webnovel

Blood King Husband

Sebuah pertemuan yang tidak terduga terjadi di sebuah club' malam. Pertemuan yang begitu mengesankan sampai terbayang dalam pikiran. Dialah seorang pria yang sangat tampan dan selalu mendapatkan pujian dari banyak orang. Ia tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis berparas cantik, tapi sedikit keras kepala. Pertemuan itu sampai menyatukan dua insan yang belum sama sekali saling mengenal. Seorang pria bernama Sean langsung mengklaim bahwa gadis yang ia temui harus menjadi miliknya tanpa terkecuali. Kisah cinta pun dimulai sampai kejenjang pernikahan, tapi siapa sangka ditengah pernikahan Sean harus kembali untuk menunaikan tugasnya demi kerajaannya, dan hanya ada dua pilihan memilih cinta atau kematian.

Meldy_Wita · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
97 Chs

Tinggalkanlah istrimu

"Aku harus segera sampai di sana agar aku bisa mendapatkan petunjuk dengan apa yang sedang terjadi kepada Quiena," gumam Sean ketika ia sedang berpergian menuju ke gunung Mountain.

Perjalanan yang tidak terlalu ekstrim seperti sebelumnya ia menuju kesana, sebab malam itu bukan sedang malam bulan purnama. Dengan larinya yang begitu cepat bahkan melebihi kecepatan angin topan. Sean tiba tepat di atas gunung Mountain, ia berdiri sembari memandang kedepan tanpa tahu arah tujuan yang harus ia pandang, namun saat itu ia memilih untuk duduk diam, tenang, dan bersemedi di dalam kebisuan.

Memantapkan jiwanya dalam kebisuan, mencoba mencari kebenaran dengan apa yang sedang terjadi kepada istrinya, Quiena. Ketika ia sedang bertapa, ia merasakan seperti adanya kedatangan seseorang tanpa ia duga. Auranya lebih menyeramkan daripada aura vampir, justru ini lebih membuat pikirannya dan tubuhnya bergetar ketika orang itu mulai mengusap lembut bahunya.

"Bu ka ... ma ... tamu." Suara aneh yang terus menggema terdengar begitu nyata.

Sean pun membuka matanya, namun konsentrasinya masih tetap, dan tidak menghentikan pertapaan itu.

"A ... ku sudah bilang ka .... lau akan ada seorang perempuan yang datang untuk membu-nuh mu .... hahaha." Seorang penyihir yang begitu buruk rupa datang untuk menganggu pertapaan Sean.

Lalu dalam sekejam bayangan hitam itu menghilang seketika, Sean pun tidak ingin mengejarnya tetapi dirinya justru mengeluarkan cahaya bulan dari balik telapak tangannya, dan ia mengarahkannya kearah langit sampai terlihat seorang wanita cantik yang begitu mirip dengan wajah istrinya—Quiena.

Wanita cantik itu memegang sebuah pisau sembari tersenyum kearah Sean. Lalu tiba-tiba bless! Ia menusukkan pisau itu tepat kearah jantungnya sendiri.

"Ternyata kau sengaja mempengaruhi pikiran istriku sampai dia terlihat seperti orang kebingungan, sekarang lihat akibatnya kau harus mati dengan tusukan mu sendiri." Sean berucap sembari menatap sosok iblis dengan kasta paling rendah dan hina itu sedang melebur seperti cairan berwarna hitam.

Ternyata Sean sudah menduga ada sesuatu yang tidak beres dengan Quiena setelah pulang dari gunung Mountain, itu karena ada iblis yang dengan sengaja melekat di tubuh istrinya itu.

Tugasnya telah selesai, ia pun ingin kembali pulang tetapi ketika di dalam perjalanan pulang dengan sangat tiba-tiba ia melihat cahaya putih bercampur hitam begitu besar berdiri didepannya, sewaktu itu Sean terheran, tapi kemudian cahaya itu berubah wujud.

"Papa," lirih Sean dengan perlahan.

"Ya anakku, kau masih mengingat wajahku yang tampan ini ya," ucap Lucifer ketika ia sedang menghalang jalannya sang anak.

"Ada apa ini, Pa? Ketika kau tiba-tiba menghalangi jalanku? Aku ingin pulang menemui istriku yang sekarang masih dalam keadaan berbahaya," tanya Sean dalam kebingungannya, ia sampai mengerutkan keningnya.

"Nak, tinggalkanlah istrimu itu sebelum terlambat. Kau harus meninggalkan dia atau jika tidak maka Papa yang akan menghalangi cinta kalian," ucap Lucifer yang dengan tiba-tiba mencoba menasehati sang anak dengan nasehat yang tidak di masuk oleh akal pikirannya Sean.

