webnovel

Bad Girl's

Saat perilaku tak sejalan dengan kenyataan yang ada, pihak lain mencoba mengacaukan segalanya. Crystal si Raja balap yang di juluki Queen Scorpion bertemu dengan Steven Dark King dan menghantarkannya pada sesuatu yang lebih besar, sesuatu yang menyakitkan dan sesuatu yang mendebarkan dada. apakah itu?

Vanila99 · Khác
Không đủ số lượng người đọc
4 Chs

Bad Girl's 1

Crystal memacu kecepatan laju motornya, menyalip kendaraan yang ada di depannya, sesekali pengemudi membunyikan klakson yang memekikkan telinga memperlihatkan kemarahannya pada Crystal yang ngebut di tengah jalan raya. Calysta memelankan laju motornya saat berada di sekitar gang kecil, bukan karena sampai di tempat tujuannya tapi ia melihat tiga motor berjejer yang menghadang jalan Crystal. Crystal membuka Helm-nya dan turun dari motornya sambil menghadirkan senyum sinisnya.

"elo yang namanya Crys?" tanya salah satu pria yang duduk di atas motornya yang menghalangi jalan Crystal.

"ya! gue Crys" Jawab Crystal menantang

"Elo kan yang mukulin Randy" ucapnya geram

"selow aja Bro! Hmm.." ucap crystal sambil berfikir sejenak

"oh! Cowok ingusan itu?" ucap Crystal meremehkan.

"Cih!! Bangsat lo!, Hajar dia" cowok itu berdecak serta mengumpat pada Crystal. Dua cowok lainnya maju menyerang dengan tinjunya, Crystal menghindar dan menangkis berbagai serangan dan berakhir dengan mendaratkan dua bogem mentah pada wajah kedua cowok itu dan menendang perutnya hingga mereka terkapar di aspal, karena tidak rela kedua temannya kalah dari seorang perempuan akhirnya cowok pertama maju melawan Crystal 'one by one' tanpa banyak pikir Crystal menghantamkan tendangannya di wajah cowok itu dan cowok itu langsung jatuh tersungkur di aspal dengan sudut bibirnya berdarah yang disebabkan oleh tendangan yang sangat kuat dari Crystal.

'kuat banget tendangan nie cewek,tenaganya sangat kuat siapa dia?' ucap batin cowok itu.

"siapa lo sebenarnya?" akhirnya keluar juga yang sudah dari tadi di tahannya.

"Gue??! lo emang gak tau? atau pura pura gak tau?" "gue bener gak tau elo"

Crystal berjalan menuju motornya dan kembali menunggangi kuda besi merahnya itu.

"lo beruntung hari ini karena gue gak punya banyak waktu buat ngeladenin lo, well lo selamat dari tangan gue untuk saat ini, tapi, kalo lo cari masalah lagi sama gue, lo bakalan abis" ucap Crystal tajam lalu memakai helm nya kembali, cowok itu hanya menatapnya.

Crystal membuka penutup Helmnya. "oh iya! Lo tanya gue siapa?" tanyanya. Cowok itu hanya menatapnya tanpa bereaksi apa-apa.

"gue Crys Scorpion!!" ucapnya lalu menyalakan mesin motornya dan meninggalkan cowok yang diam membeku dengan ekspresi wajah yang tak bisa diartikan.

"Crys Scorpion?! Randy Keparat!" teriaknya frustasi

'randy bangsat, lo mau gua mati muda hah, Crys itu ketua Gangster Scorpion ,awas lo nanti rand, Aaaarrgghh! 'batinnya frustasi

***

Seorang gadis yang dipenuhi memar berwarna biru di wajahnya berjalan di sepanjang koridor.

"Cals, tungguin gue napa?!" teriak seorang gadis di belakangnya

"lo lelet kalau jalan..LAMA!"ucapnya tanpa menoleh

"yaudah kali gak usah marah juga!"

