Aku baru saja selesai berendam air hangat di bathtub. Tubuhku terasa segar dan semua letih menghilang. Aku mengikat kencang simpul kimono handuk-ku. Dan berjalan keluar dari kamar mandi. Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 10. Aku sudah berendam selama dua jam. Lilin aroma terapi dan air hangat memang paling ampuh untuk menanangkan pikiran.
Aku teringat saat baru saja pulang dari cafe tadi. Aku berpapasan dengan Marcus yang sudah sangat rapi hendak pergi. Aku tak memperdulikan dan melewatinya begitu saja. Tapi saat aku berada di sampingnya, ia berkata bahwa dia tak akan pulang malam ini.
Dia pikir aku perduli. Entah dia mau pulang atau tidak, itu bukan urusanku. Mau dia menginap di hotel atau bermalam di tempat Siska, itu juga bukan masalah untukku. Memangnya aku perduli. Marcus pikir dia siapa. Marcus sendiri yang mengatakan dengan sadis bahwa dia tak mengenalku. Benar-benar menyebalkan. Marcus menyebalkan!
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com