webnovel

Buku Permintaan

Apa yang terjadi dengan Reinkarnasi, tapi tetap berada di lingkungan Modern? Apa yang terjadi jika kita memiliki Buku Permintaan yang mengabulkan satu keinginan tiap satu tahun? Apa yang terjadi bila Dunia ini melegalkan Polygamy? Apa yang terjadi bila Dunia ini karena adanya perang dunia ketiga mengurangi kebudayaan musik dan film? Ikuti kisah Samael Duodere, seorang reinkarnator yang memaksakan hidupnya ke jalan bergelimang harta tahta, dan wanita ini! -------------- Peringatan: unsur disini ada Incest dengan ibu atau bahkan mungkin adik perempuannya. jika kalian tidak suka harem besar dan Incest, jangan baca ini.

Yuuya3 · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
721 Chs

Prosesi Pengangkatan (2)

Beberapa menit yang lalu.

Samael yang sudah selesai didandani dengan entah apa itu yang mereka lakukan pada tubuhnya...

Sekarang, hanya bisa menatap tiga wanita di depannya dengan tidak berdaya menggunakan matanya yang berwarna biru kristal sedalam samudra saat ini.

"Kalian tahu, pakaian yang kukenakan sekarang ini, adalah tiga pasang! Apakah kalian iblis untuk memberiku mantel tebal itu?!"

Samael benar-benar tidak bisa berkata-kata saat ini!

Tiga pasang pakaian, Tuhan, ini sangat tidak nyaman dipakai !!!!

Sekarang kalian ingin aku menambahkan mantel tebal lembut yang terbuat dari bulu hewan asli?!

Sayangnya Sophie hanya berkata sambil merapikan rambut Samael, "Jangan begitu Yang Mulia, ini adalah apa yang kami persiapkan untuk Anda!"

Victoria dan Charlotte juga mengangguk, dimana keduanya tiba-tiba menyebarkan mantel itu kebelakang dan mulai memasangkannya ke tangan Samael...

Hmm, kalian bisa mengatakan ini dibuat bukan untuk dipasang ke punggung, melainkan dipegang seperti seorang penari!

Samael menelan kata-katanya saat ini, dan hanya bisa menghela nafas.

Pada akhirnya dia melihat ke arah kaca, dan disana sosoknya benar-benar terlihat...

Rambutnya yang berwarna emas saat ini di tata dalam bentuk pinggiran yang cukup panjang untuk melewati alisnya, dan itu dibuat lebih pendek di bagian bawah telinganya sehingga menampilkan bagian yang lebih panjang di bagian atas. 

Pakaiannya terdiri dari tiga pasang...

Bagian pertama adalah baju berwarna biru krem yang digabung dengan dasi panjamg berwarna abu-abu berlandas permata biru kecil di tengahnya

Untuk pasang baju keduanya, itu dipasang di atas baju pertama dan itu berwarna biru kehitaman yang serasi dengan bagian celananya.

Dan seperti yang dijelaskan di atas, Samael memang mengenakan celana panjang warna biru yang lebih gelap dengan garis pola emas di bagian paha kanannya, dan saat dipasangkan dengan sepatu hitam itu, semuanya serasi!

Sejujurnya ini saja sudah cukup, tapi entah kenapa masih ada pasang baju ketiga dengan warna biru yang lebih muda, yang mana ternyata itu terlihat lebih seperti jas dengan berbagai aksesoris di pundak yang terbagi menjadi dua bagian pasang yang digabung menjadi satu dengan berbagai macam aksesoris berwarna emas...

Jas ini memang memiliki dua celah, celah pertama memang sama seperti jas panjang sampai ke lengan, sementara celah kedua itu mulai dibentuk di setengah pinggang yang membentuk gaun kebelakang.

Untuk bagian aksesorisnya, Samael hanya mengenakan sarung tangan biru abu-abu, dan....

Sekarang, ditambah dengan mantel ini, Samael benar-benar selesai berdandan !!!

Mata ketiga wanita itu benar-benar berbinar melihat ini, dan Freya bahkan secara diam-diam memfoto saat Samael berdiri disana.