"au ah capek gue ngomong sama lo gak ada ujungnya" cibir Calysta

"ngapain lo mau nginap di rumah gua? di usir lagi lo?" tanya Calysta setelah sampai di kantin kampus. Calysta mencari meja kosong tapi tampak meja yang menjadi favoritnya di duduki orang lain.

"gak sih gue males aja sama bokap gue!" jawabnya dingin. Ternyata yang menduduki tempat Calysta adalah seorang cowok yang sibuk di kelilingi cewek cewek genit di sekitarnya, dan berhasil membuat Calysta juga Eliza eneg di buatnya. Calysta menggebrak meja itu, seketika itu juga cewek-cewek yang berada di sana berhamburan karena takut terkena semburan dari Calysta dan Eliza, secara mereka adalah mahasiswa paling ditakuti di kampusnya.

"Apa-apaan nih?" protes cowok itu, karena ketenangannya terasa diganggu. "kenapa? Masalah!!, ini tempat gua dan tidak boleh seorang pun yang duduk disini!!!" ucap Calysta sinis, cowok itu menyilangkan tangan di dadanya sambil menatap Calysta.

"Tentu masalah! Karena lo mengganggu ketenangan gua dan kantin ini disediakan untuk umum, so siapa aja boleh dong duduk di sini termasuk gua" balas cowok itu telak. Calysta terlihat sudah ingin meledak.

"gua nggak mau tau pokoknya lo cari tempat lain sebelum lo menyesal" ancam Calysta

"gak lo yang cari tempat lain gua udah duluan di tempat ini!" ucap cowok itu tak mau kalah.

Perdebatan itu semakin panjang dan menarik perhatian seluruh penghuni kantin, siapapun tidak mau ketinggalan untuk menonton apalagi orangnya adalah gangster sekolah yang sangat di takuti di kampus.

"Ada apa nih?"ucap seorang gadis yang muncul dari kerumunan mahasiswa, dan menghentikan perdebatan seru itu. Eliza yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas "Ck cabe! ngapain lo kesini lagi seru juga!!" ucap Eliza pada gadis itu.

Gadis itu hanya mengacuhkan ucapan Eliza dengan mengibaskan rambutnya.

"Leo kamu nggak papakan? kamu nggak diapa-apain kan sama cewe bar-bar ini?" tanya gadis itu pada cowok yang bernama Leo itu. Calysta dan Elyza hanya menatap gadis itu dengan jijik.

"Cals, El, lo berdua dipanggil dekan noh" ucap Deni adalah teman Eliza "ok" jawab Eliza singkat lalu menarik lengan Calysta.

"ingat urusan kita belum selesai!!!" ancam Calysta pada cowok itu. Akhirnya Eliza dan Calysta meninggalkan kantin itu.

"Gue tunggu!" gumam cowok itu lalu tersenyum miring.

***

C & C Cafe

Terlihat dua pasangan suami istri sedang duduk di sebuah cafe mereka sedang menunggu seseorang, tak beberapa lama kemudian yang ditunggu telah datang.

"Hi, ben lama tak jumpa" ucapnya ramah

"hi juga Raf!! kau terlihat semakin tua! Hahaha" ucap Beni bercanda, yang mengundang tawa yang lainnya.

"Arman!" Ujar Rafa terkejut melihat seorang laki-laki sedang memainkan Iphone nya. Orang yang  namanya menoleh ke asal suara.

"Rafa? Rafa Armaji Audeva kan?" Tanya Arman pada Rafa. "Tunggu! Apa kalian saling mengenal??" Tanya Beni heran. Arman dan Rafa mengangguk, seketika tawa mereka pecah, betapa dunia ini begitu sempit.

"Hahaha, dunia begitu sempit bukan!!" jawab Rafa sambil tertawa, para istri mereka hanya tersenyum melihat suami suami mereka yang saat ini tertawa lepas jauh dari masalah kantor serta urusan anak mereka yang sangat memusingkan.

***

Akhirnya mereka membicarakan tentang bagaimana mereka bertemu dan saling mengenal sampai membicarakan tentang perusahaan mereka, tak ada yang memulai obrolan tentang anak mereka, entah mereka malu atau sebagainya.

