Sesampainya di rumah, Mas Denis masih belum pulang dari kantor. Masih ada waktu untukku bersiap memasak dan lainnya. Aku bergegas ke lantai atas, setelah menyapa Kiara yang sedang bermain dengan Fitri.
Kiara sempat meminta padaku untuk digendong. Tapi, aku biarkan begitu saja, sebab sekarang ada ibunya yang tidak bisa membuat kami dekat. Meski Kiara terus merengek dan terdengar sampai lantai atas, aku berusaha menutup telinga.
"Maafkan Bunda, Kiara, Bunda terpaksa melakukan hal ini," gumamku sambil memejamkan mata.
Kasihan sekali anak itu, Fitri kemudian membawa Kiara entah ke mana, karena suara tangisnya mulai mereda. Aku melanjutkan masak, lalu membereskan ruangan atas. Benar saja, ketika semua sudah rapih, Mas Denis pun pulang.
Mungkin karena masih kesal, Mas Denis tidak menyapaku sama sekali. Pria itu melenggang begitu saja masuk ke dalam kamar. Aku segera melepaskan apron, lalu menyusulnya masuk ke dalam kamar.
"Mas, kamu capek banget ya," kataku sambil mendekati Mas Denis.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com