Disaat yang sama, Nenek Haura hanya bisa diam-diam menitikkan air matanya melihat ini sebelum itu semua dia hapus diam-diam.

"Ya, cucuku benar-benar tampan." bisik Nenek Haura.

Victoria dan Charlotte mengangguk puas, dan Sophie disana merapikan dasi Samael sebelum berkata: "Ini baru serasi, Yang Mulia~"

"Ahhh– Lupakan, ini juga tidak buruk."

Dan dalam pikiran Samael, tidak ada masalah untuk melebih-lebihkan di hari yang spesial ini!

Crack...

Pintu ruangan tiba-tiba terbuka dengan perlahan, dan disana, seorang pelayan pria menunduk dan berkata: "Yang Mulia dan semuanya, silahkan datang ke aula."

"Apakah sudah waktunya..."

Samael berbalik dan mengibarkan mantel tebal di tangannya itu sebelum memasang wajah serius dan senyum nakal di wajahnya...

"Ini adalah eksposur paling mencolok dari diriku ke Dunia bukan? Haha, aku sangat menantikannya!"

Nenek Haura: "Sayang, jaga perilaku."

"....."

------------

Kembali ke waktu asli.

Melihat pasang mata yang tertuju padanya, Samael tidak bergeming dan hanya berjalan dengan mata serius!

Tidak ada yang namanya menahan diri disini, semua aura yang bisa Samael keluarkan saat ini memancar penuh dari tubuhnya !!!

Semua aura Samael saat ini membentuk suatu lingkungan yang diam dan hening, dan semua orang hanya bisa menelan ludah dengan keringat dingin tanpa sadar jatuh ke dahi mereka!

"Raja Inggris ke-27, Yang Mulia Samael telah memasuki ruangan !!!"

Boom!

Samael melangkah dengan pandangan yang sedikit sombong namun tetap menjaga keanggunannya...

Dibelakangnya, satu langkah dibelakangnya, adalah sosok Sophie yang mengenakan gaun merah dengan daleman putih dan aksesoris topi kecil di kepala bagian kanannya.

Dan dibelakangnya, adalah sosok Victoria dan Charlotte, diikuti oleh para Pelayan yang dipimpin oleh Freya!

Kedatangan rombongan ini benar-benar membuat berbagai macam emosi meledak di hati para penonton di aula atau bahkan di TV!

Dan yang paling penting....

"Bohong!" (Tivania)

"Ah ah...Mataku sepertinya sudah rusak? Gawat, aku harus ke dokter secepatnya. Jika tidak kerusakan mata ini akan menjadi lebih parah." (Riana)

"Kakak Mi, apa kau tahu apa yang kupikirkan sekarang?" (Dilraba)

"Mars kepada Bumi? Halo? Ya..." (Yang Mi)

"Ahh, tidak baik, Yang Mi rusak!" (Fan Bingbing)

"Honey, tampan !!! Hmm, suami yang kucari benar-benar cakap!" (Mary)

"Ah ah ah, Samael-sama !!!~" (Akiko)

"Tunggu, siapa kau?!" (Agnes)

.

.

.

Keluarga Duodere di aula benar-benar meledak saat ini, dan itu benar-benar tidak tanggung!

Suara mereka menyatakan keterkejutannya saat ini, tapi Samael hanya melirik mereka dan...

"...."

Diam! Semuanya langsung diam !!!

Helina merasa nafasnya akan meledak saat ini, dan dia benar-benar ingin mengatakan bahwa dia akan memiliki riwayat asma saat ini !!!

"Bohong, semuanya pasti mimpi..." Memegang kedua sisi keningnya, Helina seolah menghipnotis dirinya sendiri: "Dunia pasti akan berubah saat aku membuka mataku !!!"

Sayangnya saat Helina membuka matanya...

Semuanya masih sama!

Dan saat ini, sebuah tepukan terasa dimana Helina melihat bahwa Nenek Haura muncul dengan senyuman kecil.

"Itu putramu, dan cucuku."