Tanpa membuang waktu, Max bergegas memeriksa bilik demi bilik. Jantungnya berdetak lebih cepat setiap ia mendapati ruang kosong. Begitu pula dengan paru-parunya yang dipaksa mengirimkan banyak oksigen untuk menjaga akal sehat.
Gemuruh napas Max baru tertahan ketika ia tiba pada pintu terakhir yang terkunci dari luar. Firasat buruk seketika membuat seluruh sarafnya menegang.
“Gabriella?”
Hingga Max selesai menelan ludah, tidak ada jawaban yang terdengar. Dengan hati yang berdebar, pria itu membuka kunci dan mendorong pintu.
Dua detik kemudian, seorang perempuan tanpa busana telah menyengat jantungnya. Dengan mulut ternganga tanpa kata dan bola mata bergetar hebat, ia memperhatikan wajah Gabriella yang penuh dengan warna merah.
Tepat ketika wanita yang menatapnya berkedip, kesadaran menyentak tubuh sang pria untuk mulai bergerak.
“Apa yang terjadi?” tanya Max seraya melepas jas dari badannya. Lalu, ia membalut tubuh sang istri agar tidak terpapar udara.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com