webnovel

Mimpi Aneh

"Kak..., kak Albert!!!"

"Apa yang kau lakukan lagi?" "A...aku..."

"Sudah lah , kau ikut aku!!!" Albert menunjuk kearah Jeclyn dan menarik tangan nya, menarik nya pergi dari wc itu berjalan ketempat lain

"Terimakasih sudah menolong ku .Tapi bagaimana kau bisa tau kami di toilet dan lagi bukan nya itu toilet wanita? Kenapa kau bisa masuk ke sana? "menatap curiga

"Kenapa kau menatap ku begitu? Aku hanya tiba-tiba saja mendengar teriakan kalian. Terlalu besar!!!"

Tiba-tiba saja mata ku dan mata nya melihat kesatu arah, kearah tangan kami.., aku belum melepaskan tangan nya, dan segera aku melepas kan nya. Aku memengang pergelangan tangan ku

" Kau jangan salah paham..., Aeychan tidak berniat berbuat jahat pada mu. Aku yakin dia tak begitu. Jadi jangan kau membenci nya"

"Hah..., yang benar saja. Aku ini korban nya, kok dia yang di bela? Kalian memang pasangan serasi.membuat ku geram" berbisik

"Apa yang kau bilang?"

"Tidak..., tidak ada. Mana jaket mu?" "Untuk apa?"

" Kalau mau menolong jangan setengah-setengah" Sambil menarik jaket Albert,Albert memberikan jaket nya. Jeclyn mengeringkan muka nya dengan jaket Albert

"A....apa yang kau lakukan dengan jaket ku?"

"Ni...., aku kembalikan. Aku sudah memakai nya" Menyodor kan jaket ke Albert "Untuk mu saja, aku sudah tak mau memakai nya lagi"

"Auwww...."

" Kau kenapa?"

"Hm..., entahlah. Tapi aku rasa muka ku sakit. Seharus nya tadi aku lihat ke cermin"

"Ya..., ada luka di wajah mu. Seperti cakaran atau baretan yang lumayan panjang tak hanya satu tapi dua" Mendekati Jeclyn dan benar-benar dekat sambil memperhatikan luka di wajah Jeclyn.sedang kan Jeclyn memandangi mata Albert

"Mata mu bagus" Kata-kata ini benar-benar keluar bagai air ,benar-benar tak menyangka bisa mengeluar kan kata-kata ini seperi di hipnotis

"Ah..., a...a...a...ku mau kekelas dulu " Kata ku tanpa melihat kearah Albert yang masih melihat kearah ku, aku salah tingkah...harus nya dia yang salah tingkah bukan aku. Karena penasaran aku melirik kearah belakang melihat reaksi nya sambil terus berjalan ke depan tanpa melihat kearah depan. Lho...? Mana dia? Aku mulai memutar kan kepala ku ke belakang masih dalam keadaan berjalan

Ah.., sudah lah. Kenpa aku ini? Memaling kan muka ku ke posisi semula dan BRUUUKKK..... aku menumbur tiang kelas dengan kuat, aku mundur beberapa langkah menjauh dari benda itu dan memengangi hidung ku. Saat itu terdengar suara tawa dari kelas , sungguh memalukan sangking malu nya aku tak merasakan sakit sama sekali. Di bahu ku ada sesuatu yang dingin menempel, aku membersih kan dengan tangan ku,apa ini? Tangan? Tangan siapa?

Sambil memengang tangan di bahu ku , kulihat arah tangan yang menyentuh ku dari tangan,kearah siku, makin naik kearah bahu,kearah leher dan aku berhenti sebentar di sana ada jakun dia pasti laki-laki, tidak salah lagi dia laki-laki semakin naik dan ku lihat wajah nya hening sebentar di sana. Masih di wajah nya aku memandang

"Hm..., dari tadi kau mencari ku?" kata Albert "A....ku"

"Sampai kapan kau mau melihat ku dan memengang tangan ku begitu? Kau belum pernah berpengangan seperti ini?" Sambil menarik tangan ku dan mengengam nya dengan erat

Deg...deg....deg... jantung ku....

"Apa yang kalian lakukan? Aku tidak terima tangan kakak berpengangan dengan nya!" sambil melapaskan tangan ku dan Albert berjalan kearah ku dan memengang tangan ku. Aku sendiri tidak tau apa yang dia lakukan dengan tangan ku. Dia mengelap tangan ku dengan tangan nya berkali-kali

*********

"Nah..., sudah. Tidak ada lagi bekas sentuhan kak Albert di tangan mu, aku sudah mengambil nya dari mu. Weks...." Sambil menghempas kan tangan ku dengan kuat

"Auwwww...." Teriak ku sakit di bagian bahu.mungkin luka waktu di kamar mandi

"Kau ikut aku! Aeychan , nanti kita bicara lagi" Menarik tangan Jeclyn "Hei tunggu kalian mau ke mana?"

