webnovel

Ep 17 : Perjalanan

Saat ini kami berlima sedang melakukan perjalanan ke arah timur menuju kerajaan Naida. Karena waktu yang diperlukan jika melewati jalan biasa cukup lama, kamipun memutuskan untuk melewati jalan pintas.

Anastasia lah yang memandu kami, dia berjalan paling depan sedang kan Yukka dan Aurora berjalan berdampingan di belakangnya, dan aku berjalan bersama Tohru di barisan paling belakang.

Terlihat jika Yukka yang sangat bersemangat dengan perjalanan ini, apalagi dia jarang keluar dari rumah. Aurora dan Anastasia terlihat cukup antusias, sedangkan Tohru masih terlihat tidak peduli.

Melihat jika seperti ini terus pasti akan memperburuk hubungan Tohru dengan yang lain, aku pun mencoba berbicara dengan nya.

"Oi.. Tohru, kenapa si... cemberut melulu. Nanti cantiknya hilang loh.. "

"Ini gara-gara kau tahu!!!, jika kalau kau tidak membuat kontrak sialan ini aku sudah pasti akan membunuhmu. " Katanya dengan muka yang marah.

Melihat reaksi Tohru, aku pun tidak melanjutkan rencana ku sepertinya aku akan membiarkan waktu yang merubahnya.

"Ahahahhaa.. biar kan saja Nian, dia memang banyak bicara tapi sebenarnya tidak bisa apa-apa. " Saut Anastasia dari barisan depan. Mendengar ejekan itu, Tohru pun menjadi kesal tapi apa daya karena kontrak yang aku buat dia tidak bisa berbuat seenaknya. Dia pun mengacuhkan Anastasia dan lanjut berjalan dengan ekpresi marah.

Setelah berjalan cukup jauh dari kota Edelweis, kami pun memasuki hutan lebat yang dekat dengan gunung tempat Anastasia dan Aurora melatih ku. Kami berjalan memasuki hutan itu mengikuti jalan setapak seadanya, semakin masuk kedalam hutan hawa di sekitar menjadi semakin berat.

Aku merasa jika ada yang memperhatikan kita sedari tadi.

Dugaanku benar, tak lama muncul seekor monster dengan bentuk gabungan dari singa elang dan ular.

"Ckkk... chimera, kenapa si menghadang. Sudah tau kamu itu bukan apa-apa dibanding aku, cari mati ha?. " Anastasia lalu menantang monster itu untuk bertarung. Monster itu menerima ajakan Anastasia untuk bertarung, kami pun mundur untuk memberikan ruang bertarung.

"GRAWWGHHRR...!! "

Monster itu meraung dengan keras lalu berlari kearah Anastasia siap melancarkan serangan, Anastasia hanya diam di tempat sambil memasang kuda-kuda.

Saat monster itu akan menyerang dengan menghempaskan cakarnya, Anastasia menangkap serangan itu lalu memukul perut monster itu dengan tinju berapi miliknya. Perut monster itu pun seketika berlubang dengan luka bakar di perutnya, monster itu pun mati di tempat.

"Yah... mati deh... "

Setelah pertarungan selesai, Anastasia lalu memotong beberapa bagian dari monster itu lalu menyimpannya.

"Kenapa kau menyimpan daging itu? "

"Ohh.. kau tidak pernah coba daging chimera?, Enak lo Nian. "

Aku pun melihat kearah yang lain, sepertinya mereka pun tertarik dengan daging itu jadi kubiarkan Anastasia membawanya untuk bekal perjalanan.

Ketika dalam perjalanan, Aku mencolek pundak Aurora yang berjalan didepan ku, setelah mendapat perhatian darinya aku pun melontarkan beberapa pertanyaan kepada Aurora.

"Apa Nian?. "

"Jadi apakah sebelum kita sampai di Kerajaan Naida, kita akan melewati beberapa tempat penting?."

"Kita akan melewati beberapa wilayah ras elf dan juga ras beastman. "

"Apakah wilayah itu aman untuk kita lewati?. "

"Tenang saja para beastman mengenal ku dan juga kakak aku berani jamin akan aman, sedang kan untuk wilayah elf selama kita tidak mengusik mereka kita akan baik baik saja. "

"Jadi begitu ya... "

Setelah itu kami pun terus berjalan sampai keluar dari hutan itu. Disaat kami keluar dari hutan matahari pun terbenam, kami pun menghentikan perjalanan dan mulai menyiapkan api unggun untuk memasak makan malam.

Anastasia dan yang lain bertugas menyiapkan makanan sedang kan aku bertugas untuk mencari kayu bakar. Aku pun berjalan ke pohon terdekat dan menebas pohon itu dengan pedang ku, pohon itu pun tumbang. Setelah itu aku memotongnya menjadi kayu yang lebih kecil dan membawanya kepada Anastasia.

Setelah kayu bakar nya kuberikan, Anastasia menata kayu itu dan menggunakan sihir apinya untuk menciptakan apinya. Yukka dan Aurora yang sudah selesai menyiapkan daging chimera lalu mulia membakar nya diatas api unggun.

Sembari menunggu daging matang kami berbincang dan bercanda, sedangkan Tohru menyendiri di bawah pohon cukup jauh dari kami.

Setelah daging terlihat matang, kami pun segera makan. Tak kusangka daging chimera ini sangat enak rasanya seperti daging sapi dan ayam menjadi satu.

Aku pun makan dengan lahap, tak lupa aku memberikan bagian Tohru untuknya makan, walau malu-malu dia pun menerimanya dan makan.

Selesai makan kami pun berbagi tugas untuk bergantian berjaga, Anastasia kebagian tugas jaga pertama aku dan lainnya pun beristirahat di sunyi nya malam.