" terima kasih tuan. Terima kasih!! " seluruh warga desa menundukkan saat Izuna dan rekan-rekannya kembali dari pertempuran.
Mereka juga kaget kenapa sampai sebegitunya?? Mereka terus berjalan hingga sampailah di rumah kepala desa.
Ternyata kepala desa juga sudah menunggu Izuna dan teman-temannya di depan rumahnya. Dia juga tak sendirian, melainkan ditemani beberapa orang.
" tuan, terima kasih atas bantuannya. Kalau bukan karena kedatangan dan bantuan tuan-tuan sekalian, mungkin desa ini sudah hancur karena undead!!" ucap kepala desa pada Izuna dan kelompoknya.
" sama-sama " jawab Synd dengan singkat. Sebenarnya bila bukan karena fame yang didapat, ia mungkin tak akan mau menjalankan quest ini.
" atas bantuan tuan sekalian, kami hanya bisa menghadiahkan ini..." kata kepala desa.
[ misi anda telah selesai. Anda berhak mendapat semua hadiah sesuai kesepakatan.
Fame : 250.]
" kami juga memberi kalian semua ini...! " ia menunjuk kantong yang ada dibelakangnya.
'kelihatannya semua memang sudah dipersiapkan!!?' batin Izuna yang melihat sebuah kantong itu.
Synd segera mengambil kantong itu, di dalamnya ada beberapa equip dan sebuah kantong cukup besar lainnya.
Blue iron armor
Req: Str!:300
Atk: 175-225
Alpha's leather glove
Def+50
Fire attack+15%
Fire resist+20%
Giant rabbit shoes
Def+45
Dex+25
Ternyata didalam sana hanya ada tiga equip, masing-masing cocok dengan satu equip saja. Izuna mengambil semunya, Synd memilih sepatunya, dan Ken lebih menyukai sarung tangan.
Kami membuka kantong lainnya, Didalamnya terdapat banyak sekali gold, dan silver. Kami sampai terkejut dengan jumlahnya, tapi kalau dipikir lagi, jumlah itu sesuai dengan kesulitan menghadapi pasukan undead itu.
Karena hari telah gelap, si kepala desa itu meminta kami menginap lagi di kediamannya. Dan karena paksaan dari kepala desa itu hari ini kami menginap di rumahnya lagi.
Keesokan harinya setelah menyelesaikan sarapan, kami kembali berpamitan. Saat kami sampai depan rumah kepala desa, disana ternyata ada banyak orang yang berkumpul.
"itu dia"
"mereka"
Salah satu dari mereka menghampiriku, dia memberikan beberapa bahan makanan dan mengucapkan terima kasih kepada kami, setelah itu yang lainnya juga melakukan hal yang sama.
Ada yang memberikan uang, senjata, pisau, dan bahan makanan, bahkan ada yang tanya apa aku sudah menguasai skill memasak apa belum. Dia berniat mengajari kami skill memasak.
Kami melanjutkan perjalanan ke midgard tengah. Kota yang kami datangi ini bernama kota Sigant. Disini menerima penduduk dari berbagai ras, tapi mereka tetap melarang ras demon maupun iblis serta ras apapun yang berhubungan dengan kerusakan dan kejahatan untuk memasuki kota Sigant.
Karena Ken tidak boleh masuk, jadi sekarang hanya aku sendiri yang masuk kota ini. Kota ini terlihat lebih besar dan lebih ramai dari kota Bruin.
Tapi disini ragam ras yang ada di kota ini lebih sedikit dari Bruin, hanya terlihat ras manusia, elf, dwarf, dan beastman disini.
Tujuanku awal datang ke kota ini tak lain adalah untuk membeli kuda agar dapat kami tumpangi ke midgard tengah. Dan tak lupa aku juga membeli jubah berkerudung serta topeng untuk Ken.
Setelah menyelesaikan urusanku, aku menuju keluar kota, cukup jauh dari kota, aku melihat Ken sedang leveling dia menyerang beberapa monster untuk mengisi waktu luang.
