Pelarian tiba-tiba Vino itu ternyata ada malu dalam hatinya, meskipun dengan orang terdekatnya ia berat kalau itu mengatas namakan soal hati. Vino termasuk orang yang tertutup, apalagi soal perasaan. Jika Karena mbok inem tidak terus mendesak, ia juga akan menutupi perasaan itu dari siapapun.
Mbok inem terhentak kaget saat pintu itu terbanting keras, sampai kaca di sebelahnya ikut bergetar. Mbok inem berlari menghampiri, membaranikan diri untuk mengetuk pintu kamar Vino. Tidak ada suara saat mbok inem menempelkan telinga ke depan pintu.
"Den, maafin mbok! Kan Kita biasa bercanda den!" Teriak mbok inem dari luar kamar Sambil terus mengetuk pintunya.
Vino yang sedang berbaring menutup kepalanya dengan selimut, lalu mendekap telinganya dengan bantal. Suara mbok inem hanya terdengar remang di telinga, di tambah dengan suaranya yang sedang menyayi di balik selimut.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com