Bayusuta membawa Soni menenangkan diri di sebuah tempat, terlihat seperti kedai minum teh biasa yang memiliki nuansa asri tersendiri. Cukup sulit untuk digambarkan sebagai tempat sederhana karena bagian interiornya memperlihatkan kualitas penatanya.
Mereka memesan satu varian teh. Guncangan yang terjadi pada jiwa Soni sedikit demi sedikit mereda setelah menyesap teh dari gelas yang terbuat dari tanah liat. Pada awalnya mereka menikmati teh hangat itu dalam diam. Setelah beberapa saat, salah satu dari mereka akhirnya membuka pembicaraan.
"Apa itu sulit?" tanya Bayusuta.
"Dadaku, rasanya sakit sekali. Sulit untuk bernafas. Ini lebih buruk daripada efek samping yang kemarin," aku Soni, suaranya masih dipenuhi ketidaknyamanan.
"Lalu apa rencanamu selanjutnya?"
Soni menengadah.
"Apa aku boleh tetap jadi asisten sekalipun aku masih kurang kompeten dalam hal ini," ujar Soni yang menyadari kekurangannya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com