webnovel

Bullying And Bloody Letters

Tamat per-season Sebuah surat dengan percikan darah yang menuntun seorang gadis korban perundungan, untuk membalaskan dendam. Surat itu memberikan petunjuk satu-persatu bagaikan potongan purzzle yang perlahan menjadi utuh. Arwah dari korban ketidak-adilan di masa lampau mulai menebar teror, kepada setiap orang yang sudah membuatnya hancur dan terjebak di alam lain. Kematian dan pristiwa berdarah tak bisa terelakkan. Larasati, Cinta dan juga Eliza adalah ketiga gadis yang tewas karna dibunuh oleh teman sekelasnya. Kini arwah mereka mulai menebar teror dan menuntut balas atas kematiannya. Note: Bukan hanya tentang cerita seram, tapi dalam cerita ini penulis ingin menyampaikan betapa berbahayanya bullying. #stopbullying Selamat membaca....

Eva_Fingers · Kinh dị ma quái
Không đủ số lượng người đọc
372 Chs

Hanya Berpesan

Sementara itu tak lama setelah mobil ambulance datang, Larisa pun mulai siuman.

 

"Larisa, apa kamu sudah baik-baik saja?" tanya Alex.

"Aku di mana? kenapa tiba-tiba berada di sini?" tanya Larisa.

"Iya, kami terpaksa membawamu ke rumah Airin karna letaknya paling dekat dari tempat kejadian," jelas Alex.

Tapi Larisa belum ingat sepenuhnya, "Memamnya aku kenapa ya?" tanya Larisa lagi.

"Kamu tidak mengingatnya?" tanya balik Alex.

Dan Larisa terdiam sesaat, kemudian perlahan dia baru mengingatnya.

"Oh, aku tadi ... Radit, iya Radit ingin mencelakaiku!" ucap Larisa yang mulai mengingatnya.

"Sudah, tenang saja, Radit sudah di bawa ke rumah sakit," tegas Alex.

"Apa?! di bawa ke rumah sakit?!" Larisa tampak kaget, "tap-tapi tadi dia yang ingin mencelakaiku,"  jelas Larisa.

Dan Larisa seketika langsung terdiam dan merasa bersalah, karna itu tandanya tadi dia sudah mencelakai Radit secara tidak sengaja.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com