webnovel

Bad Girl's

Saat perilaku tak sejalan dengan kenyataan yang ada, pihak lain mencoba mengacaukan segalanya. Crystal si Raja balap yang di juluki Queen Scorpion bertemu dengan Steven Dark King dan menghantarkannya pada sesuatu yang lebih besar, sesuatu yang menyakitkan dan sesuatu yang mendebarkan dada. apakah itu?

Vanila99 · Khác
Không đủ số lượng người đọc
4 Chs

Bad Girls 3

"El ini udah mau gelap, kita nggak nemuin Calysta dimanapun" Geram Crystal.

"Iya nih kaki gue juga udah pegal nanti kalo kita nemuin Calysta gue bakal pitak kepalanya sampai benjol!!" ujar Eliza Geram.

"Yaudah yuk balik ke kamar, tunjukin jalannya" ujar Crystal akhirnya.

"Hah?, jalan?, bukannya lo yang tau jalan?" ucap Eliza

"Jadi kita muter muter kayak orang bego dari tadi? gue kira lo tau jalan, tujuan kita nyari orang yang tersesat, disini malah kita yang tersesat!!" ucap Crystal frustasi dengan nada yang naik satu oktaf.

Eliza hanya menggaruk tengkuknya salah tingkah, bayangkan saja ini sudah malam dan mereka tidak tahu jalan di Gedung Raksasa ini.

Crystal juga Eliza mulai pusing dengan jalan di bangunan raksasa tersebut. Crystal benar-benar merutuki Eliza yang sama sekali tidak tahu jalan, ia juga heran kenapa tidak ada satu penjaga pun yang lewat sedangkan bangunan ini sangatlah luas.

'katanya penjagaannya sangat ketat tapi aku tak melihat satupun orang yang lewat untuk berjaga' gerutu Crystal dalam hatinya.

"Crys kita udah keliling di gedung ini tapi kita tidak menemukan pintu atau semacamnya yang ada hanya lorong." ucap Eliza pasrah dan ia beringsut duduk di dekat tiang karena kelelahan berjalan.

Crystal ikut duduk selonjoran di dekat Eliza ia juga nampak pasrah, ia akui lorong-lorong ini begitu membingungkan setiap sudutnya terlihat sama persis mereka seperti kembali ketempat semula.

"El gimana kita keluar Dari tempat ini? begitu membingungkan" Ucap Crystal.

"entah lah Crys, gue juga gak tau!" ujar Eliza lemas.

Kkrrriiiuukk.....krrriiuukkk.....kkrkrruukkk...

"haha, El cacing lo udah pada demo tuh, hahaha" ucap Crystal membuat Eliza menggerutu kesal sambil terus menyumpahi perutnya yang tidak tahu kondisinya sekarang.

Kkkkrrrrrrrrrruuuuuyyyuuukkkkkkk...

"HAHAHAHA"tawa Eliza pecah "bahkan cacing lo lebih Lapar dari cacing Gue, panjang banget bunyinya Crys" sambung Eliza, Crystal memberengut kesal.

"hah ini gara-gara Calysta, awas aja kalo gua keluar dari sini bakal gua pitak kepalanya sampai benjol-benjol" ucap Eliza geram sambil meninju-ninju udara di sekitarnya.

"El lo udah bilang tadi, mesti ya lo ulang lagi?" Tanya Crystal kesal, bukannya cari jalan keluar malah menggerutu gak jelas.

"sorry Crys gue Cuma capek!" ucap Eliza lalu merebahkan kepalanya di bahu Crystal.

"Crys ngomong-ngomong si Calysta Dimana ya sekarang? Apa nasibnya sama kek kita?" Tanya Eliza. "mungkin! Dianya kan ilang mana tau dia jalan pulang" jawab Crystal mantap.

Sedangkan di tempat lain, di ranjang yang Empuk Calysta sedang tidur dengan nyenyaknya, bahkan ia tersenyum dalam tidurnya, entah ia bermimpi apa tetapi yang jelas tidurnya sangat pulas, bahkan ia tidak tahu bahwa orang yang mencarinya sedang kesusahan.

***

"El udah malam nih gimana kita keluar dari tempat buruk ini?" Tanya Crystal. Tapi tak ada jawaban dari Eliza. Crystal menoleh dan berdecak kesal. Berarti ia sedari tadi mengoceh sendiri seperti orang bodoh, lihat saja Eliza kini tengah pulas dengan tidurnya yang nyenyak, akhirnya Crystal menyerah dan menutup matanya untuk bersiap menemui dunia mimpi.

