webnovel

BLACK PARADE

Selama 5000 tahun lebih, Bumi sudah dikuasai oleh Makhluk Asing yang datang entah darimana, Mereka Menyebut diri mereka sebagai Demons. Perbedaan Kekuatan antara Manusia dengan Demons sangat lah jelas, mulai dari Kekuatan Fisik, Senjata, Hingga Kekuatan Magis yang dimiliki para Demons. Namun, 40% Populasi Manusia berhasil selamat dari Peperangan tersebut, dibantu oleh para Kesatria Pemberani yang biasa di Panggil Star Knights. Sekarang Manusia masih tetap berjuang mengembalikan tempat tinggal mereka, dengan bantuan semua Peninggalan Star Knights. Berkat Star Knights juga Manusia memiliki peluang untuk memenangkan Peperangan, dengan menanamkan sebuah Kekuatan Magis yg hampir serupa dengan para Demons, yang biasa Manusia sebut sebagai "Talent". Akankah Manusia dapat mengembalikan Tempat tinggal mereka, dan Bagaimana Manusia dapat mengalahkan Para Demons?

Alles_Beheersen · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
3 Chs

Diriku

"Tidak Berguna"

Menutup buku Dongeng yang sangat tebal.

"Apanya 5000 tahun yang lalu, apanya Demons, Star Knights, Black Parade."

Aku tak percaya, Manusia suka sekali membuat dongeng seperti ini, memangnya apa menarik nya membuat dan membaca dongeng seperti ini.

*TETETETET

Suara Alarm yang menunjukkan Pukul 06:45.

"APA?! Sudah Jam segini, gawat ini bisa-bisa kena marah Pak Leo lagi"

Dengan cepat aku mengambil Tas dan memakai sepatu, kemudian lari secepat mungkin agar tidak terlambat, soalnya hari ini yang bertugas sebagai guru Piket adalah Pak Leo, Guru paling menyeramkan yang pernah kulihat.

"SELAMAT PAGI WARGA CASTLE LIBRA, DIHARI YANG CERAH INI MARI KITA DENGAR SAMBUTAN DARI ORBITAL KNIGHT KITA, WILLIAM VAN DERSEN."

Suara Speaker Langit yang sangat keras ini, memang selalu menyebalkan, tapi yang paling aku tidak suka adalah dia.

"Selamat Pagi Warga Castle Libra, Aku Orbital Knight Castle Libra, William Van Dersen, Ingin mengucapkan Salam Sejahtera bagi para Warga Castle sekalian, saat ini keadaan Castle Normal seperti biasa, tidak ada masalah tentang Lintasan Orbit, dan tidak ada gangguan..."

Aku tak peduli dengan Omong kosong dia.

ketika berlari aku melihat ada seorang Pria yang memakai Pakaian Aneh, seperti Seragam Personil Marching Band berwarna hitam.

Apa-apaan itu, Cosplay?

Kemudian dia melihat kearahku...

Gawat..., dia menatap ku, tolong jangan dekati aku, pergi sana..., hus hus hus...

Namun, Pria itu malah menghampiri aku, kemudian membuka mulut nya.

"Permisi, boleh aku bertanya?"

Tanya nya sambil menatapku dengan Tajam

Ayolah, jangan tanya aku, masih banyak orang lain kan, kenapa harus aku...

"I-iya, mau tanya apa?"

Spontan aku bertanya balik

Haduh..., kenapa aku meladeni dia...

"Boleh saya tau, sekarang jam berapa ya?"

Tanya nya dengan tatapan lega...

setelah mendengar dia bertanya, aku spontan melihat jam tangan ku, dan terkejut kalau sekarang sudah jam 06:55.

"APA?! SUDAH JAM 06:55, GAWAT INI..., AKU BISA TERLAMBAT..., MAAF YA, AKU SEDANG BURU-BURU, SAMPAI JUMPA"

aku pun berlari meninggalkan Orang Aneh itu.

sesampainya di Sekolah, sesuai dugaan ku, Pak Leo berdiri didepan gerbang sambil memegang sebuah Lite Sword, sebuah Pedang Elektrik yang memiliki daya listrik yang cukup kuat, namun dapat diatur besar sengatan listrik tersebut.

"S-Selamat Pagi pak."

"Yo..., Selamat Pagi, Akhirnya kita bertemu lagi ya, Furia."

