"Apa maksudnya ini?" tanya Evan.
Pemuda itu tentu kebingungan, orang-orang misterius yang ia duga sebagai orang yang hendak berbuat jahat justru tengah berlutut patuh. Tidak ada satu pun orang yang tidak tunduk pada Evan di tempat itu, bahkan balita yang ada di dekapan ibunya pun ikut melakukan hal yang sama.
"Kami melihat apa yang kau lakukan di Balai Kota Nafheim," jelas seorang pria, berambut pirang dan berkulit putih, terlihat luka bekas sayatan pedang di wajahnya, tidak besar tapi tampak kontras dengan warna kulitnya.
"Kalian melihatnya?" tanya Evan.
"Tidak, hanya aku saja dan segera kusampaikan apa yang kulihat kepada tetua," jelas pria tadi, kembali menjawab pertanyaan Evan dengan nada bicara datar.
Tetua kelompok mulai berdiri dari posisi berlutut. Dengan dibantu beberapa orang, pria tua yang tampak berusia di atas tujuh puluh tahun mulai melangkah dengan pelan untuk sampai ke depan wajah Evan.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com