Beberapa jam kemudian

Seseorang mendekati Crystal juga Eliza yang sedang tertidur, ia memperhatikan wajah polos tanpa make Up itu, tentu saja Crystal karena hanya dia yang tidak memakai Make-up.

"Dasar gadis-gadis Ceroboh!!" ucapnya lalu berlalu pergi. Tak lama setelah Orang itu pergi, dua penjaga yang berpatroli malam itu membawa Eliza juga Crystal, jangan Tanya dengan apa mereka membawa, tentu saja mereka menggendongnya, padahal penjaga itu adalah seorang perempuan bayangkan saja seberapa kuatnya mereka!!.

***

Eliza terbangun dari tidurnya, ia mencari cari Crystal dan ia bernafas lega saat ia menemukan Crystal di sampingnya yang tertidur pulas di balik selimut. Ia berpikir sejenak. Setahunya tadi mereka terjebak di lorong, kelelahan, duduk bersama Crystal dan ia tertidur di bahu Crystal, tapi kenapa ia tiba-tiba berada di kamar?, begitu banyak pertanyaan dalam benaknya hingga.

"Hoam, enak banget tidur gue" Ujar Calysta sambil merenggangkan otot-ototnya yang kaku.

Eliza mengenal suara itu ia menoleh dan rasa kesalnya pun muncul. Eliza meloncat keranjang yang di tiduri Calysta dan menjitak kepalanya.

"aaaw" rintih Calysta

"bagus ya!! Elo enak-enakan tidur, gua sama Crystal capek nyariin lo, sampe nyasar hahh!" geram Eliza masih mencoba menjitak kepala Calysta, ia benar-benar menepati janjinya akan menjitak Calysta sampai benjol.

"aaw, El SAKIT!, pala gue benjol nanti!" rintih Calysta yang memegang kepalanya yang terasa sakit, ia sungguh terkejut mendapatkan serangan tiba-tiba apalagi saat bangun tidur seperti ini.

"GUE GAK BAKAL LEPASIN LO, GUE KESEL!!!!" teriak Eliza.

"Aaaaaaa, El stop!, Crys! tolong gua" teriak Calysta yang kini rambutnya tengah di jambak Eliza setelah dijitak oleh Eliza.

Crystal yang mendengar keributan yang mengganggu tidurnya akhirnya bangun dan menggeram.

"BERISIK lo berdua! Gua masih ngantuk!!" Ucap Crystal lalu kembali tidur dan menutup kepalanya menggunakan bantal.

Calysta juga Eliza masih bergulat di tempatnya lebih tepatnya Eliza yang menyerang sedangkan Calysta menangkis serangan dari Eliza yang bertubi-tubi.

"El, stop!!, sakit tau lo jambak!, Rambut gua rontok semua nanti!!"

"biarin Rambut lo rontok supaya botak, suruh siapa lo hilang hah!!?" ujar Eliza kesal.

"GUA mana tau El-aaw" rintih Calysta

"Crys tolongin gue, Eliza kesurupan-aww" rintih calysta lagi

"Apa lo bilang HAH?!, gue nggak kesurupan, rasain nih jambakan gue!!!" ucapnya lalu menjambak Calysta lagi dengan membabi buta.

"AAAAAAAAAA...---"

"KALIAN BISA DIEM GAK!!!" teriak Crystal yang terduduk di ranjangnya, rasa kantuknya sudah hilang gara-gara Eliza dan Calysta, dan saat itu juga Calysta menghentikan aksi teriaknya sedangkan Eliza menghentikan aksi jambak-jambakannya.

"kalian kayak anak kecil tau gak!!, Bisa kan dihadapi dengan kepala dingin?" Ucap Crystal sambil memandang Eliza dan Calysta bergantian.

"Tapi dia" ucapan Eliza terpotong.

"Gue ngerti El tapi bisa bicara baik-baik kan?, dan kamu Cals jelasin kenapa kamu bisa sampai di sini??".

"Itu"

***

Aku sekarang menuju Sekolah Asrama milik mom, ngomong-ngomong tentang Heaber University, mom sebenarnya punya maksud membangun sekolah khusus wanita Because ia tidak mempunyai anak perempuan hanya aku satu-satunya anak mom, mom ingin mempunyai anak perempuan. Sangat ingin!, tapi ia sudah berusaha untuk hamil tapi selalu saja keguguran, kandungan mom sangat lemah, saat mom mengandungku perjuangannya sangat keras ia tidak pernah menyerah untuk memiliki anak meskipun hanya satu, itu kata Dad, dan setelah keguguran yang kedua kali Mom mengandungku dan berhasil mempertahankanku hingga lahirlah Aku yang Tampan ini ke-dunia.