"Tunggu kau mau bawa aku ke mana lagi?" " Ikut saja"

Kami berjalan sudah menjauh dari gedung utama sekolah, dia masih menarik tangan ku dengan kuat. Kami berhenti di depan sebuah tempat yang tak terurus , ini kan tempat kemarin dia bermain basket dengan Aeychan , kemarin tidak begitu memperhatikan keadaan sekitar karena ketakutan ternyata rumput di sini begitu tak terurus tinggi nya hampir selutut ku

"Cepat masuk!" Menarik tangan ku lebih kuat

"Sakit tau, kenapa kau ini menyebalkan sekali. Kalau menyuruh selalu dengan kekerasan. Kau itu harus memperlakukan wanita dengan lembut kalau kau begini wanita mana yang suka dengan mu" Benar gak ada wanita yang mau dengan mu , tunggu ada satu orang Aeychan!

"Karena kau itu lamban...., berisik aku tidak butuh kata-kata mu dan aku juga tidak perlu wanita sungguh mereka itu merepot kan"

"Kau mana boleh begitu? Bagaimana dengan Aeychan?"

"Aeychan?"

"Kau belum tau ternyata? Ah...,seperti nya aku salah bicara"

"Aku tak mengerti dengan apa yang kau katakan , tidak berguna. Buka baju mu sekarang"

"Bu....bu...buka baju????? Apa kau gila? Kau bilang bu...bu... buka baju ku?"Sambil merangkap kan kedua tangan di depan dada melidungi diri dari si gila ini

" Apa kata-kata ku belum jelas?" Mulai mendekati Jeclyn

"Berhenti di sana! Jangan mendekat lagi kalau kau maju selangkah aku akan... aku akan...."

" Akan apa?" semakin dekat dengan tangan kanan terjulur ke depan

"Akan teriak..., atau ku tendang" Aku semakin mundur tak tentu arah, jangan sampai aku.., aku... pokok nya jangan sampai

"Tidak akan ada yang mendengar kan mu dan lagi kau juga tidak bisa mengalah kan aku dengan tendangan lembek mu"

"Pokok nya kau harus diam di sana!!!! Kau bilang kau tak tertarik dengan ku dan kau bilang kau tak perlu wanita"

" Aku.... Aku memang tak memerlukan wanita" Kali ini si Jeclyn tertangkap oleh si Albert, Albert memengang lengan Jeclyn

Mati lah aku kali ini ,apa yang harus aku lakukan? Aku memejam kan mata dengan kuat , aku tak berani membuka mata dan aku bisa merasakan tangan nya di lengan ku dan mulai naik dan membuka kancing seragam atas ku. Jantung ini , jantung ini... berdetak tak karuan bahkan saat ingin teriakan pun tak dapat keluar dari mulut ku ini.

Tiba-tiba tangan nya berhenti di kancing pertama dan aku merasakan aura tangan nya pindah ke bahu ku, perlahan-lahan menyentu bahu ku. Walau aku tak melihat dan masih memejam kan mata tapi aku memalingkan muka ku berlawanan dengan arah bahu yang di pengang si gila ini. Semakin kuat pengangan di bahu nya membuat ku merasa sakit

"Auwwwww..., sakit!"

"Seperti nya benar dugaan ku, bahu mu terluka. Kapan?"

Saat itu juga aku langsung terjatuh di lantai , setelah lama kaki ku gemetar menahan takut, kaki ku lemas hingga tak mampu menahan badan ku lagi, aku mengambil nafas berkali-kali seperti orang yang kehabisan nafas setelah berolahraga, air mata ku terjatuh dari pipi ku. Aku begitu ketakutan , aku pun juga tak sempat melihat raut wajah nya.

"Ka...kau kenapa?" Menyentuh bahu Jeclyn

" Kau membuat ku ketakutan setengah mati tau...., takut sekali" Air mata ini malah jatuh untuk ke dua kali nya di pipi ku , aku menghapus air mata ku dan sebelah tangan ku memengang dada ku untuk menenangkan jantung ku yang berdetak sangat kuat dan kencang

"A..aku kan tidak melakukan sesuatu ke pada mu, aku hanya ingin memeriksa luka mu. Hentikan tangisan mu"

" Kau tidak mengatakan kalau kau mau memeriksa luka ku , kau tiba-tiba saja mengatakan buka baju mu" Aku melihat gerakan nya yang serasa serba salah,dari mengaruk- garuk kepala dan tak berani meilhat ku lagi saat aku menatap nya.

