"Aku sangat suka melihat bunga, tetapi aku lebih suka melihat kamu." ucap Muhammad membuatku menggigit bibir bawahku karena malu dan bingung akan menjawab apa.
"Kenapa?" tanyaku, hanya itu yang mampu aku tanyakan disaat salah tingkah seperti ini.
"Karena bunga itu indah dan merupakan ciptaan Allah, tetapi aku tau kalau kamu jauh lebih indah, jadi apakah salah jika aku lebih ingin menatapmu?" ucap Muhammad membuat pipiku memanas.
"Muhammad, bisakah kita kembali ke yang lain?" tanyaku karena takut semakin salah tingkah didepannya.
"Kenapa? Umi salah tingkah yaa?" ucap Muhammad membuatku menunduk malu.
"Udah Muhammad, jangan tambah ngaco." ucapku.
"Kamu lucu, kalau seandainya kita udah sah, aku akan langsung memelukmu dan mencubit hidungmu, dan aku gak akan lepaskan kamu dari pelukanku sampai kapanpun." ucap Muhammad sambil tersenyum dan menatapku dalam.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com