Aku berjalan di sekitar lorong koridor sekolah ini, gua udah gak asing lagi dengan tatapan kagum dan terpesona dari para siswi di sini. Aku melewati taman yang dipenuhi banyak bunga, Aku melihat siswi yang sedang bersandar di pohon dengan buku yang menutupi wajahnya. Kakiku berjalan menuju gadis itu, Aku melihat sekeliling Aman!!, Aku menarik buku yang berada di wajahnya, ternyata dia tidur. Ckckck! Apa dia membolos?, Aku yakin nanti dia bakal dapat hukuman.

Aku memperhatikan wajahnya yang putih alami tanpa polesan bedak, bulu matanya yang lentik, hidungnya yang mancung dan kecil, Bibirnya yang kecil tapi terlihat penuh dan berwarna pink alami.

Author pov

Angello mengelus wajah alami itu, entah dorongan dari mana ia mendekatkan wajahnya pada gadis itu, wajah Angello dengan wajah Crystal tinggal beberapa centi lagi.

Crystal merasakan sentuhan hangat di wajahnya dan Aroma Mint yang menyegarkan menerpa wajahnya, ia pun membuka matanya.

Tidak ada orang.

"perasaanku saja, huff, jam berapa ini?" Tanya pada dirinya lalu memandang jam yang melingkar di tangan kirinya.

"Aah, sial!, udah sejam gua tidur" Umpatnya lalu bergegas pergi dari taman itu.

Angelo keluar dari tempat persembunyiannya. "Hampir saja ketahuan" ujarnya sambil menghela nafas lega, ia tidak ingin dicap cowok mesum karena mencium orang yang tidak dia kenal. Angello mengingat tujuannya datang kesini, akhirnya ia bergegas menuju Ruangan Direktur milik Ibunya.

"Hai Honey! Kenapa tidak bilang pada mom kalau mau datang hm?" ucap Juliana a.k.a ibunya Angello. sambil memeluk Angello.

"kejutan Mom!" ujar Angello membalas pelukan ibunya

"oh..iya!! kamu tidak lupa kan malam ini?"

"iya Mom aku gak lupa kok! yaudah deh aku pergi lagi yah bye!" ucap Angello lalu mengecup pipi ibunya.

"awas kabur lagi!!" ancam ibunya.

"hahaha, gak kok"

Setelah itu Angello pergi dari ruangan ibunya.ia melewati taman itu berhenti sejenak. Ia terkekeh sendiri dan menggelengkan kepalanya sambil lalu #Angello mulai gila.

******

20:00

"wowww" seruan dari Calysta, Elyza, Neva, dan Lyra saat melihat Crystal berganti baju dengan gaun yang sangat indah melekat pas di tubuhnya yang terbentuk sempurna dengan gaun merah malamnya, lain halnya dengan Crystal yang terlihat Kesal dengan gaun yang dipakainya.

"Crys lo Cantik bangeeett" Ucap Eliza dengan mata yang berbinar disertai anggukan dari Calysta, Neva Dan Lyra.

Calysta dan Elyza juga sudah memakai gaun yang menawan sama dengan Crystal.

"gua risih ketat banget tau" ucap Crystal kesal

"ellahh, Crys lo kira gua sama El gak?, Kita juga risih, lagian Nev!, ini acara apaan sih?" Tanya Calysta

"Malam ini acara ulang tahun Heaber University nona, dan setiap tahun diadakan acara pesta dansa" jelas Neva

"ohh, lengkap sudah penderitaanku" Ucap Crystal mengeluh bahunya merosot tak bersemangat.

"Nev, Lyr gimana caranya keluar dari Asrama sekolah ini?" Tanya Crystal. "Eh? Untuk apa?" Tanya Lyra

"Ada deh...gue janji bakal balik kok!"

"Lo mau ngapain Crys?" Tanya Eliza. Crystal berbisik pada Eliza.

"Oh!!" Ucap Eliza menganggukkan kepalanya mengerti, Calysta mengerutkan dahinya.

"pintu gerbang ada di depan tapi penjagaan di sana sangat ketat non, jalan yang tidak dijaga ya Cuma lorong itu"

"gak gue nggak bakal balik ke lorong itu lagi!!, mending gua lewat Gerbang"

"ya sudah cepat makeUp in gue" Ucap Crystal

"Emang elo udah mau?" Tanya Calysta

"udah cepetan sebelum gue berubah pikiran!!" ancam Crystal yang di angguki cepat oleh Neva dan Lyra.

****

Seperti tahun-tahun sebelumnya Heaber University mengadakan acara pesta dansa setiap tahunnya, di pertengahan pesta yang semakin meriah tambah meriah dengan adanya tiga orang Rupawan yang berada di pesta dansa tersebut apalagi dari pihak sekolah mengundang sekolah lain untuk memeriahkan pesta malam itu.

