webnovel

Baby's Dragon

Leo, Penyihir berusia ribuan tahun terbangun dalam wujud bayi setelah lama tertidur demi memulihkan tubuhnya pasca perang yang tak berkesudahan. Namun ketika ia keluar dari Ruang Jiwa ... "Baby ... ," Seekor Naga jantan, menatap batita kecil di depannya dengan mata yang berkilau cerah. Iris emas itu penuh kebahagiaan dengan sentuhan kejutan yang tak tertahankan. "Baby, panggil Papa." " ... ." Sebentar ... BUKANKAH MEREKA BEDA SPESIES?! BAGAIMANA BISA NAGA INI MENGANGGAPNYA ANAK?! Leo sakit kepala. Degan tubuh bayi dan bahasa Naga yang terdengar cadel, pada akhirnya ia mendidik Ayah angkatnya dari Naga Primitif yang konyol dan idiot, menjadi seekor Naga berdarah murni yang berwibawa. Oh, ini Papanya! Leo bangga. Namun sayang, masa depan selalu tidak terduga. Art Cover by: Fai

AoiTheCielo · LGBT+
Không đủ số lượng người đọc
65 Chs

4. Planet Ruby

75 hari bukan waktu yang singkat. Karena perjalanan nonstop guna pergi dari wilayah kerajaan Ion secepat mungkin, pesawat tua yang dipaksa bekerja selama lebih dari 3 bulan di ruang angkasa, kerap mengalami masalah dan bahkan, beberapa kali mereka terdeteksi oleh patroli!

Leo sport jantung. Setiap ada masalah dengan mesin, sepasang kelabu dan perak akan segera memperbaiki. Setiap mereka mendapat indikasi terdeteksi, Micro langsung bergerak untuk meretas. Kabar baiknya, hingga mereka berhasil menembus keluar dari wilayah Negara Ion, mereka tidak tertangkap sama sekali.

Sosok remaja yang memiliki sepasang kelereng emas dan helai rambut perak itu sibuk mengetik pada layar transparan di hadapannya. Dengan kulit seputih pualam dan pipi chuby yang lembut, sosok kekanakan yang memasang ekspresi serius terlihat jauh lebih imut.

Cosmos menatap Leo dengan sepasang iris yang bersinar cerah. Sejak ia memutuskan untuk secara konstan mengambil penampilan humanoid, Leo juga merubah dirinya. Sekarang, dengan rambut perak dan mata emas … bukankah mereka menjadi sangat serupa? Melihat si kecil berulang kali, Cosmos tidak merasa bosan sama sekali. Sebaliknya, semakin lama ia memandang, semakin merasa bahwa babynya sangat cantik, pemuda imut yang akan selalu menjadi putra kebanggaannya. Oh, tentu saja penampilan Babynya luar biasa, bukankah ini Babynya?

Cosmos tidak menyeringai konyol seperti orang gila, tetapi ditatap secara intens seperti itu membuat Leo merasa kesal. Okay! Ia sedang bekerja, bisakah tidak mengganggu?! Remaja perak ini tahu bahwa Ayah Konyol ini sangat senang dengan perubahan warna rambut dan matanya, tetapi bukankah ini sudah jelas hanya untuk manipulasi karena statusnya di Asisten sebagai putra Cosmos?!

Bip.

[Selamat datang Pemilik Planet]

Sebuah pemberitahuan masuk. Suaranya monoton, tetapi sukses membuat lega. Leo menghela napas, menyandarkan punggung ke kursi lalu melirik Micro yang baru saja kembali untuk mengubah beberapa data dan sedang beristirahat. Pergelangan tangan yang merupakan perangkat keras Micro sangat panas. Salahkan kenapa kecerdasan buatan ini tidak didukung dengan perangkat keras yang mumpuni. Kinerja Micro terbatas, membuatnya perlu beristirahat dan tidak bisa menangani semua hal secara sekaligus.

Leo kembali menatap ke depan.

Total 99 Planet yang mengatas namakan dirinya telah diambil alih. Semua Planet yang tersebar di tiga negara merupakan wilayah dengan zona 'abu-abu'. Karena pemilik Planet bernama Shappire tidak memiliki 'hak kewarga negaraan', semua Planetnya independen dan tidak akan menjadi salah satu otoritas atau wilayah kepemilikan setiap negara.

Namun Leo tidak aktif terlalu lama, Planet yang berpenghuni memerlukan orang-orang untuk mengelolanya. Karena itu, sistem mulai membangun otoritas sementara. Secara kasar, Asisten bekerja memilih beberapa orang sebagai pemilik otoritas sementara, menjaga dan melindungi Planet. Mendapatkan beberapa persen dari pajak sebagai upah.

