webnovel

Bullying And Bloody Letters

Tamat per-season Sebuah surat dengan percikan darah yang menuntun seorang gadis korban perundungan, untuk membalaskan dendam. Surat itu memberikan petunjuk satu-persatu bagaikan potongan purzzle yang perlahan menjadi utuh. Arwah dari korban ketidak-adilan di masa lampau mulai menebar teror, kepada setiap orang yang sudah membuatnya hancur dan terjebak di alam lain. Kematian dan pristiwa berdarah tak bisa terelakkan. Larasati, Cinta dan juga Eliza adalah ketiga gadis yang tewas karna dibunuh oleh teman sekelasnya. Kini arwah mereka mulai menebar teror dan menuntut balas atas kematiannya. Note: Bukan hanya tentang cerita seram, tapi dalam cerita ini penulis ingin menyampaikan betapa berbahayanya bullying. #stopbullying Selamat membaca....

Eva_Fingers · Kinh dị ma quái
Không đủ số lượng người đọc
372 Chs

Bukan Halusinasi

Rasty tampak terheran-heran dengan apa yang baru saja dia alami, dia merasa tak percaya kalau itu semua hanya mimpi, karna kejadian tadi benar-benar terasa sangat nyata.

"Surat! Iya suratnya kemana?" Rasty mengedarkam seluruh pandangannya ke arah ruangan itu, mencari secarik surat yang tadi sempat dia baca.

"Suratnya benar-benar tidak ada, dan keadaan ruanganku juga terlihat seperti semula! Yah aku hanya mimpi!" tukasnya.

Lalu Rasty kembali mengerjakan tugas-tugasnya.

***

Sepulang dari sekolah, Raisa mengajak Aldo untuk pergi ke restoran milik temannya yaitu, Sherly.

"Hai, kalian datang lagi! Mari silakan duduk!" sapa Sherly kepada Aldo dan Raisa dengan ramah.

"Terima kasih, Kak Sherly," sahut Aldo.

"Iya, thanks Sherly" sahut Raisa.

Mereka kembali mengobrol tentang Nindi dan keluarganya.

"Aku benar-benar, khawatir dengan mu, Raisa! Mereka itu benar-benar orang jahat, jadi sebaiknya kamu itu berhati-hati, Rai!" ujar Sherly.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com