Mia melirik ke arah jam dinding, lalu beralih ke pintu. Jam istirahat sudah berakhir lima menit yang lalu, tetapi Herbert dan Katniss belum juga meninggalkan ruangan.
“Apa yang sedang mereka bahas? Apakah seseru itu sampai Julian melupakan rapat siang ini?” gerutu sang sekretaris sebelum tertunduk lesu. Ia merasa tidak berdaya jika dihadapkan pada kebimbangan yang menyangkut perasaan.
Selagi menyangga dagu dengan sebelah tangan, Mia mengetuk-ngetuk jari pada sisi tablet. Alisnya berkerut, mengekspresikan seberapa sulit pertimbangan yang sedang ia lakukan dalam otaknya. Selang beberapa kedipan, gadis itu akhirnya beranjak dari kursi dan mengambil tablet. Tepat ketika ia hendak melangkah, pintu yang dituju tiba-tiba terbuka.
“Kau mau ke mana?” tanya Julian yang tergesa-gesa menghampiri.
“Saya baru saja mau mengingatkan tentang rapat siang ini, Tuan,” sahut Mia dengan tampang datar. Hatinya tidak dapat memutuskan ekspresi mana yang tepat untuk ditampilkan.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com