Setelah sukses menggelar pesta pernikahan Sonya dan Yoga, Sekar . . kembali kepada kebiasaan semula, tetapi kini keluarga mereka jadi bertambah, juga sekarang ini Sonya dan Yoga masih ikut dengan mereka belum boleh pindah rumah oleh Sekar, karena belum dapat kontrakan yang cocok, dan sedang dicarikan kontrakan oleh Johannes.
Jika saatnya makan malam, mereka semua menuju ruang makan, dan duduk di mejs makan bersama, dan mereka jadi lebih seru karena tambah satu orang lagi yaitu Yoga, Yoga . . di Jakarta ini belum mendapat pekerjaan dan suaminya Sekar si Johannes sedang mencarikan pekerjaan yang cocok, kalau di daerah asal . . Yoga . . sudah mempunyai pekerjaan tetap, tetapi Sonya juga di Jakarta sudah dapat pekerjaan tetap, dan sangat menjanjikan, karena di perusahaan tempat Sonya bekerja, dia mendapat posisi yang bagus.
Sonya . . adiknya Sekar tidak mau pindah lagi ke daerah, problem . . mereka itu menjadi beban pikiran Sekar, karena Sekar tidak mau ada batu sandungan dalam rumah tangganya.
Sekar selalu bertanya kepada Johannes suaminya, "Mas, memang tidak ada kenalan kamu, itu si Yoga carikan pekerjaan biar tidak di rumah saja, aku pusing melihatnya, habis mengantar Sonya kerja dia langsung masuk kamar dan bangun lagi hanya untuk makan terus merokok tidur lagi bangun pergi jemput Sonya hanya itu pekerjaannya."
"Sabar Ma, aku juga tidak diam dan sedang mencarikan pekerjaan untuk si Yoga," Johannes menjelaskan kepada Sekar.
Kemudian Sekar . . habis berbicara dengan suaminya lalu bersiap untuk berangkat ke kantor diantar Yudi sopirnya, tetapi suaminya masih tertidur karena sebentar lagi dia ada pertemuan dengan kawan kuliahnya dulu membahas rencana akan mengadakan reunian.
Ketika Sekar. . pulang dari kantor suaminya si Johannes. . belum pulang dan setelah Sekar membersihkan diri lalu ia bermain dengan kedua anaknya yang manis-manis itu.
Tetapi sampai pada waktu makan malam suaminya belum juga sampai dirumah lalu . . Sekar menelponnya tetapi tidak diangkat, dalam hatinya mungkin sedang di jalan jadi tidak terdengar suara handphone berbunyi.
Makan malam sudah selesai . . lalu Sekar masuk kamar sambil menunggu suaminya pulang Sekar . . mengerjakan pekerjaan kantor yang tadi belum sempat dikerjakan karena besok harus sudah masuk laporannya.
Sampai Sekar selesai mengerjakan pekerjaan kantornya suaminya belum juga kembali dan karena sudah mengantuk Sekar langsung tidur.
Keesokan harinya ketika Sekar bangun ia tidak melihat suaminya, kemudian dia pergi ke dapur dan menanyakan kepada si mbok,
"Mbok, Bapak sudah berangkat kerja ?, karena semalam aku ketiduran waktu menunggu dia pulang."
Jawab si Mbok,":Sudah dari pagi-pagi sekali Bapak berangkat, bilangnya dia tidak mau mengganggu Ibu tidur, karena Ibu tidur nyenyak sekali."
Sekar mengangguk, tetapi itu jadi pikiran ada apa dengan suaminya tidak seperti biasa, sedangkan Sekar juga di rumah agak resah karena setiap hari ada Yoga.
Kemudian Sekar juga sesudah sarapan pagi melihat kedua anaknya sedang di suapi makan oleh si Mbok Sekar menghampiri mereka dan memeluk dan mencium kening mereka.
Kemudian bergegas berangkat ke kantor dan biasa diantar sopir si Yudi. Setelah seharian bekerja Sekar bersiap untuk pulang karena dia sudah sangat rindu pada kedua anaknya,
Sesampainya di rumah Sekar melihat kedua anaknya sedang bermain dengan adik iparnya si Yoga, lalu Sekar menegur,
"Yoga, kenapa kamu belum menjemput Sonya bukan ini sudah waktunya di jemput." "Belum kak sebentar lagi," jawab si Yoga.
