webnovel

Bullying And Bloody Letters

Tamat per-season Sebuah surat dengan percikan darah yang menuntun seorang gadis korban perundungan, untuk membalaskan dendam. Surat itu memberikan petunjuk satu-persatu bagaikan potongan purzzle yang perlahan menjadi utuh. Arwah dari korban ketidak-adilan di masa lampau mulai menebar teror, kepada setiap orang yang sudah membuatnya hancur dan terjebak di alam lain. Kematian dan pristiwa berdarah tak bisa terelakkan. Larasati, Cinta dan juga Eliza adalah ketiga gadis yang tewas karna dibunuh oleh teman sekelasnya. Kini arwah mereka mulai menebar teror dan menuntut balas atas kematiannya. Note: Bukan hanya tentang cerita seram, tapi dalam cerita ini penulis ingin menyampaikan betapa berbahayanya bullying. #stopbullying Selamat membaca....

Eva_Fingers · Kinh dị ma quái
Không đủ số lượng người đọc
372 Chs

Tawaran Kerja Sama

Setelah cukup lama berdiskusi, akhirnya Rossa pun mau menerima tawaran Alvin, bahwa Rossa sebaiknya tinggal bersama Alvin.

Semua demi kebaikan Rossa, yang saat ini mentalnya sedang terganggu.

 

Pagi itu karna masih dalam suasana tanggal merah, jadi Mentari dan yang lainnya tampak masih santai.

Lalu mereka pun hendak pulang ke rumah masing-masing.

Dan tak lama Dimas pun menjeput mentari, dia juga mengantarkan Rossa ke rumah Alvin, serta mengantarkan Laras pulang ke rumahnya.

Sedangkan Alvin pulang dengan mengendarai motornya sendirian.

 

***

 

Esok harinya mereka pun berangkat ke sekolah seperti biasanya.

Seperti biasa Mentari di antarkan oleh Dimas.

"Hai, Tari!" panggil Laras yang sudah berdiri di depan gerbang menunggunya.

"Eh, Laras," sapa balik Mentari.

"Pagi, Om," sapa Laras, sambil menundukkan sesaat badannya, pertanda hormat.

"Hay, juga Laras, titip Mentari ya, Om mau kerja dulu," ujar Dimas.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com