webnovel

Benar, Aku Merestui Mereka

Biên tập viên: Wave Literature

*********

Di perjalanan pulang, Hai Xiaotang bersandar pada kaca jendela mobil dan memikirkan semua yang baru saja terjadi.

Di kehidupan sebelumnya, dia yang berusia 12 tahun berjumpa dan jatuh cinta kepada Dongfang Yu yang berusia 18 tahun.

Tetapi cintanya bertepuk sebelah tangan.

Demi bisa mendapatkan Dongfang Yu, pada sebuah pesta, dia memanfaatkan Dongfang Yu yang sedang mabuk agar tidur dengannya.

Keluarga Hai bukanlah keluarga sembarangan. Begitu mengetahui bahwa mereka telah berhubungan, maka Dongfang Yu pun terpaksa menikahinya.

Saat itu Hai Xiaotang yang masih berusia 18 tahun dengan polosnya mengira bahwa dengan menjadi istrinya, maka dia dapat memiliki Dongfang Yu. (Dalam cerita ini, usia untuk menikah sesuai hukum adalah 18 tahun.)

Namun ternyata saat itu adalah awal dari mimpi buruknya.

Dongfang Yu sangat dingin terhadapnya, bahkan bisa dibilang membencinya.

Tidak peduli seperti apapun Hai Xiaotang mencintainya, Dongfang Yu sama sekali tidak tergerak.

Ia pun mencurigai hubungan antara Dongfang Yu dan Lin Xin'er dan menjadi sangat cemburu.

Hai Xiaotang sangat marah, bahkan sampai mencelakai Lin Xin'er dengan tujuan memisahkan mereka berdua. Tetapi perbuatannya bukannya membuat Dongfang Yu kembali kepadanya, namun ia malah semakin membencinya.

Setiap hari, tidak hanya menghadapi sikap dingin Dongfang Yu, ditambah lagi juga melihatnya semakin dekat dengan Lin Xin'er.

Kecemburuan Hai Xiaotang pun semakin menggila.

Ia yang sejak kecil dimanja, tanpa berpikir panjang langsung mengendarai mobilnya lalu dengan sengaja pergi menabrak mobil Lin Xin'er.

Tetapi dia tidak pernah bermaksud untuk membunuhnya, hanya sekedar memberi pelajaran.

Namun perbuatannya kali ini membuat Dongfang Yu murka.

Dan juga membuat hubungan antara dia dan Lin Xin'er semakin hangat.

Sejak saat itu, Dongfang Yu perlahan-lahan semakin menyukai Lin Xin'er. Namun Hai Xiaotang masih tetap saja berulah, hingga akhirnya suaminya tidak tahan lagi dan memutuskan untuk bercerai!

Hai Xiaotang telah melakukan banyak perbuatan bodoh demi menyelamatkan pernikahannya.

Melukai dirinya sendiri, menyuruh orang menculik Lin Xin'er, tanpa henti mencelakai Lin Xin'er, dan semakin lama tindakannya semakin kejam…

Tentu saja hasilnya tidak sesuai harapan, malah kebalikannya. Bukannya menyelamatkan perkawinannya, tetapi Dongfang Yu dan Lin Xin'er justru semakin kasmaran.

Kebencian Dongfang Yu kepadanya pun sudah sampai pada puncaknya, tidak peduli bagaimanapun, ia bertekad untuk menceraikan istrinya!

Hai Xiaotang yang putus asa ingin Lin Xin'er juga merasakan penderitaannya.

Namun Lin Xin'er sungguh beruntung, pada saat ia melaju hendak menabrakkan mobilnya ke mobil Lin Xin'er, ada mobil lain yang menyela dan pengemudi mobil itulah yang tewas, sedangkan Lin Xin'er tidak terluka sama sekali.

Perbuatannya itu membuat Hai Xiaotang dipenjara, lalu terkena hukuman mati…

Mengingat perbuatan bodoh yang dilakukannya dulu, Hai Xiaotang memejamkan matanya dengan sedih.

Dia sungguh sangat tolol, demi seseorang yang sama sekali tidak mencintainya, dia malah kehilangan nyawa. Bodoh sekali.

Di kehidupan yang baru ini, dia memutuskan untuk tidak lagi melakukan perbuatan-perbuatan bodoh seperti dulu.

Sekarang, ia tidak hanya ingin segera berpisah dengan Dongfang Yu, tetapi juga… merestui hubungan mereka!

Benar, aku merestui hubungan mereka, biarkan mereka bersama!

...….

Sesampainya di rumah yang ia tinggali bersama dengan Dongfang Yu, Hai Xiaotang merasa seperti mengenang masa lalu.

Dulu dia menganggap rumah ini sangat penting, ia mengatur seluruh isinya dengan tangannya sendiri.

Tetapi bagi Dongfang Yu, ini bukan rumahnya. Ia jarang sekali pulang.

Hai Xiaotang hanya seorang diri mendiami rumah ini…

Mengingat semua sikap dingin Dongfang Yu yang dulu, ia sama sekali tidak marah, hanya merasa bodoh sendiri.

Hidupnya hanya berpusat pada suaminya, namun kehilangan diri sendiri. Kalau bukan bodoh, apa lagi?

Untung saja, dia masih mendapat kesempatan untuk hidup sekali lagi.

Hatinya dipenuhi rasa syukur kepada Tuhan, serta penuh dengan harapan pada kehidupan yang baru.