webnovel

Bullying And Bloody Letters

Tamat per-season Sebuah surat dengan percikan darah yang menuntun seorang gadis korban perundungan, untuk membalaskan dendam. Surat itu memberikan petunjuk satu-persatu bagaikan potongan purzzle yang perlahan menjadi utuh. Arwah dari korban ketidak-adilan di masa lampau mulai menebar teror, kepada setiap orang yang sudah membuatnya hancur dan terjebak di alam lain. Kematian dan pristiwa berdarah tak bisa terelakkan. Larasati, Cinta dan juga Eliza adalah ketiga gadis yang tewas karna dibunuh oleh teman sekelasnya. Kini arwah mereka mulai menebar teror dan menuntut balas atas kematiannya. Note: Bukan hanya tentang cerita seram, tapi dalam cerita ini penulis ingin menyampaikan betapa berbahayanya bullying. #stopbullying Selamat membaca....

Eva_Fingers · Kinh dị ma quái
Không đủ số lượng người đọc
372 Chs

Wajah Yang Berubah Menyeramkan

Dan tak lama makanan pun sampai dan mereka makan bersama.

Tanpa rasa malu, Kayatri langsung bertanya ke hal inti kepada Wijaya.

"Wijaya, apa kamu mau menikah denganku?" tanya Kayatri.

 

 

Seketika Wijaya yang sedang minum pun langsung tersedak, karna mendengar pernyataan Kayatri yang sangat to the poin itu.

 

"Uhuk uhuk!"

Dan Kayatri pun langsung menepuk-nepuk pundak Wijaya.

"Wijaya kamu tidak apa-apa, 'kan?" tanya Kayatri, yang masih menepuk-nepuk pundak Wijaya.

Dan Wijaya menggelengkan kepalanya.

Lalu menghentikan tangan Kayatri yang masih berada di pundaknya itu.

"Sudah cukup aku tidak apa-apa," ucap Wijaya.

Kayatri langsung menaruh kembali tangannya di atas meja dan dia kembali memegang garpunya.

Dan Wijaya pun menatap kaku ke arah Kayatri.

Tapi Kayatri menyambut tatapan kaku Wijaya dengan senyuman yang manis.

"Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Kayatri.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com