webnovel

EP 35 : Monster di Tengah Kota

Yuzure mendatangi mayat Arda dan menutup nya dengan sebuah kain, sambil sedikit menundukkan kepala dia berkata.

"Maafkan aku Arda, aku tidak bisa menyelamatkan mu tepat waktu, jika aku tau kau dikendalikan aku pasti akan menyelamatkan, aku ini guru yang buruk. " Setelah itu Yuzure bergabung dengan ku dan Himari untuk mengurus masalah di tengah kota.

Saat kami berada di luar kastil, terlihat beberapa monster sedang mengamuk di kota, ada yang berukuran besar dan kecil tersebar di berbagai penjuru.

Para prajurit sedang sibuk melawan para monster, sedangkan para penduduk sudah berhasil diungsikan ke tempat yang aman.

"Ayo bantu mereka. "

Aku dan Himari mengangguk dan kami bergegas ke area pertempuran, di sepanjang jalan kami melihat banyak mayat monster dan juga prajurit yang tumbang melawannya.

Untuk mempercepat kami memutuskan untuk berpisah, Himari membantu para prajurit melawan monster di area barat, Yuzure membantu di area timur, dan aku akan pergi utara. Saat sampai di persimpangan kami pun berpisah.

Saat aku sampai, para prajurit sedang melawan kita monster chimera dengan ukuran yang lumayan besar, mereka nampak senang melihat sebuah bantuan datang, tapi muka mereka kelihatan cemas karena bantuan mereka hanya satu orang.

"Apakah cuma ini bantuan nya?. "

"Apakah kita akan selamat... "

ucap para prajurit yang pesimis, tapi tanpa basa basi aku langsung maju dan menebas salah satu chimera menjadi tiga bagian.

Melihat itu, mereka akhirnya terlihat tenang dan bersorak untuk ku.

Aku pun melanjutkan untuk mengalahkan 2 chimera yang lain.

"Ice spikes. " Aku mengeluarkan pilar es tajam dari bawah tanah dan telak mengenainya, chimera itu pun mati.

Untuk yang terakhir, aku melesat keatas chimera itu dan mengeluarkan serangan tinju api padanya.

Chimera yang terakhir mati dengan luka bakar di perutnya.

"Horeee kita selamat.... "

"Terimakasih... "

ucap para prajurit yang bahagia.

"Disini sudah aman, kalian ungsikan prajurit yang terluka. "

Para prajurit pun mengikuti perintah ku dan membawa yang terluka ke tempat medis.

Setelah itu, aku pergi ke sebuah menara yang semalam kutunjukkan pada Tohru, saat aku sampai di atas, terlihat Tohru sedang santai sambil makan jajan diatas menara.

"Jadi apa yang kau temukan?. "

Tohru menunjuk kearah gerbang.

"Disana ada seseorang yang memanggil para monster itu kemari. "

"Apa kau tau ciri-ciri nya?. "

Tohru menggeleng.

"Dia memakai jubah dan menutup mukanya dengan sebuah topeng. "

"Jadi begitu... terimakasih infonya, Tohru. "

Aku kembali ke bawah dan membiarkan Tohru bersantai menghabiskan makanannya diatas sana.

Saat berada di bawah, aku berpapasan dengan Himari.

"Jadi bagaimana?. "

"Cuma hewan yang gak punya kecerdasan, sekali kuserang kepalanya putus. " balas Himari dengan wajah bosan.

"Aku ingin tanya sesuatu, Himari. "

"Apa itu?. " sambil memiringkan kepalanya.

"Siapa itu Selle?. "

Dengan wajah kesal dia menjawab pertanyaan ku.

"Dia dulu adalah tangan kanan ku, sewaktu aku menjadi raja iblis, tapi sebelum aku disegel oleh pahlawan ke dalam pedang itu, aku menyuruhnya untuk berdamai dengan ras lain dan tidak melakukan gerakan yang merugikan pihak lain. Setelahnya aku menunjuk anak ku untuk menjadi pemimpin ras iblis selanjutnya. "

"Tapi sepertinya dia membangkang ya.. "

Himari menundukkan kepala, dia menghela nafas lalu kembali berkata.

"Sepertinya dia tidak setuju dengan ide ku tentang perdana ini, makanya dia mencoba meneruskan tujuan ku sebelum nya. "

"Tujuan sebelumnya?. "

"Menguasai dunia ini. "