Tak lama kemudian Ken menyadari kehadiranku, dia berjalan kearahku. Aku memberikan sebuah jubah berkerudung dan topeng kepadanya. Itu berguna untuk menyembunyikan identitas nya sebagai demon.
" kau terganggu dengan penampilanku? " Ken sedikit kesal saat menerima jubah serta topeng pemberian ku.
" itu untuk menyembunyikan identitas mu" aku sebenarnya juga tak mau memaksanya memakai topeng, tapi bagaimana lagi, itu untuk jaga jaga jika sewaktu waktu kami bertemu dengan orang lain.
Mendengar penjelasanku dia paham maksudku dan memakainya. Setelah memakainya penampilannya berubah, yang awalnya seperti Dark mage sekarang lebih condong ke seorang assasin.
******
Selama perjalanan, mereka tak diserang seekor monster pun, padahal seharusnya banyak monster berkeliaran disini.
" berapa lama lagi kita harus berjalan!!" keluh Ken. Mereka sudah berjalan selama lebih dari satu lima jam, wajar jika mengeluh.
" entah, mungkin sebentar lagi ada desa!! " kata Izuna menjawab keluhan Ken.
" kita harus membeli kuda di desa maupun kota terdekat. Harus!! " teriak Ken.
" bagaimana kalau kita istirahat dulu??" karena saran Synd, mereka menghentikan perjalanan dan istirahat sebentar.
" oh ya, tari lich yang kita kalahkan menjatuhkan beberapa item drop... " kata Izuna sambil mengeluarkan berbagai barang. " mungkin ada yang kalian mau?? "
Ken dan Synd memang tak pernah mengurus item drop, mereka memberikannya pada Izuna yang kelihatannya sangat butuh uang.
Tapi itu tapi bisa menyembunyikan ketertarikan nya pada barang yang dijatuhkan lich. Beberapa barang lich itu jatuhkan seperti jubahnya, skillbook dan sarung tangannya.
Synd mengeluh pelan sebelum berkata. " tak ada yang cocok untukku!! "
Memang semua yang dijatuhkan lich hanya cocok untuk kelas mage, seperti Ken, jadi Synd yang merupakan assasin tak tertarik dengan semua item itu.
Tapi berbeda dengan Ken, dia sangat tertarik dengan semua barang itu. Sebenarnya ia mau mengambil semuanya, tapi merasa tak enak pada Izuna dan lainnya, jadi ia hanya memilih satu atau dua barang saja.
Ada sebuah benda yang menarik perhatiannya, yaitu sebuah skillbook. Disampulnya tertulis skill Summon Undead. Sontak saja, Ken mengambil skillbook itu.
" aku ambil ini!! " katanya sambil menunjukkan benda yang ia pilih.
Synd juga kaget, tapi karena itu cocok untuk orang sepertinya, jadi masih wajar. " memang cocok untukmu! "
Ken memandang Izuna sebentar, Izuna hanya memberi anggukan kecil untuk itu. Dia pun segera mempelajari skill itu.
[ selamat anda berhasil mempelajari skill Summon Undead.
Anda dapat memanggil berbagai jenis undead untuk membangun anda. Setiap undead yang dipanggil akan mematuhi perintah anda sampai mereka menghilang.
Anda hanya dapat memanggil undead yang levelnya dibawah anda, tapi jika anda terus meningkatkan level skill, maka ada kemungkinan anda dapat memanggil undead yang lebih banyak dan levelnya diatas anda.
Setiap undead yang dipanggil membutuhkan mana untuk tetap berada di sana, semakin tinggi level skill majalah akan semakin kecil pula jumlah mana yang dibutuhkan untuk memanggil undead maupun menjaganya tetap ada. ]
Kek terlihat sangat senang dengan skill barunya, sekarang ia bisa memanggil pasukan undead. " mungkin aku sudah menentukan job second-class ku!! "
*****
Jangan lupa like dan tinggalkan komentar :-)