webnovel

Bullying And Bloody Letters

Tamat per-season Sebuah surat dengan percikan darah yang menuntun seorang gadis korban perundungan, untuk membalaskan dendam. Surat itu memberikan petunjuk satu-persatu bagaikan potongan purzzle yang perlahan menjadi utuh. Arwah dari korban ketidak-adilan di masa lampau mulai menebar teror, kepada setiap orang yang sudah membuatnya hancur dan terjebak di alam lain. Kematian dan pristiwa berdarah tak bisa terelakkan. Larasati, Cinta dan juga Eliza adalah ketiga gadis yang tewas karna dibunuh oleh teman sekelasnya. Kini arwah mereka mulai menebar teror dan menuntut balas atas kematiannya. Note: Bukan hanya tentang cerita seram, tapi dalam cerita ini penulis ingin menyampaikan betapa berbahayanya bullying. #stopbullying Selamat membaca....

Eva_Fingers · Kinh dị ma quái
Không đủ số lượng người đọc
372 Chs

Masih Di Teror

"Pak, apa boleh saya ambil kertas ini?" tanya Mentari.

"Oh, iya boleh, silakan," jawab Pak Toto dengan ramah.

"Terima kasih ya, Pak,"

"Iya, dan kalau boleh tau, kertas untuk apa ya?"

"Ah, entalah, tapi saya seperti mengebal gadis ini," jawab Mentari.

Lalu karna dia sudah selesai membantu Pak Toto dan jam masuk sudah sekat akhirnya, dia pun masuk ke dalam kelas, dengan membawa satu lembar berkas pendaftaran itu.

 

 

Dan setelah sampai di dalam kelas, Laras pun sudah menyambutnya.

"Eh, Mentari, kamu kok lama banget sih?" tanya Laras.

"Iya, dan aku menemukan sesesatku di dalam gudang tadi,"

"Sesuatu apa?"

"Ini," Mentari menunjukkan selembar kertas itu.

Tapi Laras masih tampak tak mengerti maksud dari Mentari itu.

"Sudah, nanti istirahat aku kasih lihat,"

"Tapi, istirahat nanti kamu kan janji akan mengajariku, rumus PR kemarin,"

"Ah, iya juga ya, ya sudahlah kita bahas nanti lagi,"

 

***

Tring....

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com