webnovel

CEO Termiskin di Dunia

Posisi Hanjo sebagai CEO terusik setelah kematian Moina, istrinya. Betul, kedudukan di kursi eksekutif tertinggi itu didapatkannya setelah menjadi suami ketiga janda bergelimang harta itu. Namun Hanjo tidak bisa menerima ketika dalam surat wasiatnya, Moina yang biasa dipanggilnya Mamoi itu, hanya menyisakan sebuah rumah kecil dan mobil tua untuknya. Selebihnya untuk kedua anaknya. Lucya dan Melina. Hanjo bukanlah pria dengan modal tampang semata. Ia menduduki jabatan sebagai CEO juga ditunjang oleh kemampuan dan kemauannya untuk belajar. Ia punya banyak kawan. Pandai bergaul. Terjadilah perseteruan dengan Lucya dan Melina. Hingga ia kehilangan posisi sebagai CEO. Ia masuk penjara. Menjadi CEO termiskin. Mampukah Hanjo keluar dari belitan masalah? Apakah ia menjadi CEO termiskin selamanya? Apa yang dilakukannya?

Rehano_Devaro · Hiện thực
Không đủ số lượng người đọc
147 Chs

Apa yang Anda Palsukan?

Hanjo melepaskan mata ke luar mobil. Mulai banyak orang datang. Tempat parkir di sebelah mobilnya sudah penuh. Hanya tiba baris mobil. Setelah itu dinding tembok yang tinggi.

Sebetulnya ia kepingin merokok. Namun segera ditekannya keinginan itu. Seorang CEO merokok di halaman parkir, berdiri di sela mobil, tentu bukan pemandangan yang lazim.

Hanjo membuka pintu. Ia meninggalkan jas di mobil. Panas sekali. Karim berlari mendekati. "Aku ke dalam lagi. Jangan jauh-juah,"

"Siap, Bos." Karim mengangguk hormat.

Hanjo kembali ke ruang SatReskrim. Baru kepalanya nongol, wanita berambut terkucir itu segera memberitahu. "Belum selesai rapatnya, Pak."

Langkah kaki Hanjo tersurut. "Masih lama lagi?" tanyanya.

"Tak tahu juga. Bapak tunggu saja."

Hanjo menelan nafas. Tentu harus menunggu. Masalahnya, di mana menunggunya. "Kalau saya ke kantin dulu, apa bisa? Menunggu di kantin," tanya Hanjo yang merasa mulutnya makin asam.

"Bisa saja, Pak. Tapi kalau rapatnya selesai, bapak tidak ada?"

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com