"Jadi kami harus pulang. Gak apa-apa, aku punya kok uang buat cari bus. Jangan khawatir."
Memangnya siapa yang khawatir?
Penjelasan perempuan itu hanya dapat tatapan sulit diartikan dari dua orang yang sedang menatap lurus.
Rein berusaha yang terbaik.
Tak ada yang salah, Rein izin pulang setelahnya tak lupa mengucap terima kasih. Lalu ia pun juga lampirkan alasan kenapa harus segera pulang.
"Tidak ada bus malam-malam pukul segini Rein."
Orang yang bicara itu adalah nona Reni, wajahnya datar. Rein langsung respon, gak apa-apa kok. Keajaiban dunia, pasti ada taksi lewat. Eh, Rein tadi sebut bus ya?
Dasar bodoh.
Kalaupun tidak, lebih baik Rein pergi ke tempat lain, yang jelas bukan apartemen nona Reni.
"Oh..., kalau gitu taksi, jangan khawatir, aku punya kok uang buat bayar. Kami tidak akan berhutang."
Ayolah, para 'orang gila' yang menyerang Rein pasti sudah bergerak sekarang. Kesana, ketempat mereka.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com