webnovel

53 - melawan black fire Serpent

Synd langsung berlari kearah ular itu, dia melemparkan beberapa pisau dan jarum. Beberapa jarum menancap ditubuhnya, tak berhenti sampai disana, Synd juga melemparkan lagi sejumlah pisau, kali ini sasarannya adalah kepala ular itu.

Semua lemparan yang mengarah ke kepala ular berhasil ia hindari. Meskipun ukuran tubuhnya sangat besar tapi ternyata gerakannya juga cukup gesit.

Kini giliranku yang menyerangnya, aku membetulkan sejumlah break Bash yang membuat pertahanannya berkurang. Sejumlah panah menancap di tempat tadi kuberikan break Bash.

Ken memanggil sebanyak mungkin skull archer dan mage membuat ular itu terhujani berbagai serangan jarak jauh.

Ular itu terlihat kesakitan terkena semua serangan kami. Mendadak dari mulutnya keluarlah sebuah cahaya kehitaman. Cahaya itu berbentuk seperti kobaran api.

Ia menyemburkan itu dan keluarlah sebuah bola api hitam yang mengarah kami. Kami yang belum siap menerima serangan menjadi kaget dan terpental karenanya.

Tak berhenti sampai disitu, ternyata juga ada api yang masih menempel di tubuh kami.

[ efek burn aktif

HP akan berkurang sebanyak 10 poin per detik selama dua menit. ]

Api itu memberi efek burn pada kami. Burn adalah kondisi bila kita terkena serangan, kutukan maupun racun yang mengakibatkan berkurangnya jumlah HP kami selama seberapa saat.

" Elis, sembuhkan kami!! " teriakku. Saat ini aku belum bisa membuat potion yang memberikan efek anti-debuff, jadi masih mengandalkan mantra penyembuh seperti yang dimiliki priets.

" hilangkanlah semua sihir negatif pada temanku [ heal ] " Elis melantunkan mantra penyembuh kepada Synd.

Kami memang menyuruhnya menyembuhkan Synd dahulu, selain karena dia biar segera menyibukkan ular itu, tapi juga karena jumlah HP yang dimilikinya adalah yang paling sedikit diantara kami.

Setelah itu Ken dan yang terakhir aku. Aku menjadi yang terakhir karena jumlah HP yang kumiliki saat ini sudah sangat besar. Sekarang saja aku sudah memiliki 5450 poin di level 43, tak bisa kubayangkan berapa jumlah yang kumiliki jika aku sudah berlevel 200.

Setelah mendapat penyembuhan dari Elis, Synd segera menyibukkan kembali ular itu. Dia menyerangnya dengan berbagai skill nya. Mulai dari [hundred sword], [flash move], hingga [hundred stab] juga ia gunakan.

Berbagai tusukan mengarah ke ular itu, mulai dari kepala, tubuh hingga ekornya. Tapi dia akan menghalaunya sebisanya terutama yang mengarah ke ekornya.

Aku yang melihat hal itu jadi tersadar, kemungkinan kelemahan ular ini juga sama dengan ular yang di dunia kami.

" Synd!!! " teriakku, Synd yang mendengar namanya dipanggil segera mundur sebentar dan menoleh kearahku.

" apa??? " dengan raut wajah bingung sekaligus masih waspada ia meneriakkan hal itu.

" pusatkan seranganmu pada ekornya. Kemungkinan itu kelemahannya!! " kataku dengan teriak.

Synd yang mendengar hal itu kaget sebentar sebelum menjalankan apa yang kuberitahu. Elis masih menyembuhkan Ken, dia menerima kerusakan yang cukup parah, sehingga cukup lama menyembuhkannya.

Synd segera mengeluarkan semua skillnya tadi dan mengarahkannya ke ekor ular itu. Tapi hak mengejutkan terjadi...

Ular itu mengeluarkan semburan api ke arah serangan yang mengarah ke ekornya. Benturan antara dua skill itu terjadi, tapi tak lama kemudian terlihat perbedaan kekuatan antara keduanya.

Serangan yang diberikan Synd berhasil di halau oleh semburan itu. Tapi ya wajar, perbedaan kekuatan antara kami dengan boss monster jelas terlihat.

