak Hanjo."
"Tapi saya juga takut main-main dengan anaknya."
"Ya, jangan permainkan dia."
"Maksud saya itu bukan mempermainkan dia. Pak De paham sendirilah bagaimana kehidupan ini tidak selalu sesuai dengan keinginan."
Pak De tersenyum. "Masih menginginkan yang lain?"
Hanjo tidak menjawab pasti. "Bisa begitu juga, Pak De."
Pak De berguman. Ia mengangguk-angguk seperti burung balam yang memikat lawan jenis.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com