Sean sampai tersenyum tipis ketika mendengar papanya sedang mencoba menghasut pikirannya, ia pun menjawab. "Ayolah, Pa. Aku tahu kau sudah termakan korban sinetron. Sudahlah Sean ingin pulang jadi berhenti untuk mengikuti jalanku."

"Ternyata kamu sudah menaruh perasaan ya terhadap manusia rendahan itu? Ingat, Sean. Siapa dirimu, karena sebentar lagi kau harus duduk di singgasana raja setelah tugasmu di sini telah selesai, meskipun Papa harus mengorbankan putra tersayang agar kekuatan mu kembali pulih meskipun kamu harus menjadi bangsa vampir, tapi ingatlah kamu adalah calon raja dari kerajaan iblis, Sean."

"Tapi, Pa. Aku sudah menikah bersama dengan Quiena, dan jujur aku memang sudah menaruh perasaan padanya, karena dia istriku meskipun dia seorang manusia," bantah Sean. Bantahan itu sampai membuatnya aura kejam dari dalam dirinya keluar. Ia ingin menantang papanya sendiri.

Namun, ketika Lucifer sadar jika anaknya ingin menantangnya, dengan sekali menggepakkan sayap, Sean langsung terhempas jauh saat menerima serangan dari papanya sendiri.

"Kekuatan mu belum sepadan denganku, Nak. Jadi dengarkan perintah kalau kau harus meninggalkan manusia itu, dan menikahlah dengan ratu Selena. Ingat itu baik-baik, Sean. Sebelum semuanya terlambat."

Saat itu Lucifer menghilang, Sean sampai meneriaki memanggil namanya, tapi papanya itu tidak kembali. Dia adalah papa kandung dari Sean, akibat pernikahan papanya dengan bangsa vampir hingga membuat ia harus memiliki perbedaan di dalam tubuhnya. Meskipun begitu darah iblis lebih banyak mencampur dengan tubuhnya.

Sean pun terdiam, dan terlihat tidak bersemangat setelah ia mendengar perintah dari papanya. Ia sampai terduduk sembari bergumam. "Kenapa hidupku selalu di atur di bawah kekuasaan orang lain? Padahal aku begitu nyaman ketika menjadi seorang vampir, aku bisa melakukan banyak hal tanpa adanya larangan dan perintah seperti sekarang. Mama, aku begitu merindukanmu dengan Papa Bram, andai kalian masih ada mungkin Lucifer tidak akan menguasai diriku seperti ini."

Perbedaan yang ada di dalam jati dirinya itu sungguh membuatnya tersiksa apalagi ketika ia akan melakukan perubahan wujud rasanya begitu sakit saat sayap menusuk paksa tubuhnya. Sean memiliki dua ibu dan dua ayah. Namun, dirinya ketika kecil ditugaskan oleh Lucifer agar tinggal bersama dengan ibu kandungnya, sedangkan papa kandungnya memilih tinggal bersama dengan ibu tirinya. Sedang mereka sudah bercerai hingga memilih hidup dengan bangsa masing-masing, sebab perkawinan mereka ditentang habis-habisan oleh leluhurnya.

Meskipun Sean mengakui dirinya memiliki hubungan darah yang sama dengan Jacob, namun ia mengakui hal itu agar jati dirinya tidak terbongkar, dan ketika berada di gunung Mountain tepat bulan purnama tiba di saat itulah dirinya harus kembali menjadi jati dirinya yang sesungguhnya.

Ketika sebuah sumpah telah diucapkan, maka sumpah itu akan terjadi, dan begitupun dengan Sean yang harus menanggung beban antara memilih cinta ataupun keluarganya. Walaupun dirinya terlalu gengsi untuk mengakui kalau ia sudah menaruh hati kepada Quiena.

Akhirnya Sean kembali ke rumah dengan perasaan yang tidak bersemangat. Saat ia memasuki kediamannya itu Emanuel sedang duduk dengan memainkan laptopnya, ia melihat kearah Sean, tapi Sean hanya menatapnya dengan tatapan tajam.

"Eh! Itu muka kenapa kusut amat!" ledek Emanuel. Namun ejekannya itu tidak gubris oleh Sean, melainkan Sean berlalu pergi begitu saja.

"Aneh, itu anak pulang-pulang kaya pengen ngajak perang padahal kan Quiena udah sadar," gumam Emanuel sampai ia menggeleng-gelengkan kepalanya.

Di sisi lain, Sean terus melangkah tanpa berhenti. Ia memasuki kamarnya. Ketika itu ia sedang melihat Quiena yang sedang duduk manis sambil menyisir rambutnya. Begitupun dengan Quiena, tersenyum ketika melihat suaminya telah kembali.

Quiena ingin bangkit dari duduknya, namun dengan tiba-tiba Sean langsung memberikan pelukan dengan sangat erat, seperti layaknya pelukan perpisahan.