Saat mereka sadar, mereka tidak mengingat apapun, bahkan mereka tak ingat kenapa bisa berada di rumah Astri. Mereka pun merasa heran dan bingung, Astri agak khawatir karena ia baru pertama kali melihat ayahnya menghapus ingatan seseorang. Ia khawatir kalau kalau mereka malah amnesia, hihi terlalu paranoid dia.
"Kalian sudah sadar?" tanya Astri pada teman-temannya.
"Apa yang terjadi? Dan dimana kami?" tanya mereka.
"Kalian di rumahku" bahkan Gita juga lupa dengan rumah Asti.
"Eh? Kok kami bisa disini?" tanya mereka.
"Tadi kalian pingsan di jalan, jadi aku menelepon Ayahku untuk membantu membawa kalian ke rumahku" kata Astri beralasan.
"Kenapa kami bisa pingsan di jalan? Dan kok bisa bersamaan gini?" mereka masih penasaran.
"Mungkin kalian kelelahan" kata Cakara memberi alasan.
"Ah begitu kah?" akhirnya mereka berhenti bertanya.
"Ya sudah kalian istirahat disini sebentar untuk memulihkan tubuh kalian, nanti paman akan antar kalian pulang" ucap Cakara.
"Baik paman" jawab mereka setuju.
Mereka pun beristirahat sebentar untuk memulihkan diri karena ingatan yang dihapus, ya efek dari menghapus ingatan adalah kelelahan. Dan itu menjadikan badan mereka sangat lemah dan tidak bertenaga. Karena ingatan juga termasuk ke dalam bagian dari jiwa mereka, maka saat bagian itu ada yang hilang maka badan akan bereaksi.
Setelah mereka istirahat sebentar, Candrawati sudah menyiapkan makanan untuk mereka makan dan makanan tersebut telah diberi mantra untuk menguatkan tubuh mereka. Efek yang diakibatkan memang agak berbahaya jadi ia harus memberi nutrisi pada tubuhnya. Biasanya kalau hanya diberi nutrisi dari makanan normal itu akan membutuhkan tiga atau empat hari baru bisa pulih.
Tapi karena ada Cakara yang bisa membuat mantra yang dibubuhkan pada makanan mereka akan pulih segera. Melihat itu Astri jadi ingin menguasai banyak hal dari ayahnya, ia harus bisa menguasai teknik untuk menghapus ingatan jikalau ia ketahuan oleh orang lain. Dan mantra penyembuh juga untuk memulihkan tubuh seseorang yang dihapus ingatannya.
Dan mantra penyembuh tersebut juga berguna untuk hal lain, seperti menyembuhkan luka maupun penyakit berbahaya. Jadi Astri sangat antusias untuk memelajarinya, nanti malam ia pasti akan meminta ayahnya untuk mengajarinya. Pasti banyak hal yang ia belum tahu tentang kekuatan malaikat sesungguhnya.
Jadi berangsur-angsur ia harus banyak berlatih berbagai macam teknik dan mantra yang dimiliki oleh para malaikat di dalam penguasaan kekuatan mereka. Pasti akan ada banyak manfaat jika Astri bisa menguasai banyak teknik dan mantra dari kekuatan malaikat.
Karena teman-temanya sudah memakan makanan yang disiapkan ibunya dan dimantrai ayahnya. Tubuh mereka menjadi segar dan segera pulih seketika, mereka pun minta izin untuk pulang karena sudah sore dan sebentar lagi matahari terbenam. Karena Gita seorang perempuan ia pun diantar oleh Cakara, sedangkan yang lain karena rumahnya tak jauh dari sana mereka pun undur diri dan berjalan kaki dari rumah Astri.
Gita dan Cakara juga berjalan kaki karena letak rumah Gita juga tak jauh dari rumah Astri, hanya saja Cakara sedikit khawatir jika Gita pulang sendirian. Gita sudah dianggap sebagai anaknya juga, karena dari Astri kecil mereka sudah bersama-sama dan bermain bersama. Mereka juga sering bermain bersama Cakara, dan disaat Cakara harus meninggalkan Astri hanya ada Gita yang selalu bersama Astri untuk menyemangati dan memberi motivasi.
