Begitu melihat sang istri berjalan menghampiri, Max spontan mengangkat tangan dari laptop. Dengan mata lebar, ia memutar kursi hingga menghadap wanita yang hanya mengenakan sehelai gaun tipis itu.
“Apakah Cayden sudah tidur?” bisiknya dengan alis tersangga semangat.
“Sudah, tapi di kasur. Dia tidak mau tidur di boksnya,” jawab Gabriella seraya menempatkan diri di pangkuan sang suami. Dengan bibir yang agak mengerucut, ia mengamati desain yang terpampang pada layar. “Apakah pekerjaanmu masih belum selesai?”
“Sedikit lagi, tapi aku bisa menyelesaikannya besok pagi,” sahut Max cepat. Sedetik kemudian, tangannya mulai menjelajah. “Jadi, apakah kita bisa mulai sekarang?” tanyanya dengan nada rendah dan agak mendesah.
Mengetahui bahwa sang suami sudah tak sabar, Gabriella meruncingkan telunjuk ke arah laptop. “Apakah kau yakin tidak ingin menyelesaikannya lebih dulu? Bukankah kau harus mempresentasikan desain ini saat bertemu dengan klien besok?”
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com