Gawat ini, tidak salah lagi, pasti kena hukuman.

Yup..., benar sekali, aku berlari mengelilingi Lapangan sebanyak 10 kali, dengan ditatap anak-anak satu sekolah.

"Hahahaha..., Bagaimana Rasanya Furia? berlari dilapangan sambil ditatap anak-anak satu sekolah"

Ujar Teman ku Edo.

dia memang menyebalkan, sumpah..., kalau aku punya Lite Sword, aku pasti sudah menebas dia dengan tegangan 10.000 Volt.

"Berisik kau Edo, ini semua gara-gara Buku yang kau berikan padaku."

"Hah?! Buku apa?"

"Buku Dongeng yang berjudul Black Parade itu."

"Oh..., buku itu ya..., Hahahahaha..., kukira kau tidak akan membaca nya, soalnya buku itu membosankan, Apanya Demons, Star Knights, Black Parade."

"Wow..., kita sepemikiran..."

"Lagian sudah tau, kita tinggal didalam Castle Orbit ini karena Bumi sudah tidak layak huni lagi, lihatlah Bumi sekarang, dari sini saja kita sudah tau kalau bumi memang sudah tidak layak huni..."

Kata Edo sambil menunjuk keluar sekolah.

Benar sekali, dilihat darimana pun, Bumi memang sudah tidak layak huni lagi, Bumi yang sekarang sudah tidak berwarna Hijau atau Biru lagi, melainkan berwarna Merah terang bagaikan Darah.

*KRIIIIING KRIIIIING

Suara bel masuk pun berbunyi...

Dengan suasana yang sunyi dan membosankan Pak Edi menjelaskan Pelajaran Sejarah.

"Baiklah..., Anak-anak..., 5000 tahun yang lalu kita, manusia pernah hidup di Bumi, sebuah Planet yang Indah, dengan Udara yang sangat segar, pemandangan yang indah, berbagai Makhluk hidup yang tinggal disana, namun semua nya berubah ketika terjadi nya Bencana yang sangat besar, Bencana tersebut sangat lah luar biasa mengerikan, dan biasa kita sebut sebagai RED DISASTER, Namun Manusia sudah mengetahui hal itu akan terjadi, oleh sebab itu lah para Petinggi Dunia membuat 12 Pesawat luar Angkasa yang amat Besar, yup Pesawat itu adalah 12 Castle Orbit, dan Pemerintah Pusat membangun sebuah Istana yang amat sangat megah diatas Bulan, yang bernama TEMPLE..."

Haaaaah..., membosankan sekali, Kenapa kita harus belajar seperti ini, lagipula aku tidak mau jadi Sejarawan, aku hanya ingin bekerja menjadi Karyawan biasa, untuk apa belajar Sejarah seperti ini.

Setelah sekian lama Pak Edi menerangkan Materi Pelajarannya, akhirnya...

*KRIIIIING KRIIIIING KRIIIIING

"Baiklah..., sampai disini saja pelajaran nya..."

"Hei..., Furia, malam ini mau kah kau menginap dirumah ku, aku dapat Sesuatu yang mantab."

"Ho..., Boleh juga..."

"Haaaaah...., Palingan mau nonton Film Jorok kan, kalian berdua."

tiba-tiba suara Cewe terdengar dari samping kami.

Yup..., dia adalah Ketua kelas kami, Erika, Perempuan paling cerewet dikelas, dia memang cerdas, namun sifat cerewet nya itu yang membuat dia kadang suka dijauhi.

"Kenapa sih kau Erika, Ini Rahasia kita berdua, kau yang tidak tau apa-apa lebih baik diam."

"Benar, lagipula ini bukan urusan mu."

"APA?!, tentu saja ini urusan ku, kalian berdua memang tidak bisa di andalkan, kalau bukan karena aku, kalian pasti sering sekali kena masalah, jadi sudah menjadi urusan ku juga kalau kalian ingin berbuat sesuatu yang tidak pantas."

Hah..., Cerewet sekali ini perempuan, kalau saja dia bukan teman masa kecil kami, aku pasti sudah menutup mulut nya dengan perban.

" iya iya, terima kasih Nona Erika, Kami berhutang banyak dengan mu."

Ujar ku dengan nada meledek.

"Apa-apaan dengan sikap itu, Furia, Kau itu memang..."

Hah..., mulai lagi deh, biar kutebak pasti ocehan dia akan berlangsung 2 jam lebih.