Sungguh Cakara berhutang banyak pada Gita, begitupun kedua orang tua Gita, karena disaat Cakara bertugas di kayangan, hanya mereka orang tua Gita yang membantu Candrawati dan juga Astri menjalani hidup tanpa Cakara. Walau Candrawati tahu kalau Cakara pasti kembali, tapi tetap saja jasa keluarga Gita begitu banyak dan sangat berharga bagi mereka.
Cakara senang anaknya memiliki sahabat yang begitu baik dan selalu ada untuknya, jadi Cakara juga pasti akan berlaku baik pada seseorang yang berharga bagi anak dan istrinya. Setelah lama berjalan mereka pun sampai di depan rumah Gita.
"Sudah sampai paman terima kasih" kata Gita.
"Ah iya, kamu baik-baik ya, istirahat yang cukup" ujar Cakara.
"Iya paman, aku masuk ya paman" pamit Gita.
"Ya masuklah dan istirahat" Cakara pun pamit juga.
Cakara pun pulang saat pintu rumah Gita sudah tertutuo dan melihat Gita sudah masuk ke rumah. Cakara berjalan kaki, ia tak menggunakan kemampuannya, karena masih banyak orang lalu lalang. Sampai di rumah Astri langsung menyambut ayahnya dan segera memintanya untuk mengajari teknik penghapus ingatan dan mantra penyembuhnya.
"Ayah, ayah ajari aku hal tadi... itu akan sangat membantu Astri jika Astri ketahuan, kumohon ajari Astri yah" mohon Astri.
"Iya ayah akan ajari, kita tunggu malam tiba ya" Cakara mengelus kepala Astri lembut.
"Yeay ayah yang terbaik" sorak Astri senang.
Malam pun tiba dan kini mereka bertiga telah berada di halaman belakang rumah mereka, seperti biasa Cakara akan memasang penghalang untuk mengamankan proses latihan Astri. Supaya tidak mengganggu ketenangan malam hari disaat semua orang tidur jadi penghalang itu dibuat. Agar kedap suara dan tidak terlihat dari luar penghalang, maka Cakara membuat penghalang yang sempurna untuk latihan anaknya tersayang.
Kali ini Candrawati ikut andil di dalam latihan kali ini, yah ia akan menjadi kelinci percobaan untuk malam ini. Bukan, bukan karena paksaan Cakara atau Astri tapi memang keinginannya sendiri supaya ia juga bisa berguna. Kali ini Astri harus menghilangkan ingatan ibunya, dan itu membuatnya ragu. Karena Candrawati seorang bangsawan berdarah biru jadi untuk menjadi kelinci percobaan tak jadi masalah buatnya. Karena darahnya nanti ingatan yang hilang tersebut pasti akan kembali.
Candrawati meyakinkan Astri bahwa ia tak apa-apa menjadi kelinci percobaan untuk melatih teknik menghapus ingatan. Ia meyakinkan bahwa ingatan yang terhapus nantinya pasti akan kembali dengan cepat karena darah biru yang ada di aliran darahnya. Berkat Candrawati yang meyakinkan hal itu, akhirnya Astri tak ragu lagi dan memulai latihannya.
Seperti yang lalu lalu, percobaan pertama selalu gagal, namun di percobaan kedua ia berhasil, dan ingatan yang ibunya lupa adalah ingatan sore tadi. Lalu walau tubuhnya mulai lemah karena ingatannya yang terhapus. Segera setelah Astri mempelajari mantra penyembuh Candrawati pun mulai pulih, dan perlahan ingatannya kembali pulih berkat darah biru bangsawannya.
Latihan kali ini berjalan lancar dan Astri sudah punya kemampuan baru, sedikit demi sedikit kemampuan Astri semakin baik. Kekuatannya stabil dan meningkat, ia juga sudah terlatih di dalam pertarungan karena pengalaman bertarungnya yang sudah sudah. Dan dengan latihan bertarung bersama Cakara, kemampuannya juga berhasil meningkat.
Kini Astri pasti bisa menjadi malaikat sempurna walaupun ia hanya setengah malaikat, namun berkat darah biru dan darah malaikatnya. Ia bahkan akan bisa melampaui para malaikat, karena terdapat sebuah ramalan di kayangan bahwa suatu hari nanti akan ada yang bisa membunuh iblis dengan kekuatannya. Dan orang yang dapat mengalahkan iblis adalah seorang setengah malaikat, dan hanya ada satu orang di dunia ini yang setengah malaikat yaitu Astri.