webnovel

Bukan Salah Rasa

(Mengandung Konten 21+) Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. . . . Silahkan Colection agar bisa membaca lebih lanjut, jangan lupa tinggalkan reviewnya ya.. Terima Kasih !! . . . CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA! KARANGAN AUTHOR 100 % DAN BUKAN CERITA DUNIA NYATA YAH !!! WARNING MENGANDUNG KATA KASAR DAN BEBERAPA HAL SENSITIF !!! *Cerita Lain : 1. UNCOVER 2. POLIGAMI 3. Jika Takdir Berkehendak *FOLLOW JUGA IG KU YA.. @shasecret_

SA_20 · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
280 Chs

Bertemu Client Dan Mantan

Hari senin tiba, waktunya untuk para karyawan kembali bekerja. Setelah dua hari libur dan bersantai, kini saatnya mereka semua kembali pada setumpuk pekerjaan yang berada di masing-masing meja.

Begitu juga dengan Reisya, Zahra, dan Adila ketiga wanita itu sudah berkutat dengan komputer dan catatan mereka. Hingga akhirnya waktu menunjukkan pukul 10 pagi dimana mereka semua harus keluar kantor untuk makan siang dengan client.

Adila mempersiapkan bahan-bahan untuk meeting, setelah selesai ia keluar dari ruangannya dan menghampiri Zahra di ruangannya.

"Maaf nona Zahra, jam makan siang akan segera tiba. Jadi sudah saatnya untuk menemui client," ucap Adila mengingatkan Zahra.

Zahra yang sedang mencatat jadwal Reisya pun menoleh, lalu ia mengangguk paham dengan panggilan Adila. Tanpa menunggu lagi Zahra merapikan mejanya, lalu mempersiapkan buku catatan dan alat tulis lain. Setelah selesai Zahra dan Adila keluar dari ruangan Zahra, lalu mereka melangkah masuk ke ruangan Reisya.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com