webnovel

Black Dark

Arjun, begitulah nama bocah ini. Di usia yang belia, ia harus mengalami banyak kemalangan. Mulai dari seringnya melihat pertengkaran orang tuanya hingga satu per satu orang yang ia sayangi meninggalkan dirinya. Mulai dari meninggalnya ibunya, hingga ia harus dijauhkan dari kakak angkatnya, Agnimaya. Namun, semua kemalangan itu membuat Arjun semakin kuat menjalani garis takdirnya. Ia berjanji untuk selalu berada di jalan kebenaran. Tapi, selalu saja banyak rintangan untuk menjalani niat baik itu. Berbagai macam cobaan, semakin membuat Arjun menjadi sosok yang lebih kuat dari sebelumnya. Ia akan melindungi orang-orang yang tersayangnya yang tersisa. Namun, takdir berkata lain. Seolah takdir tengah mempermainkan dirinya. Hingga sosok dari masa lalu ibunya datang kepada Arjuna. Sosok pria yang baik itu mengulurkan tangannya ketika Arjuna berada di masa tersulitnya karena terus-menerus kehilangan orang yang disayanginya. Sosok itu adalah Hilal, mantan kekasih ibunya Arjuna. Sosok yang masih mencintai Maurasika, ibunya Arjuna, hingga saat ini. Hilal menjadi sosok ayah bagi Arjuna, yang bahkan selama ini Arjuna tidak tahu bagaimana cara sosok ayah selalu bersikap. Dia lupa pada sosok ayah. Ketika Arjuna mulai menjalani hidupnya yang baik-baik saja bersama ayah angkatnya, Hilal, tiba-tiba ada murid baru di sekolahannua yang memiliki nama belakang sama seperti Arjuna. Nama remaja berkacamata itu adalah Angga Ronivanendra. Yudha, sahabatnya Arjuna, mengatakan mungkin saja Arjuna dan Angga adalah saudara jauh. Tapi, Arjuna mengatakan jika tidak mau tahu lagi soal apa pun yang membahas nama keluarga Ronivanendra. Namun, beberapa situasi mempertemukan Arjuna dan Angga secara kebetulan. Apakah Angga memang saudaranya Arjuna? Lalu, apakah Angga juga akan menjadi target Arjuna selanjutnya? Untuk spoiler dan visual, silahkan ikuti IG : @mamathor_joon FB : Zanaka Sofia Maurya

Zanaka · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
371 Chs

Kesalahpahaman

Aku tersenyum melihat itu. Meski yang berada di sana bukan anakku, tapi aku berjanji akan ikut menjaganya jika anak itu lahir ke dunia ini. Semoga saat itu, hubunganku dengan Tua Yosi membaik. Jadi, dia tidak akan melarangku untuk menemui keponakanku itu.

"Lalu, bagaimana tanggapan Yosi tentang kehamilanmu ini, Maura? Apakah dia yang memaksamu untuk hamil? Padahal, sudah tahu jika ginjalmu bermasalah."

Maura langsung menggeleng sambil menyeka air matanya.

"Bukan, Hilal. Aku memang yang menginginkan seorang bayi. Aku berharap dengan kehadiran bayi ini, ayahnya akan berubah. Yosi bahkan memaksaku untuk menggugurkannya."

Aku tersentak mendengar itu.

"Apakah dia sudah gila? Dia ingin membunuh anaknya sendiri?!" pekikku setelahnya.

Maura menunduk. Tangannya masih mengusap perutnya secara lembut.

Aku menghela napas dalam-dalam, lalu berucap lirih.

"Ceraikan dia, Maura! Jangan siksa dirimu!"

"Tapi, Ayah ...."

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com