Persidangan Aneh
Akbar yang melihat sosok asli di balik topeng etranger pencuri hanya bisa menangis haru. Ia tidak pernah menyangka bisa melihat wajah rigma di tempat persembunyian itu.
"Oi oi… sebelum menangis setidaknya lepas dulu kulit sintetis yang kau gunakan… aku jadi terlihat seperti pria jahat yang membuat wanita menangis…"
"Ma-maaf ketua… a-aku… aku…! UWAAA….!"
Saat akbar menangis dengan keras, rigma hanya bisa memeluknya sambil membantunya berdiri. Rigma menatap wajah akbar yang sudah terlihat semakin dewasa karena berani mengambil keputusan berat sendiri. Apalagi ia juga berani menanggung beban berat sebagai pembunuh afian.
"Kau sudah berjuang keras… sisanya serahkan padaku…"
"Baik ketua…"
Akbar pun dibawa masuk ke dalam markas oleh asrea untuk beristirahat, rigma tersenyum puas karena rencananya berjalan sempurna.
"Sekarang tinggal menjalankan tahap kedua… azin…"
"Iya tuan…?"
"Awasi area sekitar markas dan perketat penjagaan…"
"Siap…!"
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com