webnovel

Buku Permintaan

Apa yang terjadi dengan Reinkarnasi, tapi tetap berada di lingkungan Modern? Apa yang terjadi jika kita memiliki Buku Permintaan yang mengabulkan satu keinginan tiap satu tahun? Apa yang terjadi bila Dunia ini melegalkan Polygamy? Apa yang terjadi bila Dunia ini karena adanya perang dunia ketiga mengurangi kebudayaan musik dan film? Ikuti kisah Samael Duodere, seorang reinkarnator yang memaksakan hidupnya ke jalan bergelimang harta tahta, dan wanita ini! -------------- Peringatan: unsur disini ada Incest dengan ibu atau bahkan mungkin adik perempuannya. jika kalian tidak suka harem besar dan Incest, jangan baca ini.

Yuuya3 · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
721 Chs

Konspirasi Kalika

Di dalam kegelapan, Samael dan Alisha saling memandang satu sama lain, dan kedua wajah mereka terlihat semakin dekat dari detik ke detik....

Tok, Tok, Tok...

Dan pada itu pula, ada ketukan sekali lagi di pintu.

"Kalika !!! Jika kau berani tinggal didepan pintuku selama 1 detik, maka gajimu akan kupotong !!!!!!!!!" Alisha benar-benar kehilangan kesabaran kali ini !!!!

Kalika yang ada di luar pintu tercengang saat mendengarnya, tapi dia masih menggertakkan giginya dan terus mengetuk pintu.

"Ketua! Kali ini serius !!!!!!"

"Pergi !!!"

"Tapi ini benar-benar serius !!!!!!!"

Melihat kedua suara yang terus menerus bertautan ini, Samael hanya terdiam dan menikmati proses.

Sayangnya tidak ada popcorn di kamar Alisha, benar-benar menyebalkan....

Pada akhirnya, Alisha pergi dengan wajah kesal, marah, dan terlihat pula wajah yang ingin menangis disana.

Setelah dia memberanikan diri untuk mempersembahkan diri, siapa sangka sekretaris sekaligus sahabat terdekatnya ini akan mengganggu selama dua kali !!!!

"Kali ini ada apa! Beri aku jawaban yang memuaskan...??????"

Pintu dibuka, dan ketika Alisha hendak memarahi Kalika, dia tertegun saat melihat Kalika yang berdiri di depan pintu dengan piyamanya sembari memegang bantal.

"Ketua! Aku memutuskan, aku memutuskan untuk tidur denganmu malam ini." Kalika berkata sambil tersenyum, lalu tanpa segan masuk ke dalam.

"..." Alisha membeku di tempat dan tidak bisa bereaksi tepat waktu.

Bahkan Samael sendiri terkejut dengan rutinitas gangguan Kalika kali ini.

Ngomong-ngomong, pemikiran Kalika sangat simpel.

Karena di dalam kamar itu ada ketua dan wakil ketua, jadi...dia, sebagai sekretaris juga berhak untuk ada disana !!!!

Um, itu memang saraf Kalika yang agak bermasalah kali ini.....

"Aku akan tidur di tengah! Kasur ketua seharusnya cukup untuk tiga orang bukan?" Kalika segera meletakkan bantal dan duduk disamping Samael.

"Kalika..."

"Ya?" Kalika menjawab dengan senyum manis.

Sudut alis Alisha benar-benar berkedut kali ini, dan dia hanya bisa berkata: "Kapan aku mempersilahkanmu masuk?"

"Ehhhh? Tidak apa-apa, sebenarnya, aku masih takut dengan kejadian tadi...Ketua, kau tidak akan begitu kejam untuk membiarkanku tidur sendirian bukan?"

"Keluar!"

"Woooo, Samael...." Kalika segera memeluk Samael dengan rengekan seolah ingin menangis dan dia bertindak manja.

Kali ini Alisha benar-benar memiliki keinginan untuk menggigit kulit Kalika dengan keras !!!!!!

Gadis ini sebenarnya masih berani bertindak manja pada Samael agar dia bisa tidur di kamarnya?

Jika kau tidur bersama kami....Bisakah aku menyelesaikan sesuatu dengan Samael!?

"Tapi Ketua, aku memang harus ada disini kau tahu?" Kalika mengatakannya dengan serius!

"Kau harua ada disini? Kenapa?"

"Ketua tidak berpengalaman !!!!" Kalika menatap Alisha sambil tersenyum.

"..."

Alisha membeku karena malu, dan Samael juga membeku sekali lagi.

Tapi tidak berhenti sampai disini, Kalika melanjutkan lagi: "Menurutku lagi....Samael juta tidak berpengalaman !!!!!"

