webnovel

Cachtice Castle : Blood Countess de Ecsed

Sinopsis Sebagai pria bangsawan dengan gelar ksatria pedang agung yang cukup disegani pada banyak medan pertempuran, Lorant sering menjadi bahan pembicaraan gadis-gadis bangsawan. Wajahnya yang memiliki tulang rahang tegas, dengan hidung bagaikan terpahat sempurna yang memisahkan kedua mata coklat setajam elang berbingkai alis berbentuk golok tebal, membuatnya sangat berkharisma. Tubuh atletisnya yang dipenuhi guratan luka akibat perang, justru semakin membuatnya terlihat gagah. Bahkan para gadis sering membual bahwa dia tahu berapa jumlah bekas luka yang ada di tubuh Lorant, untuk menimbulkan asumsi bahwa dirinya cukup intim dengan Lorant. Tetapi Lorant justru mencintai Benca, gadis biasa yang tinggal terisolir di tepi hutan selama delapanbelas tahun. Hubungan cinta mereka menghasilkan dua orang anak kembar, Lovisa dan Edvin. Lorant tidak menyangka kisah cintanya bersama Benca merupakan awal perjuangan panjang dan pertarungan mental yang kerap membuatnya frustasi. Selain harus menghadapi kecemburuan Ivett, wanita bangsawan yang telah dijodohkan dengannya dan berusaha mati-matian untuk melenyapkan Benca dengan cara apapun, Lorant juga harus menerima kenyataan, bahwa Benca adalah putri kandung dari bibinya sendiri, seorang wanita bangsawan kelas atas penganut satanisme yang sering melakukan ritual berupa mandi darah perawan, dan telah menculik Lovisa, untuk dijadikan korban ritual. Dengan segala kemampuannya, Lorant berusaha melindungi dua wanita yang paling dicintai dalam hidupnya dari cengkraman bibi sekaligus ibu mertuanya yang haus darah.

Risa Bluesaphier · Lịch sử
Không đủ số lượng người đọc
119 Chs

35. Fialova Matternich zu Brohl, 1 November 1591

Gustav berencana untuk mengajak Benca tinggal di rumahnya dengan identitas baru, dia sudah membicarakan hal tersebut saat masih di rumah Benca. Mereka hanya akan menggunakan nama terakhir Benca dan nama belakang Gustav. Mulai sekarang, nama Benca berubah menjadi Fialova Matternich zu Brohl.

“Benca, jarak rumahku dari perbatasan hutan ini kurang lebih sekitar satu kilometer. Jika kamu merasa lelah dan lapar, kita bisa mencari sesuatu di rumah makan sebelum tiba di rumah. Aku tidak memiliki banyak pelayan karena aku tinggal sendirian, lagipula aku bukanlah bangsawan yang kaya raya, jadi aku merasa tidak membutuhkan banyak pelayan. Maka aku yakin tidak ada makanan yang siap untuk kita makan saat tiba di rumah.”

“Ya, baiklah kita bisa mampir di rumah makan sejenak, sambil melepas lelah.” Benca menyetujui usulan Gustav. Lagipula mereka tidak terburu-buru, sepanjang perjalanan mereka juga berkuda dengan santai, saling berbicara dan lebih mengenal satu sama lain.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com