Di dalam penjara
Setelah sarapan, satu per satu para tahanan kembali ke sel mereka.
Di sel ketiga dari kiri di lorong selatan, empat tahanan sedang berbaring tenang di ranjang.
Salah satu tahanan bertubuh gendut berbisik pelan: "Kakak, aku sudah bicara dengan Bos Li dan dia sudah setuju. Kita akan kirim tiga orang andalan. Dengan tambahan 2 'gorila' dari Bos Li, maka akan ada lima orang. Harusnya Luo Feng bukan jadi masalah lagi setelah itu.
"Hei gendut, aku dengar Luo Feng bisa mengalahkan empat anggota elit sendirian. Kuat sekali dia" Laki-laki berotot dengan tato anjing berkata pelan.
"Anjing hitam, Si Gendut, selain itu, Kak Zhou telang mengeluarkan kobra. Walaupun kita tidak berhasil, kobra pasti berhasil!" kata pria bermata satu.
"Kobra?"
Si Gendut dan Si Anjing Hitam terkejut.
"Ya, kebetulan kobra juga ditahan di sel ini" Pria bermata satu mengangguk.
"Dengan kobra, kita tidak akan gagal" Si Gendut bersemangat,"Tetapi, seperti apa sebenarnya kobra itu? Kita bahkan belum pernah melihatnya"
"Kita akan bergerak bersama. Setelah makan siang, aku akan bernegosiasi dengan Bos Li" Pria Bermata Satu berkata pelan, "Kita harus kompak dan jangan sampai ada kesalahan! Kita mulai saat makan malam! Ingat, bawa senjata kalian" Senjata yang dimaksud adalah pisau kecil dari sikat gigi yang sudah diasah tajam.
Walaupun pemeriksaan di penjara cukup ketat, tapi ini tidak bisa dibandingkan dengan penjara berskala besar.
Bahkan di penjara yang besar, orang-orang licik hampir selalu bisa menyelundupkan senjata. Tidak peduli seberapa ketatnya tempat itu, akan selalu ada celah di sana! Tentu saja, orang-orang di penjara ini tidak ada apa apanya. Mereka disenjatai dengan pisau dan pecahan kaca.
...
Sore hari.
"Kak Luo"
"Kak Luo"
Ketika dia berjalan keluar dari selnya, setiap tahanan memberikan salam hormat ke Luo Feng. Cerita Luo Feng yang mengalahkan empat anggota elit sudah tersebar sejak kemarin malam. Secara tidak langsung semua orang di sana tahu kekuatan Luo Feng.
Di kantin. Yang disebut kantin, sebenarnya hanyalah lobi yang ditutup.
Ada sekitar lusinan meja-meja berwarna perak panjang yang disusun teratur.
"Semua yang ada di penjara ini cukup bagus, kecuali makanannya" Namun Luo Feng tidak terlalu memikirkan, suasana hatinya cukup baik hari itu karena latihan energi genetiknya berhasil. Dia berjalan ke meja, menerima makan siang dari penjaga.
Ketika dia menundukkan kepalanya dan melihat ke dalam tempat makannya, hanya ada makanan seperti lumpur abu-abu. Ketika dicium, baunya seperti kentang.
"Jadi ini makanan mentah yang legendaris itu" Luo Feng menggelengkan kepala.
Makanan ini cukup terkenal. Bagi masyarakat, makanan mentah ini adalah hal terburuk. Hanya butuh lima sen setiap harinya untuk makanan mentah seperti ini. Sudah terbayang seperti apa kualitas makanan tersebut.
Lobi bernuansa warna perak, dengan meja berwarna perak dan tempat makan dari perak.
Segerombolan orang berseragam mulai berdatangan untuk mendapatkan makan siang mereka.
Luo Feng duduk di sisi meja, menundukkan kepalanya dan mulai memakan makanan mentahnya. Saat yang bersamaan, laki-laki kurus, berkacamata mulai mengeluh, "Bahkan babi dan anjing pun memakan makanan yang lebih baik dari ini!" sambil mengunyah makanannya.
"Cepat, kau kalah, berikan aku 2 batang rokok"
"Apa yang kamu katakan"
Di lobi bernuansa perak yang luas itu, ada lebih ratusan tahanan sedang mengobrol. Situasinya sangat berantakan dan kacau. Dua orang petugas berjaga di tangga sambil memegang senapan laras panjang. Mereka melirik ke dalam dengan malas sambil tertawa dan berbicara satu sama lain. Kamera pengawas yang di letakkan di atas terus merekam aktivitas di lobi.
[PENG] Pria bermata satu duduk tiga meter dari Luo Feng. Dia tertawa ketika melirik Luo Feng, "Kamu Luo Feng?"
"Kamu siapa?" Luo Feng melihat ke arah pria bermata satu.
"Aku Long" jawab pria itu sambil tertawa.
"Naga bermata satu" jawab pria bersuara rendah. Pria bertubuh pendek dan gendut duduk di depan pria bermata satu itu. Kali ini, dua orang itu duduk di sebelahnya seperti menara besi. Kemudian, pria bertubuh gendut pendek itu tertawa sinis, "Ketika kemarin kami pergi ke luar untuk bersantai, orang mu memukul adikku, benarkan? Jadi bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah ini?
"Persetan" pria bermata satu itu memberi perintah, "Gendut Li, kamu lebih baik segera menyingkir dari sini. Jangan salahkan aku jika sesuatu buruk terjadi padamu.
Pria bertubuh gendut pendek itu menatap dingin dan tertawa: "Naga bermata satu, sepertinya kamu sedang tidak bisa diajak berbicara?