Leo tidak mempermasalahkan pemilihan yang secara otomatis dilakukan Sistem Asisten. Dengan otoritas penuh yang masih di tangannya, setiap Planet miliknya yang akan dikunjungi, akan memberikan akses penuh ke mana pun ia ingin pergi tanpa harus takut perihal bocornya informasi.

"Papa, kita sampai di Planet Ruby," Leo menoleh, menatap Naga yang secara visual terlihat seperti seorang ras manusia. Tidak ada tanduk, tidak ada ekor. Pria tampan yang duduk di sampingnya terlihat seperti seorang pria tampan bangsawan. "Papa sudah memeriksa semuanya kan?"

Cosmos menatap Leo, Baby yang kini memiliki warna mata dan rambut serupa dengannya itu terlihat sangat cantik dan imut. Melihatnya lagi, membuat mood sang Naga sangat baik. Ia mengulurkan tangan, meraih si kecil dan memangkunya.

"Semuanya sudah dipersiapkan," Cosmos menjawab dengan positif. Sebelah tangan terulur, mengusap kepala berhelai kelabu. "Tempat pendarat, penginapan dan beberapa akomodasi, semuanya sudah disiapkan."

"Oke," Leo mengangguk kalem. Hal-hal kecil seperti ini, akan sangat merepotkan bila tidak diperhatikan. Beruntung, Cosmos cukup perhatian untuk mempersiapkannya. Mengingat ini perjalanan jauh mereka yang pertama dan untuk pertama kalinya Naga Primitif ini mengenal dunia luar secara langsung ...

Cosmos, harus diakui, cukup tenang dan bisa beradaptasi dengan luar biasa. Leo agak kagum dengan pemuda ini. Yah ... untuk beberapa hal, sang remaja sedikit merasa tenang.

Ruby adalah salah satu Planet miliknya.

Planet ini terkenal sebagai Planet Penyihir karena merupakan Planet yang memiliki Academy penyihir terbesar. Setengah dari wilayah Planet, dimanfaatkan sebagai wilayah Academy dan sisanya merupakan zona umum yang kebanyakan, merupakan wilayah terlengkap untuk menjual dan membeli sesuatu yang berhubungan dengan Sihir dan Penyihir.

Selain Penyihir, tidak semua orang bisa masuk ke dalam Planet Ruby. Ketiga Negara mengawasi Planet dengan ketat, memastikan keamanan bibit-bibit unggul Penyihir di dalamnya. Terlebih mengingat bahwa jumlah Penyihir sangat langka, Planet Ruby menjadi zona paling aman dan tentram, wilayah yang sedikit pun tidak boleh tersentuh oleh musuh dan kekerasan apa pun.

Pendidikan dan Bahan. Kedua hal yang diperlukan Leo berada di Planet ini. Leo masih memerlukan beberapa informasi dan pengetahuan lebih mendetail tentang zaman ini, juga perbedaan ilmu yang berada di dalamnya. Ia juga memerlukan banyak bahan elektronik untuk memperbaiki Micro, mengubahnya menjadi Ai yang sempurna.

Namun yang terpenting adalah ...

Ketiga muridnya dimakamkan di Planet ini.

Leo menarik napas lalu menghembuskannya secara perlahan. Mendadak, jantung berdebar keras sekali ... perutnya bergeliat. Gugup dengan tempat yang bernama Surga Penyihir yang akan segera dikunjungi.

Sudah 8000 tahun lebih berlalu ... akan seperti apa dunia luar?

Menyandarkan kepala ke bahu bidang sang Naga, remaja dengan helai perak itu terlihat lesu. Tindakan manja ini membuat Cosmos refleks menepuk-nepuk ringan punggung kecil itu.

"Sebentar lagi kita sampai, Baby," memberitahukan perihal Planet Ruby yang menjadi tujuan utama mereka, Cosmos merengkuh tubuh mungil yang berada di pangkuannya. "Tidur sebentar, Papa akan membangunkan Baby bila kita sampai."

Leo menurut mendengarnya. Sosok itu memejamkan kedua mata, menyembunyikan kegelisahan akan dunia asing yang kembali akan menyambut mereka. Kehangatan dan tubuh sang Naga menyambutnya, diiringi dengan aroma tubuh yang begitu familier dan menenangkan.

Hal ini membuat rileks. Tanpa sadar, pada akhirnya, Penyihir perak benar-benar tertidur dan menikmati belaian lembut sang Ayah yang terus mengusap punggungnya dengan gerakan konstan.

Memiliki seseorang yang kau kenal di dunia yang begitu asing ... benar-benar sesuatu yang menentramkan.