webnovel

Bumi dan Langit Melawan Takdir

Bumi dan langit Takdirnya tak bisa bersama Namun jika suatu hari cinta bersabda Apakah jarak masih bisa menghalang? Dan menghapus rasa yang ada? Bumi adalah artis tampan yang sedang naik daun. Suatu hari, dia jatuh cinta pada seorang gadis yang sama sekali diluar kriterianya. Gadis itu masih ABG, baru aja lulus SMU, which is berarti belasan tahun lebih muda dari Bumi yang tahun ini menginjak 30. Plus, dia memeluk keyakinan yang berbeda. Keluarga Bumi yang muslim taat tak mungkin menerimanya, jadi Bumi berusaha menghindar dan menghapus semua rasa. Tapi akan mampukah dia pergi, sementara cinta terlanjur menjerat sampai ke sukma?

ghostgirlthewriter · Hiện thực
Không đủ số lượng người đọc
31 Chs

BAB 25 - Penyesalan Langit, Kemarahan Bumi, dan Perasaan Anisa

Setelah selesai mandi dan makan (Papa pesenin Ramen kesukaannya lewat ojek online, dan saking lapernya, Langit makan dua porsi sekaligus), Langit merasa jauh lebih baik. Badannya yang segar membuat pikirannya kembali jernih, dan saat menyetir mobilnya menuju rumah sakit untuk kembali menjenguk Billy, pelan pelan rasa bersalah mulai menyelip di hatinya, karena tadi sudah marah marah sama Bumi.

Kalo diingat ingat, sikapnya tadi agak keterlaluan. Gimanapun Bumi udah sangat baik sama dia kemarin. Selametin dia, jagain dia hingga bisa pulang kembali dengan selamat, bahkan nyawa Billy juga bisa selamat berkat Bumi. Dan biarpun dia rese, tadi udah maksa maksa pulang, tapi Langit bisa liat Bumi lakuin itu karena cowok itu peduli sama keselamatannya.

Jadi, sepertinya dia harus minta maaf? Tapi cowok itu kayanya marah banget waktu Langit bantingin pintu ke mukanya. Apa dia mau maafin aku?? Gimana kalo enggak?

********

Sementara Langit menimbang-nimbang, Bumi tiba di rumah dengan hati yang masih dongkol setengah mati.

Apalagi saat masuk rumah, dia melihat Mama yang wajahnya cemas setengah mati, dan sadar dia sudah bikin Mama kecewa dengan menghilang semalaman tanpa kabar, bahkan sampai batal nge-date sama Anisa kemarin.

Untung Mamanya yang sabar bisa mengerti dan nggak salahin dia. Tapi tetap aja, Mama minta agar Bumi menelpon dan minta maaf sama Anisa, yang juga mencemaskan Bumi setengah mati karena Bumi sama sekali nggak bisa dihubungi kemarin.

Segera setelah selesai mandi, Bumi menelpon Anisa dan minta maaf. Untunglah, gadis itu sabar sekali dan sama sekali nggak salahin dia.

Ternyata Mama benar. Anisa ini memang dia gadis yang sempurna. 180 derajat lah kalo dibandingin sama Langit. Hah. kenapa dia jadi banding bandingin Anisa sama Langit? Jelas mereka nggak bisa dibandingin. Mereka berdua itu, seperti Matahari sama Lampu petromax. Yang satu sempurna, cerah dan berkilauan, yang satu redup dan sinarnya pas pasan. Sekali liat juga orang bego tau, kalo Anisa jauh lebih sempurna daripada Langit yang masih ABG dan rese setengah mati itu.

Bumi jadi mulai berpikir, mungkin Anisa memang gadis yang tepat buatnya? Mungkin, yang dia perlukan buat berada di sisinya, bukan gadis yang bisa membuatnya bersemangat seperti Kirana dan Rania, tapi gadis lemah lembut yang nggak merepotkan dan nggak banyak komplen, yang bisa menerima apapun yang dia lakukan tanpa banyak bertanya ataupun protes?

********

Satu hal yang Bumi nggak tau, semua orang punya emosi. Hanya saja, beberapa terlalu pintar menyembunyikan.

Anisa biarpun sangat lembut, tapi dia bisa membaca situasi. Bumi, dia sampai melupakan kencan yang sudah mereka rencanakan, hanya demi menolong Langit? Anisa nggak kenal Langit secara pribadi, tapi tentu saja dia tau siapa gadis itu. Lawan main Bumi yang cantik dan cerdas, biarpun usianya masih muda. Dari kabar yang dia dengar, mereka berdua sih nggak dekat, tapi apa sekarang berubah? Dan hati Anisa mulai menebak nebak, jangan jangan Bumi mulai punya perasaan sama gadis itu? Sampai bela belain susah payah nolongin dia seperti itu?

Tentu saja Anisa nggak bisa bertanya langsung, karena Bumi bahkan belum jadi pacarnya. Dia adalah gadis yang baik, sempurna, tidak pengekang dan tidak pencemburu -- itu adalah image yang harus dia jaga. Tapi, dia yang diam diam sudah jatuh cinta pada Bumi, mana mungkin diam saja? Mungkin sebaiknya besok dia main ke lokasi syuting Bumi, untuk berkenalan dengan Langit? Mungkin sebaiknya dia menjalin persahabatan juga dengan gadis itu, supaya tanpa kentara dia bisa menunjukkan pada Langit, bahwa dia dekat dengan Bumi, bahwa biarpun mereka belum jadian, tapi orang tua Bumi dan orang tuanya bahkan sudah merestui dan menginginkan mereka agar bersama?

<b>-----------------------------------------------------------------------------------</b>

<b>Makasih buat semua yang udah baca :)</b>

<b>Jangan lupa baca bab berikutnya yaa...sy usahain update tiap hari.</b>

<b>Jangan lupa juga follow, vote dan tinggalin koment... </b>

<b>Dan buat temen2 yang punya cerita, silakan promosi cerita kalian di kolom komentar dengan masukin : nama penulis, genre, judul, deskripsi, dan link.</b>