Hanjo melepaskan mata ke luar mobil. Mulai banyak orang datang. Tempat parkir di sebelah mobilnya sudah penuh. Hanya tiba baris mobil. Setelah itu dinding tembok yang tinggi.
Sebetulnya ia kepingin merokok. Namun segera ditekannya keinginan itu. Seorang CEO merokok di halaman parkir, berdiri di sela mobil, tentu bukan pemandangan yang lazim.
Hanjo membuka pintu. Ia meninggalkan jas di mobil. Panas sekali. Karim berlari mendekati. "Aku ke dalam lagi. Jangan jauh-juah,"
"Siap, Bos." Karim mengangguk hormat.
Hanjo kembali ke ruang SatReskrim. Baru kepalanya nongol, wanita berambut terkucir itu segera memberitahu. "Belum selesai rapatnya, Pak."
Langkah kaki Hanjo tersurut. "Masih lama lagi?" tanyanya.
"Tak tahu juga. Bapak tunggu saja."
Hanjo menelan nafas. Tentu harus menunggu. Masalahnya, di mana menunggunya. "Kalau saya ke kantin dulu, apa bisa? Menunggu di kantin," tanya Hanjo yang merasa mulutnya makin asam.
"Bisa saja, Pak. Tapi kalau rapatnya selesai, bapak tidak ada?"
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com