"itu D'King!!"

"ya ampun, mau dong jadi pacarnya!!"

"Angelo ganteng banget!, aku mau kok jadi yang kedua"

"ahh, senyumnya itu"

Begitulah komentar-komentar dari para siswi yang melihat D'king yang disebut tadi. D'king terdiri dari Tiga sosok pria tampan dan mempesona yang membuat semua wanita bertekuk lutut di bawahnya.

***

Setelah acara tiup lilin serta pidato yang membosankan akhirnya acara dansa di mulai yang membuat para siswi tidak sabar.

Di sudut ruangan Calysta, Elyza, Crystal hanya memandangi orang yang berlalu lalang di depannya yang mencari pasangan dansa mereka, sesekali mata para pria menoleh ke arah mereka tapi reaksi yang diberikannya hanya cuek dengan terus menikmati Wine yang ada di tangannya masing-masing.

***

"eh lo liat sudut sana!" ucap Rey, kedua temannya mengalihkan pandangannya ke sudut ruangan. Mereka melihat tiga orang gadis yang sangat menarik, mereka terlihat sedang menikmati kebersamaannya dibanding mencari pria untuk berdansa.

"wow, Beautifull Girl's, terutama yang merah" ucap Leo sambil tersenyum. Angello memperhatikan seorang gadis yang bergaun merah itu 'shit! Mengapa dia sangat sexy"

"No, no, no! yang merah milik gue!" ucap Angello cepat.

"Wow, easy Boy. hahaha, kalo gitu gua yang Coklat, gue suka coklat!" ucap Rey

"Ok gua yang putih. Wajahnya jutek, menarik!!" ucap Leo tersenyum misterius.

Ketiganya berjalan menuju ke sudut ruangan menghampiri ketiga gadis itu.

***

"Cals, El gua mau"

"Hai Beautiful Girl's" sapa Rey sambil memamerkan senyum menawannya. Sontak ketiga gadis itu memutar kedua bola matanya.

"maaf kita sedang tidak ingin berdansa tuan-tuan!" ucap Calysta tegas

"hey nona perebut meja kita ketemu lagi!" Ucap Leo. Calysta menatap Leo mencoba mengingat sesuatu, setelah sekian lama memandangnya ia membulatkan matanya.

"Kau-" tunjuknya

"apa yang kau lakukan disini tuan narsis!!" Ucap Calysta ketus.

"Ow, Leo awal yang buruk untuk sebuah perkenalan!" Ejek Rey pada Leo. Leo hanya mendengus baru kali ini dia di tolak oleh seorang gadis 'andai dia tidak cantik aku akan menghapusnya dari daftar' umpat leo.

"Maaf tuan-tuan anda benar-benar sungguh mengganggu kami!!" Ucap Crystal lalu meletakkan gelasnya di meja dengan kasar sambil lalu.

"Wow, temanmu lebih ganas darimu" Ucap Leo.

Calysta tidak menggubris perkataan Leo ia pergi mengikuti Crystal, tinggallah Eliza yang masih di tempatnya yang masih memegang gelas Wine nya. Tiba-tiba otak encernya menemukan ide jahil untuk menjahili Rey. Eliza mendekati Rey dan mengalungkan tangannya di leher Rey, spontan Rey melingkarkan tangannya dipinggang Eliza. Eliza menghapus jarak antara mereka. Rey yang mengira ia berhasil menaklukkan Eliza tersenyum. Tinggal beberapa Centi saja maka mereka berciuman tapi Eliza malah memalingkan wajahnya ke arah Telinga Rey membisikkan sesuatu.

"Tuan Jika kau Bisa Melebihi kekayaan 'Mrgio Grup' aku akan berkencan denganmu" bisik Eliza di telinga Rey.

Eliza lalu melepaskan tangannya dari leher Rey dan tersenyum miring setelah itu pergi begitu saja menyusul Crystal juga Calysta.

"oh, man paling tidak kau ditolak secara terang-terangan" Ejek Leo merangkul Rey. Angello hanya tertawa melihat wajah Rey yang merah padam baru kali ini ada gadis yang menantangnya.

"Kalian tidak akan melepasnya begitu saja kan?" Tanya Angello pada kedua sahabatnya. Leo dan Rey menaikkan Satu alisnya.

"Seriously?! Melepaskan gadis yang menolak pesona kita?"

"hmm, kurasa kita harus menyadarkannya!!" jawab Leo dan Rey tersenyum penuh arti. Akhirnya mereka bertiga mengikuti kemana gadis-gadis yang menarik perhatiannya itu pergi.

***

Tbc