"Cals laper nih guee!!" Ucap Eliza pada calysta yang sedang menyetir. "apa?, Udah numpang rumah gue juga lo mau numpang makan lagi?" Tanya Calysta sarkastik.

"yee, ama sepupu juga pelit amat lo! Guakan lagi krisis cals! Gue juga gak makan tadi gara-gara lo adu mulut kan?" ucap Eliza sambil bersedekap dada.

"Krisis sih Krisis, tapi jangan ke gua mulu lo, ada aja maunya baru ke gua, yah tadi kan bukan salah gue" ucap Calysta membelokkan mobilnya ke arah Café, sebenarnya ia tidak masalah jika membelikan sepupunya ini makan bahkan mobil sekalipun, tapi ia senang bila mempermainkannya dulu.

"Turun!!" ucap Calysta setelah mobilnya berhenti. Eliza melihat bangunan yang berada di depanya, terukir senyum di bibir Eliza, ia sangat tau sepupunya satu ini pasti sangat tidak tega padanya.

"Thanks lo emang sepupu gue yang paling keren" ucap Eliza, lalu mereka berdua turun dari mobil.

Mereka memasuki Café tersebut, beberapa mata melirik mereka, bukan tatapan kagum ataupun terpesona tapi tatapan ngeri dan heran, bisanya seorang gadis berpenampilan seperti itu, rambut yang acakan serta tindikan di mana-mana.

***

Para orang tua yang sedang asik berbincang menyadari kedatangan dua gadis perawakan berandal tersebut. "Yah, itu Eliza ya?" Tanyanya seperti pernyataan oleh Tania istri Beni.

"mana?" Tanya Beni sambil celingukan ke penjuru Café dan yah dapat, ia melihat Eliza dan juga Calysta sedang Lunch.

"Loh? Itu bukannya Calysta pa?" Tanya Fani istri Arman yang juga menyadari anaknya ada di sini.

"Cals kok kayak ada yang merhatiin kita ya?" Tanya Eliza tak nyaman

"iya Bokap nyokap kita yang merhatiin" ucap calysta santai. "sejak kapan kok gue gak tau?" Tanya Eliza lagi. "sejak kita masuk Café ini dan sejak lo Cuma asik dengan makanan lo" jawab Calysta ketus.

Eliza memandang kedua orang tuanya yang sedang duduk dengan temannya, ada ide yang terlintas di otak Eliza yang mungkin untuk balasan atas fasilitasnya yang ditarik, ia pun berdiri dari duduknya, Calysta bertanya ia mau kemana Eliza hanya bilang ingin menjahili seseorang, akhirnya Calysta tak menahan Eliza, Calista tentu tau siapa yang ingin di jaili oleh Eliza 'kedua orang tua Eliza'.

"Ayah Eliza minta duit" ucap Eliza pada Beni 'ya Allah ampunilah dosaku saat ini' ucap batin Eliza, Beni terlihat marah pasalnya ini di tempat umum dan ia tak kalah malunya lagi karena sahabatnya ada di sini sekarang.

"Apa sih El kamu bikin malu ayah!" ucap Beni menahan marah. Calysta hanya menatap ulah sepupunya itu dari kejauhan sambil menggelengkan kepala.

"Anak kamu Ben?" Tanya Rafa, belum sempat Beni menjawab Eliza telah mendahuluinya.

"Oh, hi Om namaku Eliza Putrinya Beni Margio, nama om siapa?" jawabnya seramah mungkin.

"Nama Om, Rafa Armaji Audeva dan ini istri saya Elisa Audeva" jawab Rafa sambil tersenyum.

"wah hampir sama nama aku! Tunggu! Audeva! Kayak pernah denger deh om" ucapnya sambil berfikir.

1 menit

2 menit

3 menit

"Aha!" ucapnya membuat semua orang memandangnya, termasuk Rafa.

"Om Rafa Orang tuanya itu, aduh siapa lagi namanya??"