4 Jam kemudian...

"Wow..., aku tak percaya ada manusia yang mampu berbicara panjang lebar seperti itu tanpa istirahat selama 4 jam nonstop."

"Betul sekali, itu pasti Talent dia..."

"Hahahaha..., berarti dia sudah memenuhi syarat untuk menjadi Special Force."

Special Force adalah pasukan khusus yang bertugas menjaga keamanan Castle dari serangan luar, mereka biasa berjaga diluar angkasa, tepat disekeliling Castle.

Dan untuk menjadi Special Force salah satu dan Syarat Utama nya adalah orang itu harus memiliki Talent, sebuah Kekuatan Magis yang hanya dimiliki oleh orang tersebut, semakin unik Talent mereka, maka semakin besar kemungkinan juga mereka dapat masuk Special Force.

Selama 10 menit kami berjalan sambil Mengobrol, dan kami sampai disebuah Lampu Lalu lintas.

"Hei..., lihat itu Furia, bukankah dia Lucy si Otaku itu?"

Bisik Edo sambil menunjuk ke Seorang Gadis yang sedang membaca buku, di dekat Zebra cross.

"Benar, itu dia si Lucy, Gadis Pendiam dan Gadis yang sering di Bully oleh Murid Perempuan di sekolah."

Uwah..., dia membaca buku saat menunggu Lampu Merah, memang sudah bisa ditebak, Gadis itu memang tipe orang yang membosankan.

Kemudian Lampu pun berganti menjadi Merah, si Lucy pun yang sadar langsung mulai menyebrang duluan, sambil membaca buku nya.

Namun, Tiba-tiba dari jarak lumayan Jauh, terlihat Sebuah Mobil yang melesat dengan sangat cepat, menuju kearah Lucy.

"HEI..., AWAS NONA, BERHENTI..., ADA MOBIL ITU..."

Teriak orang-orang, namun Lucy tidak mendengar nya.

Wow..., seberapa Fokus dia membaca Buku itu, sampai di Teriaki orang-orang tapi masih tidak di dengar.

"Hei..., bukankah ini gawat, Furia..."

"Hah..., Ya mau bagaimana lagi, memangnya kau mau menyelamatkannya?"

"Yah..."

Jawab nya dengan Nada tidak yakin.

Aku tidak percaya, hari ini mungkin aku akan melihat orang meninggal di depan mata ku.

Lagipula, siapa yang peduli dengan Gadis yang membosankan itu, dia bukan urusan ku...

"HEI..., FURIA, APA YANG KAU LAKUKAN?!"

Hah?! kenapa kau berteriak seperti itu Edo? memangnya apa yang aku lakukan?

Aku melihat Lucy yang terdorong menjauh dari jalan.

Hah?! Kenapa aku ada dijalanan?

Apa aku berusaha menyelamatkan Lucy?

Jangan bercanda, dia bukan urusan ku, kenapa juga aku menyelamatkan nya?

Hei..., Mobil nya semakin mendekat, apa yang harus ku Lakukan?

Oi..., Jangan menatapku seperti itu, Lucy, aku tidak butuh tatapan Cemas dari mu...

Haaah..., Seperti nya hari ini aku akan merasakan rasanya ditabrak Mobil...

*DUAAAAAAAAAAAAR

~

Hah?!

Dimana aku?

Tempat apa ini?

Ruang Kendali?

"Hei..., Kau sudah sadar?"

Tiba-tiba terdengar suara seorang Pria disamping ku.

Siapa dia?

Uwah..., Pria Tampan, dengan Suara yang Maskulin, Tubuh yang tinggi, dan lumayan kekar, aku yakin dia tipe orang yang sangat menikmati hidup nya.

"S-Siapa kau? Dimana Aku?"

Tanya ku dengan rasa Bingung.

"Aku juga tidak yakin, tapi yang pasti kita semua masih Hidup"

Hah?!

Apa maksud nya itu?

Ketika aku melihat disekeliling ku, aku melihat banyak orang yang menyeramkan, dan ada Dua orang Gadis cantik yang berdiri di pojok ruangan, Lalu ada sebuah Boneka seukuran manusia di tengah Ruangan.

Satu lagi ada orang yang berdiri di Pojok Ruangan...

Hei..., Bukankah dia Pria Cosplay yang tadi Pagi...

-------------------