Dan disini Sekar melihat sepintas bahwa Yoga ini agak genit dengannya dan sering Sekar pergoki dia sedang curi pandang, Sekar . . berpikir bagaimana cara mengeluarkan mereka dari rumahnya, sebab Yoga akan mengancam kehidupan rumah tangga Sekar, entah apa kurangnya Sonya dan kalau sudah begini bagaimana lagi, itu semua Sekar tidak ceritakan kepada siapapun termasuk suaminya sendiri.
Dan ketika mereka hendak makan malam suaminya Sekar baru pulang dari kerja dan berkata, "Ma kesini ikut aku sebentar ada yang mau aku bicarakan penting."
Lalu Sekar mengikuti suaminya Johannes ke kamarnya," Ada apa Mas," tanya Sekar. "Begini Ma, aku dan teman-teman kuliah merencanakan untuk reunian, aku dipilih jadi ketua panitia bagaimana menurutmu Ma. .", kata Johannes.
Dan jawab Sekar, "Tidak apa-apa asalkan kamu Mas, jangan kecantol perempuan lain teman kuliahmu dulu."
Lalu suaminya terssenyum dan langsung memeluknya dengan erat, sudah menjadi kebiasaan apabila dia memeluk Sekar maka Sekar tidak bisa melepaskan diri karena suaminya menciuminya seperti tidak mau lepas juga.
Dan kemudian Sekar berkata, "Mas ayo kita makan malam semua sudah menunggu."
Suaminya Sekar lalu melepaskan pelukannya dan menggandeng tangan Sekar menuju meja makan, sesudah sampai di meja makan mereka duduk berdampingan dan Sekar berhadapan dengan Yoga, sambil menyantap makanan yang dibuat Mbak Irah, Sekar melihat Yoga dari sudut matanya sedang memandangnya dengan gairah, dalam hati Sekar mungkin dia melihat betapa mesranya Sekar dan Johannes, tetapi itu tetap menjadi rahasia hatinya.
Dan ketika sedang tidur Sekar mengatakan kepada Johannes, "Mas si Yoga itu sudah Mas carikan pekerjaan ? atau sudah dapat kontrakkan untuk mereka, biar mereka mandiri jangan ikut kita, aku tidak suka dalam rumah ada orang lain terkecuali para asisten rumah tangga dan sopir, kalau mereka berdua aku ingin mereka lebih mandiri lagi."
Keesokan hari ketika mereka hendak berangkat kerja Maria datang menghadap Sekar karena suaminya Johannes sedang memanaskan mobil dia mengatakan,
"Kak aku ingin kuliah lagi ambil Master bagaimana sebaiknya menurut kakak."
"Tapi sudah kamu pikirkan masak-masak, kalau kakak mendukung semua keinginanmu yang positif," kata Sekar.
Sesudah pembicaraan Sekar dan Maria lalu mereka berangkat kerja bersama, Sekar . . sedang sibuk dengan pekerjaan kantornya tiba-tiba seseorang duduk di hadapannya, dan alangkah terkejutnya Sekar melihat Herman dan Herman langsung menjabat tangan Sekar dengan hangatnya,
Herman berkata, "Bagaimana kabarmu Sekar." "Kabarku Sehat," kata Sekar tercekat Lalu lanjut Sekar "Kemana saja, aku sudah keliling Jawa tetapi tidak ketemu dengan kamu." "Ah bisa saja kamu, kalau kamu bertemu dengan Johannes lagi dan menikah dengan dia aku dengar dan tahu dari Papa," kata Herman.
"Ya aku sudah menikah lagi dengan Johannes dan sekarang aku sudah bahagia dan anakku yang kedua bernama Olivia hasil pernikahanku dengan Johannes," kata Sekar.
Lanjut Herman, "Oh syukurlah, kalau kamu sudah bahagia tapi aku masih menantimu Sekar," Herman mengatakan sambil tersenyum.
Malam hari ketika mereka semua sedang berkumpul di meja makan lalu suaminya Sekar mengatakan, "Yoga besok kamu ikut Mas ketempat kerja kamu yang baru tapi jangan lupa bawa berkas-berkas yang diperlukan dan mulai hari minggu kalian berdua harus pindah ke kontrakkan, karena kalian berdua harus hidup mandiri tidak tergantung pada orang lain dan untuk bayar kontrakkan bulan ini sudah Mas bayar."
Sonya . . dan Yoga . . mengangguk, "Terima kasih Mas, Mas selalu membantu kami.