"eee...mmmm....Crryyss...crys..oh..Crystal Audeva" tebaknya. Rafa menatap Eliza terkejut!

"Bagaimana kamu tau?"

"tau lah Om. Crys-kan sering Balapan di pinggiran kota, dan dia kan ketua Geng motor, benarkan aku om?" tanyanya seperti pernyataan

"oh om kira Crys gak memperlihatkan identitasnya, kenapa kamu bisa tau kalau Crystal anak saya??" tanya Rafa kikuk.

"Tau lah om Kita kan sahabat" ucap Eliza sambil tersenyum manis.

Beni kini malu di depan temannya, Eliza dengan ocehannya sudah sangat keterlaluan. "Ell ambil ini dan kamu pulang kerumah!!" ucapnya seperti usiran

"ok makasih Ayah!, aku pulang dulu Om Rafa, tante Elisa, Om Arman, tante Fani aku pulang dulu" ucap Eliza lalu pergi

***

"hahaha..."seketika tawa Calysta pecah mendengar cerita dari Eliza waktu Di Café tadi.

"Gila..!!!lo bakalan dibacok entar sama om Beni baru tau rasa lo!"

"biarin aja yang penting gua udah dapat duitnya, hahaha" Mereka tidak tahu bahwa yang ia lakukan adalah awal dari segalanya dan awal dari perubahan kehidupan mereka.

***

"maafin anak saya ya Raf dia emang gitu!!" ujar Beni frustasi.

"hahaha...ben santai aja kali, anak aku juga gitu gak bisa di atur, aku gak tau harus bagaimana lagi!!" ucap Rafa yang juga frustasi.

"anak aku juga begitu Raf bahkan kami tidak tinggal serumah dengannya, iya kan Ben?" ucap Arman

"kami dibuat pusing dengan kelakuan mereka yang berandalan" ucap Tania

"sebenarnya kita punya SOLUSI untuk mereka!" jawab Elisa dengan menekan kata 'solusi'

"Apa sayang?"Tanya Rafa penasaran "kami sudah melakukan semuanya Eli, bahkan Fasilitas Eliza sudah aku cabut!" jawab Beni pasrah.

Elisa meresap thea hangatnya "No! jangan hukum mereka! Justru itu bakal buat mereka tambah jadi!" ucap Elisa

"tapi kalau mereka di manja sama aja "ucap Beni lagi "bukan dimanja tapi" Ucap Eli menggantungkan kalimatnya, semua memandangnya tak sabar akan jawabannya

"Pelajaran!!!"ucap Eli misterius

"PELAJARAN???"Tanya mereka semua

"Pelajaran tentang 'wanita' " sambung Eli "Maksudnya?" Tanya Fani tak mengerti "yah sekolah yang mengajarkan semua tentang Wanita, cara berjalan, cara makan, dan sebagainya" ucap Eli lagi.

"percuma pasti mereka akan kabur!" sela Arman

"gak mereka gak akan kabur, bahkan mereka tidak bisa keluar tanpa izin!" ucap Eli lagi yang membuat semuanya menatapnya bingung. Eli mengerti dengan tatapan mereka.

"Aku punya kenalan di London dia punya sekolah kepribadian wanita, dan salah satunya berada di Indonesia, sekolah ini sudah diakui banyak orang tentang cara pembelajaran mereka, bahkan 99% perubahan anak yang bersekolah disana sangat memuaskan, dan penjagaan di Area sekolah itu sangat dijaga ketat maka dari itu tak akan ada satu orang pun yang dapat lolos dari sekolah itu tanpa izin terlebih dahulu" Jelas eli panjang lebar

"OH!" semuanya ber 'Oh' ria

"sayang panjang banget sih?"Tanya Rafa, Elisa menyikut pinggang suaminya "mas.."Eli melirik suaminya, Rafa hanya terkekeh di ikuti tawa yang lainnya."jadi bagaimana?" Semuanya saling pandang.

"ok!" Ucap semuanya mereka pun mengangkat gelas mereka dan Fani berucap "untuk kebaikan Anak-anak kita"