Luo Feng memakan dua gigitan lagi sambil melirik mereka. Dari sudut pandangnya...terlihat jelas bahwa dua kekuatan besar di penjara ini sedang bertengkar.
"Omong kosong. Kalau kamu masih mau bicara, pergilah!" Naga bermata satu itu hanya melirik.
"Brengsek, serang!"
Pria gendut bertubuh pendek itu berteriak dengan wajah menyeramkan.
Dengan cepat, dua laki-laki seperti menara baja mulai bergerak. Satu orang mengangkat meja perak yang panjang dan melemparkannya ke arah pria bermata satu, sementara yang lainnya menendang brutal seperti kilat.
"Berani-beraninya memukul bos kami!"
"Kakak, ayo!"
Seketika, seluruh ruangan lobi menjadi kacau.
[PENG] Satu orang tahanan mengangkat dan melempar bangku dengan beringas ke arah kamera pengawas di sudut ruangan. Setiap terjadi perkelahian besar antar dua geng di penjara, hal pertama yang harus dilakukan adalah merusak kamera pengawas. Tanpa bukti yang kuat, polisi secara acak akan memilih tahanan untuk disalahkan.
Di dalam ruangan lobi.
"Ah!" Naga bermata satu menangkis tendangan brutal. Tetapi, tendangannya sangat kuat, sehingga ia mundur beberapa langkah, ke sisi Luo Feng.
Dua laki-laki seperti menara baja itu segera dikejar.
Anggota geng di bawah pimpinan Naga bermata satu juga berlari. Tiba-tiba, Luo Feng sudah berada di tengah perkelahian antar geng.
"Aku tidak percaya terjebak di sini" Luo Feng hanya bisa diam. Dia terlalu malas untuk terlibat perkelahian ini. Pada saat itu Si Gendut di bawah perintah Naga Bermata Satu menyerah Luo Feng. Tiba-tiba dia mengeluarkan pisau yang sudah diasah dan mengarahkan ke pinggang Luo Feng.
Sebelum itu, Naga bermata satu mengeluarkan pisau kecil dari tangannya dan bersiap untuk menusuk Luo Feng.
"Hm?" Luo Feng tiba-tiba merasa dalam bahaya. Secara bersamaan, dia bisa merasakan sedikit rasa sakit di pinggangnya, sepertinya benda tajam menusuk tubuhnya. Namun, ketika Luo Feng mengencangkan otot-ototnya, dia melompat seperti macan tutul dan melewati meja di depannya. Tetapi pada saat itu....
[HE] [HE]
Dua laki-laki menara baja itu dengan brutal mengayunkan kaki ke Luo Feng seperti kapak.
"Kau mau mati ya!" Luo Feng, yang mengerti apa yang terjadi, berteriak dengan keras dan memukulkan tinjunya ke arah dua kaki itu. Dua laki laki itu adalah yang disebut gorilla dan mereka tertawa. Energi yang dikeluarkan dari kaki mereka lebih kuat dari tangan. Apakah mereka akan takut kepada Luo Feng?
[PENG] [PENG]
Terdengar suara tulang patah. Dua gorila itu berteriak kesakitan. Keduanya terlempar jauh menghantam meja karena tinju Luo Feng.
"Ahhh" Keduanya memegang kaki yang kesakitan dan berguling di lantai.
"Apa!" Naga bermata satu dan Si Gendut dan Anjing Hitam terkejut.
Pada saat itu----
[WENG WENG] Suara alarm berbunyi. Semua penjaga keamanan segera meninggalkan tempat istirahat mereka menuju kafetaria.
Luo Feng menyentuh pinggangnya dan melihat darah di baju seragamnya. Legenda itu benar, petarung yang mampu melatih energi genetik memiliki kekuatan pukulan tiga sampai empat ribu kg. Peluru kecil tidak mampu menembus otot mereka. Pisau yang ditusukkan hanya melukai kulit Luo Feng dan ditahan oleh otot-ototnya.
"Jadi kalian ingin bermain"
Luo Feng melirik ke arah Naga mata satu dan Si Gendut, matanya terlihat ganas, membuat keduanya menjadi pucat karena terkejut.
"Semuanya yang ada di depannya, dia terluka!" Naga bermata satu itu berteriak.
"Semuanya ayo serang!" Si Gendut itu berteriak keras. Saat mereka berteriak, mereka mengangkat bangku untuk menghajar Luo Feng. Mengikuti perintah bosnya, tahanan lainnya mulai berkumpul dengan mengangkat bangku mereka masing-masing.
Gerakan Luo Feng seperti hantu, dua kakinya seperti tembakan meriam, menendang setiap tahanan hingga melayang di udara. Kepada tahanan yang biasa, Luo Feng tidak terlalu kejam, karena mereka hanya mengikuti perintah. Tetapi, Luo Feng tidak ada rasa ampun kepada Si Naga bermata satu dan Si Gendut yang menusuknya.
[PU!] Luo Feng mematahkan bangku itu dan tangannya menghajar Naga bermata satu, membuat dia melayang di udara. Tanganya berputar 90 derajat searah jarum jam.
Orang-orang mulai berterbangan di udara, bangku dan meja terguling dan hancur satu demi satu.
Beda sekali!
Inilah perbedaan antara petarung yang melatih teknik energi genetiknya dengan tahanan biasa yang agresif.
Ketika Luo Feng mengamati para tahanan, laki-laki kurus berkacamata yang diam-diam memperhatikan, tiba-tiba melambaikan tangannya.
"Minggir!"
Saat cahaya dingin melewati langit, dia sudah ada di depan Luo Feng.