"Hah?!"

Samael benar-benar terkejut dengan kalimat itu dan menghitung berapa wanita yang sudah tidur dengannya...

Itu lebih dari jari-jari di tangannya !!!!

Kenapa dia tidak berpengalaman?

Melihat keterkejutan keduanya, Kalika merasa dia benar dan dia berkat: "Karena itulah, aku bisa me jadi guru kalian !!!!"

"Jadi, apakah kau memiliki pengalaman?" Alisha berkata dengan tidak sabar.

"Seharusnya punya...itu cukup....." bisik Kalika.

Entah bagaimana, Samael merasa kalau Kalika datang di sini bukan untuk menjadi seorang guru, melainkan untuk memakannya?

Dan tebakannya terbukti di detik berikutnya.....

"Aku punya dua rencana untuk mengajari kalian! Yang pertama! Aku akan melakukan aksi itu dengan Samael, dan ketua akan melakukannya sekali di detik berikutnya !!!!"

"Yang kedua! Ketua hanya akan menonton disaat aku melakukan aksi dengan Samael !!!!"

"Dalam hal ini, baik ketua maupun Samael akan memiliki pengalaman !!!!" Kalika benar-benar mengatakan ini dengan nada kepuasan diri yang berlebihan.

"..."

Mata Samael berkedut, karena dari dua rencananya itu, tidak diragukan lagi Kalika akan mendapatkan untung terbanyak !!!

"Kalika, keluar !!!!!"

Alisha benar-benar marah, dia mengarahkan jarinya ke pintu dan berteriak. 

Kemudian dia mengambil bantal dan melemparkannya pada Kalika!

"Ketua, aku punya rencana ketiga ..." Sayangnya Kalika belum menyerah dan buru-buru berkata.

"KA-LI-KA !!!! FA-TIM !!! NI-SA, KELUAR !!!!!!!!!!!!!!!" Alisha melempar bantal lagi.

Pada akhirnya, Kalika dengan cepat berlari keluar kamar sambil memegang dua bantal di tangannya..

Begitu Kalika pergi, Alisha sudah terengah-engah.

"Itu....kau yakin kepala Kalika baik-baik saja? Aku takut kalau dia mengalami masalah dengan otaknya saat benturan tadi..."

"Hah! Itu benar....mungkin aku harus membawa dia ke rumah sakit jiwa !!!!"

'Ahhh, tidak bagus, keduanya mengalami kongslet otak !!!!!' Samael benar-benar khawatir kali ini !!!!

"Lupakan, ayo lanjutkan?" Alisha menghela nafas dan naik ke atas kasur lagi.

Namun, setelah Alisha naik ke atas kasur sebentar, dia segera berhenti lagi lalu menguap hingga terlihat kalau kelopak matanya mulai agak berat..

"Aneh...aku merasa mengantuk kali ini....aku ingin tidur, jadi...ayo lanjutkan besok!"

Setelah Alisha selesai berbicara, dia langsung tertidur di tempat tidur, dan itu masuk dalam kasus tertidur dalam hitungan detik.

"..."

Samael benar-benar tidak tahu harus berbuat dan berkata apa kali ini....

Tadi begitu intens, detik berikutnya, dia mengantuk dan tertidur.

"Lupakan, tidur saja...." Samael menggelengkan kepalanya dan tidur sembari memeluk tubuh halus Alisha.

.....

Keesokan paginya, Samael dibangunkan oleh Alisha.

Mungkin karena kebiasaan bangun pagi, Alisha membangunkan Sama pada pukul 07:30, dan dia segera sibuk dalam segala hal.

Bagaimanapun, dia masihlah wanita, dan proses mendandani diri terlalu lama !!!!

"Samael, cepatlah, kalau tidak kita akan segera terlambat!" desak Alisha sambil merias wajah.

"...Aku tahu." Samael membalas sembari membasuh wajahnya sekali lahi sebelum meninggalkan ruangan

"Ayo pergi ..."

Disaat Alisha berjalan, tubuhnya tiba-tiba tidak seimbang dan langsung jatuh.

Tapi Samael segera menangkapnya dan bertanya dengan serius: "Kenapa? Apakah efek kemarin?"

Alisha menggelengkan kepalanya dan berkata: "Tidak, seharusnya karena aku salah berjalan....maaf, bisakah kau membantuku?"

Samael mengangguk dan segera membantu Alisha berjalan dengan perlahan.

Saat mereka sampai di ruang tamu, Kalika menatap keduanya dengan mata sangat terkejut!

'Bohong?! Mereka masih berhasil mencapai tahap itu?!'