Setelah selesai mendapat sihir penyembuhan, Ken segera membantu Synd. Dia memanggil beberapa skull archer dan juga beberapa skull mage.

Kedua paskah yang dipanggil Ken segera menghujani ular itu, sedangkan aku masih mendapat sihir penyembuhan.

" coba serang matanya!? " kataku pada Ken. Ken juga memanggil beberapa skull guardian untuk melindungi kami dan tentunya dienyahkan sendiri.

Setelah mendapat arahanku, Ken segera memposisikan pasukan undeadnya untuk menghujani kepala ular itu dengan semua serangan.

Ken menyerang mata ular itu, sedangkan Synd menyerang ekornya. Perhatian ular itu berhasil kami pecah belah, ada  kemungkinan jika ia berhasil menghalau salah satu nya, tapi tetap saja salahsatu kelemahannya berhasil kami lukai.

Meskipun aku masih disembuhkan, aku juga tetap meminum potion yang kumiliki. Aku mempercepat proses penyembuhan Elis, dengan begitu kuharap waktu yang kubutuhkan untuk menyembuhkan diri semakin sedikit.

Serangan Ken dan Synd mengarah ke ular itu secara bersamaan, terlihat beberapa serangan berhasil mengenai kepala ular itu. Yang pada bagian ekor berhasil dia hindari, perlahan-lahan pisau dan jarum yang terdapat di kepala ular itu keluar dengan sendirinya.

Juga bagian yang tadinya terluka juga kembali seperti semula, kecepatan regenerasi saat mengerikan.

Aku yang sudah mengembalikan HP poin ku langsung menyerang ular itu, kukeluarkan berbagai skill seranganku seperti [break bash], [wave slash], dan juga [black bullet].

Aku juga memusatkan serangan ku ke ekornya, Kulanjutkan dengan mengeluarkan [Dark room] dan tentu saja [armament]. Besar seranganku bertambah beberapa poin, Synd juga kembali menyerang ekor ular itu.

Kami berdua memusatkan serangan ke ekornya sedangkan Ken dan juga Elis menyerang kepala ular.

Sejak melawan ular ini memang aku belum mengeluarkan spirit aura yang kumiliki. Kupikir skill itu tak akan berarti saat melawan boss monster yang levelnya jauh diatasku. Tapi saat melawan boss monster ini, spirit aura yang kumiliki bertambah secara perlahan-lahan.

Ular itu menjerit sebentar sebelum mengeluarkan semburan api kembali, tak seperti sebelumnya yang hanya berupa sebuah bola saja. Kali ini berupa semburan seperti seharusnya.

Dia menyerang secara acak, berbagai pohon hangus terbakar karenanya bahkan ada pula genangan air yang langsung mengering saat disembur api.  Kami berusaha sebaik mungkin menghindar dari semburan itu.

Bagi aku dan Synd yang memiliki kecepatan diatasi rata-rata mudah saja menghindari serangan itu, tapi bagi Ken dan juga Elis yang gerakannya cukup lambat, tentu sulit menghindari semburan itu.

Aku segera mengambil perisai dari inventory dan kugunakan untuk menahan semburan yang mengarah ke Elis. Sedangkan Ken memanggil sejumlah skull guardian dan menggunakannya sebagai tameng.

Setelah beberapa saat semburan itu mulai menghilang. Synd sudah menjauh dari tempat sebelumnya, Ken berlindung dibalik skull guardian. Terlihat beberapa pasukan undead yang dipanggilnya hangus menjadi abu dan ada beberapa yang masih terbakar api hitam.

Sedangkan aku dan Elis berlindung dibalik tameng, aku sampai mengeluarkan tiga tameng hanya untuk menahan satu serangannya saja. Kami secara bersamaan lihat ke arah ular itu.

Terjadi perubahan di tubuh ular itu, terlihat sejumlah cahaya kemerahan menyelimuti ular itu, dan tubuhnya memancarkan kekuatan yang lebih kuat lagi.

" setelah menerima semua serangan tadi ia masih memiliki banyak HP untuk dikorbankan!? " guman Ken.

" tak mungkin, ini kan...! " Synd juga ikut kaget.

"""" status berserk!! """"

*****

Jangan lupa like dan tinggalkan komentar :-)