webnovel

Bukan Salah Rasa

(Mengandung Konten 21+) Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. . . . Silahkan Colection agar bisa membaca lebih lanjut, jangan lupa tinggalkan reviewnya ya.. Terima Kasih !! . . . CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA! KARANGAN AUTHOR 100 % DAN BUKAN CERITA DUNIA NYATA YAH !!! WARNING MENGANDUNG KATA KASAR DAN BEBERAPA HAL SENSITIF !!! *Cerita Lain : 1. UNCOVER 2. POLIGAMI 3. Jika Takdir Berkehendak *FOLLOW JUGA IG KU YA.. @shasecret_

SA_20 · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
280 Chs

Usulan Tiba-Tiba

Hari semakin gelap, Fasya pun berpamitan pada Adisty karna ia harus pulang ke rumah.

"Dis, aku pulang dulu ya? Sudah mau malam," pamit Fasya pada sang kekasih.

"Oh iya kak, aku antar sampai depan ya?" balas Adisty dengan anggukannya.

Fasya tersenyum lalu membelai kepala Adisty lembut, lalu ia mengangguk setuju dengan permintaan Adisty itu.

"Ya sudah, tapi ayah dan ibu kamu mana? Aku mau pamitan dulu," jawab Fasya sambil melirik ke sana kemari.

"Oh iya, bentar aku panggil dulu!" balas Adisty sambil melangkah meninggalkan ruang tengah dan menaiki tangga menuju ke kamar ayah ibunya.

Adisty berdiri di depan kamar orang tuanya, lalu ia mengontrol nafasnya nya terlebih dahulu baru mengetuk pintu kamar itu.

"Ibu! Ayah! Kak Fasya mau pamit pulang," panggil Adisty pada Louis dan Adila.

Tanpa menunggu lama, pintu kamar itu terbuka. Lalu nampaklah Louis dan Adila yang terlihat santai, lalu mereka melangkah keluar dari kamar.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com