" Baik lah, sekarang lebih baik kau berdiri"

" Tidak bisa..., kaki ku lemas karena ketakutan. Bantu aku berdiri"

" Kau ini benar-benar menyusah kan. Luka di bahu mu Cuma memar tak sampai membuat mu mati karena itu berdiri sendiri. Kau membuat ku takut" langsung berlalu pergi

" Dasar si devil kejam....!!!!!! Aku membuat nya takut? Apa tidak salah? Aku lah yang ketakutan oleh nya"Pelan-pelan aku mengerakan kaki ku dan berdiri dengan perlahan walau masih sedikit goyah

Ku tutup pintu kamar mandi dan berjalan menuju bak mandi,aku duduk di pinggir bak mandi sambil menyentuh kan kaki ku ke dalam bak mandi berisi air hangat,sambil memeriksa tingkat panas air. Ku rebah kan badan ku dalam bak mandi ,benar-benar menyenangkan sungguh tenang. Sambil sekali-kali ku basuh kan ke badan.

"Buka baju mu!!!" teringat kata-kata Albert. Apa yang ku lakukan? Kenapa tiba-tiba teringat kejadian ini. Sambil memengang bahu aku menarik nafas lebih dalam, semua teringat saat dia membuka kancing pertama ku.

"AAKHHHH................"

"Nona ada apa? Buka pintu nya nona? Apa yang terjadi"

"Hm..., tidak ada apa-apa. Hanya tadi aku melihat cicak" Karena tadi ke ingat kejadian tadi pagi membuat ku ingin sekali teriak.

Hm..., sudah mengantuk mata juga sudah tak kuat , aku tarik selimut menutup tubuh ku. Tuhan...., malam ini kasih aku mimpi seorang pangeran berkuda putih ku.

Hoaaaammmmm...

"Hm...., di mana ini? Baju apa ini?" Aku berdiri di sebuah kota kecil , aku juga tak yakin ini kota apa? Aku mulai melihat ke sekeliling ku , begitu ramai orang berlalu lalang,membawa keranjang dan pakaian mereka semua aneh..., sama seperti baju ku. Ini sebenar nya di mana? Kenapa pakaian jaman dulu bisa di tubuh ku, baju jaman kerajaan China dulu.

"Ini pasti mimpi. Maaf ini di mana ya? " Tanya ku pada seorang nenek tua yang sedang berjalan kearah ku. Tapi kenapa dia tidak menjawab ku? Mungkin dia tidak mendegar aku bicara. Cari yang lain saja ,dia sudah tua mungkin sudah sedikit tuli.

"Maaf pak. Bisa saya tau ini di mana?" Sambil mendekati bapak-bapak penjual daging,tapi dia masih meneriakan daging pada pembeli nya, ia masih melayani pembeli dan tak menghiraukan ku. Coba sekali lagi saja mungkin suara ku terlalu kecil,kali ini aku akan berteriak

"PERMISI.....PAK..., INI DIMANA YA?" Kali ini aku benar-benar teriak dan tersenyum, dia pasti mendengar kan ku tak mungkin tidak. Beberapa detik aku masih memperhatikan bapak ini dan pembeli nya. Mereka benar-benar tak melihat ku sama sekali,padahal aku sudah berteriak. Apa aku sudah jadi hantu?

"Kembalikan aku...,aku belum mau mati!!!"

"Berisik sekali, kau ini sebenarnya sedang apa?"

Ku lihat sebuah kuda putih di depan ku, ku lirik ke penunggang kuda, berjas putih dengan dengan sebuah dasi kupu-kupu dileher nya dengan celana putih. Ini dia pangeran berkuda putih ku akhir nya datang juga. Tunggu ....., kenapa jadi tidak cocok gini? Dia pakai jas yang elegan sedangkan aku? Kenpa pakai pakaian kuno gini? Bukan sebuah gaun?

"Hei..., nona aku sedang bicara dengan mu?"

"A...aku..., kenapa mereka tak mendegar apa yang aku katakan?"Aku langsung menatap wajah nya. Aku benar-benar tak sabar melihat muka pangeran ku pasti seperti di dongeng-dongeng , pangeran yang cakep dan keren. Hiyaaaaaa...., aku melihat bibir nya, naik ke hidung nya yang mancung , dan ke mata nya yang indah. Rambutnya yang.... Acak- acakan..

"A.....Albert...., Albert...!!!!! Kau Albert... ini tidak mungkin. Pangeran ku bukan kau...., ini mimpi buruk"

"Cepat lah naik, kau bukan orang sini. Sama seperti ku" Sambil menarik tangan Jeclyn, membantu ia naik kuda putih nya

"Akh......." Aku berteriak kuat karena kuda yang di tunggangi berlari begitu kencang

BRUKKKKK......

.