Sudah beberapa kali Max berusaha menghubungi sang interogator. Namun, tidak ada satu pun panggilan yang terjawab.
“Apakah Sharp Knife tahu bahwa kamera yang dia pasang sudah terbongkar?” batin Max seraya memutuskan panggilan dan meletakkan ponsel di atas meja. Sambil mengetuk-ngetukkan jari, pria itu berpikir.
“Apa hubungannya dengan peneror itu? Mungkinkah ... kedatangannya juga sudah diatur?”
Embusan napas samar terlepas dari mulut sang pria.
“Karena itukah Sebastian sengaja menceritakan tentang Sharp Knife? Agar aku tergerak untuk menyewa jasanya menginterogasi Gaby?”
Selang keheningan sejenak, Max berdecak kesal. “Apa yang harus kulakukan jika dia benar-benar si peneror?”
Merasa kepalanya semakin berat, pria itu akhirnya beranjak dari kursi. “Sebaiknya, aku mengurus Gabriella lebih dulu. Tidak seharusnya aku mengurung istri di kamar seperti ini.”
Tanpa sedikit pun curiga, Max kembali menuju kamar, membiarkan koper sang istri tergeletak di sudut ruang kerjanya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com