webnovel

Buku Permintaan

Apa yang terjadi dengan Reinkarnasi, tapi tetap berada di lingkungan Modern? Apa yang terjadi jika kita memiliki Buku Permintaan yang mengabulkan satu keinginan tiap satu tahun? Apa yang terjadi bila Dunia ini melegalkan Polygamy? Apa yang terjadi bila Dunia ini karena adanya perang dunia ketiga mengurangi kebudayaan musik dan film? Ikuti kisah Samael Duodere, seorang reinkarnator yang memaksakan hidupnya ke jalan bergelimang harta tahta, dan wanita ini! -------------- Peringatan: unsur disini ada Incest dengan ibu atau bahkan mungkin adik perempuannya. jika kalian tidak suka harem besar dan Incest, jangan baca ini.

Yuuya3 · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
721 Chs

Ketakutan Laelia

"Cina, Amerika, Jepang, Inggris, Rusia.....Lima Negara Adidaya ini akan terus merongrong apapun baik dari segi ekonomi ataupun segi militer."

"Terutama Cina dan Amerika. Amerika selalu menjadi Negara nomer satu di Dunia, tapi Cina selalu ingin melangkah ke titik tahta mereka dan selalu mencari peluang menendang Amerika kebawah."

"Keduanya benar-benar tidak akan bisa akur selama keserakahan manusia di pusat pemerintahan tidak berkurang."

Laelia menjawab dengan sangat tenang atas pertanyaan Samael, dan dia melanjutkan lagi: "Ini bukanlah hal yang aneh bukan? Bahkan seharusnya, kau harus lebih paham dariku?"

"Ya...Dua Negara penuh akan persaingan dan saling menjatuhkan. Amerika memiliki rasis keras, dan Cina memiliki kesan buruk dengan Amerika dan selalu memberikan cap rendah pada mereka."

"Amerika memiliki pemerintahan yang bebas, tapi kebebasan ini terlalu parah sehingga posisi didominasi oleh uang. Adapun Cina, itu masih dalam kategori komunis dengan pemerintahan mereka terlalu kuno hampir sama seperti India, aku tidak suka orang-orang di pemerintahan Cina yang mengkoar-koarkan apalah itu namanya."

"Intinya, keduanya Negara yang busuk di akar tapi indah di daun."

"Hey...lupakan saja." Samael mengganti saluran, "Aku tidak mau repot-repot mengurus masalah Negara besar ini lagi sekarang. Aku sekarang bebas untuk sementara!"

"Ufufu, itu seolah-olah Tuan Samael pernah menjadi penguasa Negara ini?" kata Atira dengan tawa nakal.

"Uhuk Uhuk...." Samael terbatuk beberapa kali dan tersenyum canggung: "Y-Ya, dalam mimpi, Hahaha..."

Atira mengangguk dan tertawa mendengar ini. Mimpi, siapa yang belum pernah mimpi dengan hal-hal besar?

Bahkan dia sering bermimpi untuk menikah dengan pria kaya dan tampan. Tapi nyatanya, suaminya hanyalah pekerja kantoran biasa....

"Realita itu menyakitkan."

" ??? " x2

Samael dan Laelia menemukan ada tiga tanda tanya besar yang melayang di atas kepala mereka saat mendengar kalimat Atira disana.

.... Sepertinya....Hidup Atira disini agak kejam?

----------

Malam hari.

Atira sudah kembali kerumahnya, pada dasarnya dia hanyalah tamu dan dia tidak bisa berlama-lama di rumah tetangga bukan?

Bahkan jika suaminya lembur hari ini, tidak mungkin tidur di rumah tetangga!

Ini bukan Saudi Arabia dimana orang asing bisa menginap di rumah orang yang tidak dia tahu selama tiga hari maksimal karena pengaruh adat tata krama agama mereka.

Dan kepergian Atira membuat suasana di rumah keluarga Samael dan Laelia menjadi sedikit hening.

Meskipun lampu dinyalakan, Samael yang sudah duduk di sofa ruang keluarga sambil menonton TV diam-diam menatap Laelia di kursi lain yang sedikit gelisah.

Melihat ke arah jam dinding, itu sudah pukul 20:20...Masih belum waktunya tidur bagi Samael yang sering begadang.

"Jadi Lia."

"Umm..." Laelia mengangguk ringan dan menatap Samael: "Kau mau tidur?"

"Kau sendiri?"

"...Ini akan menjadi malam tanpa tidur..."

"Hm...."

Samael tahu bahwa kalimat Laelia itu ambigu, karena malam tanpa tidur bisa saja mengartikan "itu".

Tapi dia tahu Saint ini bukanlah orang seperti itu. Jadi dia terbatuk sedikit dan berkata: "Ngomong-ngomong, besok aku harus bekerja sebagai karyawan biasa di perusahaan yang menjalankan bisnis bank tahu?"

"Aku agak menantikannya~"

"Fufu, ya, bagi seorang sepertimu, itu mungkin pengalaman baru." kata Laelia sambil menutup mulutnya saat tertawa.

