"Yang pinter belajarnya, jangan lupa makan, jangan banyakin ngobrol kalo lagi belajar, yah." Rangga untuk yang kedua kalinya mengacak gemas rambut Luna.
Luna menanggapi Rangga hanya dengan seulas senyum kecil tidak berdaya.
"Terima kasih Kak Rangga," ucap Luna pelan.
Rangga mengangguk, dia mulai menyalakan mesin motor dan berniat akan segera pergi. Namun, sebelum pergi dia kembali bicara pada Luna. "Oh iya, tentang hp lo jangan khawatir oke, gue bakal beliin lo hp baru kok, bye Luna."
Motor Rangga sudah lebih melaju. Sayang sekali, padahal Luna tadinya ingin menolak ucapan Rangga mengenai ponselnya yang rusak. Tapi ... Argh sudahlah.
Seseorang mengejutkan Luna dari arah belakang. Dan tentu saja orang itu adalah Sakti. Dengan tampang datar, Sakti segera menarik tangan kekasihnya. Di mulai dengan menyebrang jalan, hingga masuk ke depan gerbang halaman sekolah, Sakti masih saja diam tak bicara. Sudah dipastikan bahwa kini, lelaki itu tengah marah karena cemburu.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com