webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
348 Chs

Pindah Rumah

Kemarahan Mama membuatku harus keluar dari rumah dan tinggal di kos milik Kak Dalfa. Aku tidak tahan dengan sikap dingin mereka, yang biasa penuh kasih sayang pelukan hangat dan banyak dukungan. Sekarang sikap Mama dan Ayah dingin seperti kemarin saat kondisiku sedang drop.

Di dalam kamar kosan yang ukurannya cukup luas, ada dapur 1, ruang tamu, kamar mandi, dan ada sedikit ruang yang nantinya akan ku jadikan mushola. Aku merapikan kondisi ruangan secara perlahan, daripada mengandalkan orang untuk membersihkan.

Ya memang kehidupan sekarang sangat berbeda, tanpa Kiara yang merengek minta susu ataupun digendong. Teriakan Mas Denis yang mencari baju miliknya ataupun barang kecil lainnya. Biar saja untuk saat ini Aisha yang menggantikan tugasku di rumah sana.

"Dek, kenapa kamu tidak suruh orang saja untuk urus semua ini?" tanya Kak Yuni yang ikut mengantarkanku.

"Buat apa Kak, buang-buang uang aja. Aku kerja buat senang, bukan untuk menyusahkan diri karena gaya hidup," jawabku.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com