Gerakan anggun ini membuat Samael terpesona, lalu dia bertanya: "Kau sendiri, apa yang akan kau lakukan?"

"Yah...Aku memiliki janji dengan Atira besok. Selain itu, kebiasaanku tidak akan pernah berubah. Kupikir aku juga ingin mengunjungi Gereja terdekat disekitar untuk melihat keadaannya."

"Begitulah, hati-hati. Kau sekarang bukanlah Saint, hanya Laelia." Samael mengingat ini dengan serius.

Laelia mengangguk, lalu setelah terdiam lama...dia mengajukan pertanyaan penting: "Apakah kita....akan tidur bersama?"

Melihat wajah memerah Laelia, Samael hanya bisa pasrah: "Atau aku akan tidur disini? Meskipun ada kamar lain di rumah ini, tapi tidak ada kasur."

"Menurut Atira, kami adalah...pasa, pasangan yang baru...pindah rumah."

Bagus sekali, wajah cantik dan lugu dari Saint yang dia kenal selalu memuaskan dahaga dari serigala berbulu domba di rumah ini!

Tapi Samael tahu bahwa Saint tidak nyaman dengan laki-laki, jadi dia menganjurkan lagi: "Karena itu aku berkata, kau tidur di kamar dan aku tidur disini."

"....Tidak mau."

Samael melebarkan matanya dan akhirnya terkekeh ringan: "Kau ingin tidur denganku? Tidur bersama, laki-laki dan perempuan?"

"....Uuu, jangan tanyakan itu dengan jelas!"

Laelia menepuk bantalan sofa, dia merajuk: "Aku, bukannya aku mau tidur denganmu. Tapi... Tapi aku, tidak bisa tidur sendirian."

"Bahkan jika dulu dengan kemampuanku masih ada, aku tidak...berani tidur sendirian." Suara Laelia menjadi lebih kecil: "Biasanya Atira dan Lucy akan tidur dengan aku di tengah...."

"....Puff..." Samael tidak bisa menahan tawanya, "Puff Hahahahaha, Hahahaha....Ternyata Saint yang bermartabat ini masih takut tidur sendirian? Ini sangat aneh!"

"J-Jangan, jangan tertawa !!!!"

Laelia terlihat ingin menutup mulut Samael, tapi Samael hanya mengambil dua tangan kecil itu dengan mudah dan terus tertawa.

Ini membuat wanita dengan hati gadis itu sangat malu dan itu benar-benar tidak nyaman dibeginikan !!!

Pada akhirnya Samael berdiri dan berkata, "Kalau begitu ayo tidur. Aku harus bekerja besok."

Menarik tangan Laelia, Samael membawanya menuju ke satu-satunya kamar tidur yang ada di rumah sederhana ini.

Memasuki kamar, suasana hati Laelia benar-benar berada di titik teratas dan detak jantungnya berdetak sangat kencang!

Dia tidak berani...

Tapi Samael sudah melepas tangan itu dan akhirnya mengambil guling sebelum menaruhnya di tengah kasur dalam posisi vertikal.

"Ada dua cara, aku tidur di lantai dan kau di kasur. Atau kita berdua tidur bersama tapi saling membelakangi, pilih yang mana?"

Samael berbalik dan memastikan: "Inti ketakutanmu hanya karena kau takut sendirian bukan? Itu terbukti saat kau sendirian di kamar mandi dan merusak shower."

"Aku, aku tidak merusak shower! Munya...."

Suara aneh itu terbentuk karena Samael menarik kedua pipi Laelia, "Jangan berpikir tukang reparasi ini tidak tahu, kerusakan itu terjadi karena kau memberikan terlalu banyak tenaga pada kruk shower sehingga itu aus dan pecah."

"Hal seperti ini terjadi karena adrenalin seseorang memuncak dan menghancurkan barang disekitarnya tanpa sadar. Itu kasusmu, Lia."

"Munyamumummnmnm...Pohh..." Pipi Laelia dibebaskan dan berkata sambil mengelus pipinya: "Itu, aku tidak merusaknya..."

"Oke, Oke aku tahu jika kau tidak mau mengakuinya. Tapi intinya kau pilih yang mana?"

".....Tidur, saling membelakangi."

Senyum Samael melebar, dan ini membuat Laelia mundur beberapa langkah!

"Ehem, kebiasaan burukku muncul." Samael terkekeh dan berkata, "Kalau begitu ayo tidur."

"Samael, Samael!" Laelia berkata dengan wajah serius yang imut: "Ingat, tidak, tidak boleh ada hal yang tidak senonoh!"

"Ehhh...Tapi hutang kita adalah membuat Lily dan Aura tahu?" Samael sengaja menekan masalah ini.

Tapi siapa tahu Laelia tiba-tiba mengeluarkan sebuah botol spray kecil yang membuat sudut mulut Samael berkedut tak terkendali!"

"Berjanjilah!"

".... Sebelum aku berjanji, bisa kau beritahu aku darimana kau mendapatkan semprotan "anti serigala" itu?"

Laelia menunjuk ke lemari disana dan berkata: "Aku tidak tahu kenapa, tapi ada banyak stok disana!"

Samael: "...."