"Len … sekarang lo harus cerita semuanya. Pertanyaan gue di kelas kemarin, juga alasan lo selalu datang ke rumah sakit ini!" ucap Zee beralih menatap Alena yang hampir kelabakan mencari alasan.
DEG!
Alena memutar otak untuk mencari alasan yang tepat, ia tidak mungkin menceritakan pada Zee kalau ia sedang sakit parah. Terlebih lagi di sana ada Nisa, juga Zeno yang tengah menatapnya. Alena menelan salivanya dengan bersusah payah.
Kenapa otaknya tidak mau berpikir untuk berbohong kepada mereka? Ayo lah otak, bekerjalah dengan baik. Batin Alena dengan menggigit bibir bawahnya.
"Len, gue punya semua buktinya. Lo juga nggak akan mengelak kalau itu saudara kembar Alina!"
Alena sedikit menundukkan kepalanya melihat kedua tangannya yang menggenggam erat. "Gu-gue memang saudara kembar Alina," jawab Alena jujur meskipun terdengar sedikit bergetar.
"Terus kenapa—"
"Alasan gue rubah penampilan ini karena gue enggak mau bikin Alina malu," potong Alena cepat dengan menatap Zee lekat.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com